Pengabdian Alit Romlah Linmas Perempuan Yang Rela Digaji Rp 300 Ribu
- account_circle Sandi
- calendar_month 23 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Alit Romlah Linmas Perempuan. Foto : bogorplus.id
bogorplus.id- Alit Romlah (62) seharusnya dapat menikmati masa tenang bersama keluarga di rumah.
Warga Kampung Sariinten, Desa Ciomas Rahayu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, itu justru memilih mengabdikan diri sebagai anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas).
Yang lebih istimewa, Alit adalah satu-satunya Linmas perempuan di desanya. Keputusan itu ia ambil sekitar setahun lalu.
Kala dirinya merasa masih ada ruang untuk tetap bermanfaat bagi masyarakat meski usia tak lagi muda.
“Alhamdulillah, meski perempuan dan sudah lansia, saya tetap dilibatkan dan diterima sebagai Linmas. Tidak ada masalah, yang penting bisa membantu masyarakat,” ujarnya, Jumat (12/9).
Di Desa Ciomas Rahayu, terdapat 10 anggota Linmas yang bertugas bergiliran. Setiap harinya, dua orang menjalani piket. satu di siang hari, satu lagi malam.
Tugas malam kerap lebih berat karena harus berkeliling kampung melakukan patroli hingga dini hari.
“Kami pasti selalu patroli malam hari, tapi biasanya Linmas laki-laki yang turun. Kalau ada kegiatan desa atau instruksi mendadak, saya juga siap ikut meski di luar jam piket,”ucapnya.
Patroli itu membuat warga merasa aman. Linmas bahkan sering menjadi tempat pertama masyarakat melapor ketika ada masalah di lingkungan mereka.
Tugas berat itu nyatanya dibalas dengan insentif yang sangat minim: hanya Rp300 ribu per bulan dari pemerintah desa.
Jumlah yang tentu jauh dari cukup. Oleh Karena itu, anggota Linmas juga harus bekerja sampingan untuk menutup kebutuhan rumah tangga.
Bagi Alit, pengabdian untuk keamanan masyarakat bukan soal uang, soal gaji. Tetapi suatu kebanggan bisa menjaga lingkunga.
Meski begitu, tak bisa dipungkiri, kesejahteraan Linmas masih jadi persoalan klasik.
Padahal, mereka adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan lingkungan hingga penanganan kebencanaan.
Alit mengaku lebih percaya diri setelah mendapat seragam abu-abu dari pemerintah desa.
Seragam itu membuatnya merasa profesional. Ia juga pernah mengikuti pelatihan di Cisarua bersama Linmas se-Kabupaten Bogor.
“Ilmunya bermanfaat sekali. Setidaknya kami tahu apa yang harus dilakukan kalau ada bencana atau sesuatu yang mencurigakan di sekitar desa,” tuturnya.
Semangat Setelah Edaran Bupati
Peran Linmas seperti Alit semakin penting setelah Bupati Bogor Rudy Susmanto mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pengaktifan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di setiap RT dan RW.
“Kami tentu mendukung penuh adanya Siskamling. Linmas dan warga harus saling melengkapi. Kami jadi makin semangat setelah adanya SE terbaru dari Pak Bupati ini,” kata Alit.
Meski lansia dan perempuan, Alit sama sekali tak menganggap tugasnya sebagai beban. Ia justru bersyukur tetap diberdayakan dan dipercaya menjaga keamanan desa.
“Selama masih sehat, walaupun saya perempuan, saya tetap ingin membantu menjaga keamanan wilayah, terlebih ini desa tempat saya tinggal,”pungkasnya.
- Penulis: Sandi