bogorplus.id- Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, menjadi wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Kabupaten Bogor, mencatat angka 6.518 jiwa.
Berdasarkan data terbaru. Sebagai perbandingan, Tajurhalang menjadi daerah dengan tingkat pengangguran terendah, yakni 400 jiwa dari total 5.682.303 penduduk Kabupaten Bogor.
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Pakuan (FISIB Unpak), Yogaprasta Adi Nugraha, menyoroti daya tarik Cibinong sebagai ibu kota Kabupaten Bogor.
Menurutnya, kemajuan Cibinong menarik perhatian banyak pendatang dari luar daerah, yang berkompetisi memperebutkan peluang kerja dengan warga lokal.
“Orang-orang dengan keterampilan rendah, mereka akan kalah bersaing karena peluang kerja sudah diambil oleh pendatang dari luar wilayah,” ujar Yogaprasta saat dihubungi pada Senin (28/4/).
Ia menyebut, tantangan utama warga lokal adalah bersaing dalam pasar kerja yang semakin ketat.
Tingginya pertumbuhan penduduk di Cibinong tidak sebanding dengan penciptaan lapangan kerja.
Yogaprasta menilai, kesenjangan ini mengakibatkan banyak lulusan pendidikan yang tidak memiliki keterampilan sesuai kebutuhan dunia industri.
“Institusi pendidikan di Kabupaten Bogor perlu lebih peka terhadap kebutuhan keterampilan di pasar kerja. Jangan sampai menghasilkan lulusan yang tidak sesuai dengan permintaan industri,” tegasnya.
Ketimpangan juga terlihat dari akses pekerjaan antara wilayah Cibinong yang maju dan yang tertinggal.
“Warga dari wilayah Cibinong yang maju lebih mudah mendapatkan pekerjaan dibandingkan warga dari wilayah yang kurang maju,”tambahnya.
Masalah ini menjadi perhatian penting untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara sehat di pasar kerja dan memanfaatkan potensi yang ada di Cibinong.
Dengan kondisi demikian, kerja sama antara institusi pendidikan, industri, dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini.