Dedie Rachim Pastikan Beras di Pasar Gembrong Bebas dari Oplosan
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month 6 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Foto: Istimewa
bogorplus.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan bahwa beras yang tersedia di Pasar Gembrong Sukasari, Jalan Siliwangi, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, tidak mengandung beras oplosan.
Pernyataan ini diungkapkan setelah ia melakukan inspeksi bersama Waka Polresta Bogor Kota, AKBP Indra Ranudikarta, Sekretaris Daerah Kota Bogor, Denny Mulyadi, serta tim pengendali inflasi Kota Bogor, Senin (28/7/2025).
Selama inspeksi tersebut, Dedie Rachim dan AKBP Indra memeriksa secara langsung beras yang dijual serta berdialog dengan para pedagang.
“Kita pastikan tidak ada beras oplosan yang sempat heboh di tingkat nasional. Alhamdulillah di Kota Bogor sudah diantisipasi oleh Bulog dan juga tim ketahanan pangan termasuk juga oleh Polresta Bogor Kota,” ucapnya.
Kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari kunjungan Tim Mabes Polri bersama tim ketahanan pangan Kota Bogor.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan pasokan beras di Kota Bogor berjalan lancar dan jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di sisi lain, harga saat ini masih dalam kondisi stabil serta daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi yang ada, sehingga tidak ada gejolak di masyarakat.
“Tadi bisa dilihat ketersediaan pangan di sini cukup tersedia dengan baik, daya beli masyarakat juga ada,” kata Dedie Rachim.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus memastikan ketersediaan pasokan dan daya beli masyarakat tetap stabil, serta melindungi masyarakat dari penipuan.
Wali Kota Bogor juga meminta masyarakat untuk lebih teliti dalam memeriksa kualitas beras agar sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Ia mengimbau masyarakat untuk membeli beras di pasar tradisional yang jelas terlihat dan memiliki berbagai pilihan harga yang dapat dijangkau masyarakat sesuai dengan kualitas.
“Ya kalau memang beras premium ya isinya beras premium, jangan sampai beras premium dioplos dengan beras medium harganya premium. Beritanya sudah ada, merk merknya juga sudah jelas kemudian distributor produsen nya juga sudah ada . Ya kita hindari itu,” jelas Dedie Rachim.
Masalah beras oplosan yang menjadi sorotan secara nasional ini juga berdampak pada para pedagang beras.
Para penjual merasa bersyukur dengan adanya pemeriksaan langsung dari pemerintah yang mengonfirmasi bahwa beras di pasar tradisional bebas dari oplosan.
Salah satu pedagang beras di Pasar Sukasari, Isam, mengaku sempat cemas terkait isu beras oplosan tersebut.
Namun, ia selalu memastikan kepada pembeli bahwa beras yang dijualnya telah sesuai dengan harga dan kualitas.
“Sangat meresahkan karena (oplosan itu) berasnya dilihat bagus dimasak nggak enak. Banyak (pembeli) yang nanya, saya pastikan di sini tidak ada beras oplosan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa beras yang ia jual adalah yang asli dan tidak dioplos.
“Kita tidak pernah jual beras seperti itu. Mudah-mudahan yang suka ngoplos cepat sadar karena merugikan,” tutupnya.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni