Gunung Munara, Bukit Penuh Legenda dan Situs Sakral di Bogor
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Jum, 8 Agu 2025
- comment 0 komentar

Foto: Istimewa
bogorplus.id – Terletak di Kampung Sawah, Rumpin, Bogor, Gunung Munara berbeda dari gunung pada umumnya dan lebih tepat jika disebut bukit. Ketinggian puncaknya hanya sekitar 30 meter di atas permukaan laut.
Namun, gunung ini menyimpan banyak rahasia dan peninggalan sejarah, seperti petilasan Si Kabayan, Batu Belah, Istal Kuda, serta berbagai situs sakral yang penuh misteri. Berikut beberapa rahasia yang mengelilingi Gunung Munara di Bogor.
1. Petilasan Si Kabayan
Dibalik keindahan panorama, masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Munara adalah tempat di mana Si Kabayan bertapa. Ia adalah tokoh dari cerita rakyat di tanah Pasundan yang dikenal humoris tetapi pemalas, namun anehnya sangat cerdas dan pintar berakali.
Meskipun banyak versi yang beredar, jejak sejarah Si Kabayan di Gunung Munara ditandai oleh jejak telapak kaki kiri yang besar, yang dianggap oleh warga sebagai telapak Si Kabayan.
“Jejak kaki ini diakui berukuran raksasa, dengan panjang lebih dari 120 sentimeter dan lebar 30 sentimeter. Penduduk percaya ini adalah jejak kaki kiri Si Kabayan. Jejak kaki kanannya berada di Sukamanik,” ujar Syaifudin, penjaga Gunung Munara.
2. Goa Soekarno
Selain petilasan Si Kabayan, terdapat pula goa di jalur pendakian Gunung Munara yang menurut masyarakat adalah tempat pertapaan Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno. Diceritakan bahwa goa ini merupakan salah satu lokasi Soekarno menyendiri untuk merumuskan kemerdekaan.
Sayangnya, goa ini tidak terlihat dari jalur pendakian umum, karena berada di antara batu besar.
Pintu masuk goa yang dipercaya sebagai petilasan Soekarno tidak besar, sehingga para pengunjung harus masuk dengan cara jongkok. Meskipun suhu di dalam goa sangat sejuk, suasana mistis terasa kuat dari dalamnya.
Beberapa peziarah bahkan melaporkan pernah melihat penampakan makhluk astral yang menyerupai sosok proklamator tersebut.
3. Gadogan Kuda dan Istal Kuda Sultan Hasanuddin
Gunung Munara tidak hanya menyimpan jejak Si Kabayan dan Soekarno, tetapi juga mengandung cerita tentang jejak Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang merupakan putra Syekh Syarief Hidayatullah. Dikenal sebagai cerita, Sultan Hasanuddin pernah singgah di Gunung Munara dalam perjalanan dari Cirebon menuju Banten.
Di tempat petilasan Sultan Hasanuddin terdapat sebuah goa yang dianggap keramat. Goa tersebut dinamakan Gadokan Kuda yang artinya tempat untuk mengikat kuda, serta di atas goa itu terdapat jejak tongkat Sultan Hasanuddin.
“Dikatakan bahwa sejumlah pendaki pernah melihat makhluk-makhluk astral di sekitar Gadogan Kuda yang tampak seperti siluman kuda dengan kepala manusia, tetapi bertubuh kuda. Di pohon beringin yang terletak di sebelah Gadogan Kuda, seringkali terlihat sosok siluman kera putih yang menjaga harta karun,” jelas Syaifudin.
4. Batu Adzan
Berkenaan dengan jejak sejarah Sultan Hasanuddin, selain pernah tinggal, beliau juga pernah berwudhu dan berdoa di atas batu kemudian mengumandangkan azan, yang kabarnya terdengar ke seluruh wilayah Jawa Barat.
Di atas batu yang dekat dengan goa tempatnya bertapa, Sang Sultan dikabarkan beberapa kali mengumandangkan azan. Tak heran, jika lokasi ini menjadi tempat yang sering dikunjungi peziarah. Sosok yang mirip Sultan Hasanuddin juga dilaporkan sering muncul di lokasi mistis ini.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni