Cara Efektif Mencegah Kekambuhan Gangguan Bipolar
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sel, 9 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Gangguan bipolar, sebelumnya dikenal sebagai manik depresi, adalah masalah kesehatan mental yang ditandai dengan variasi emosi yang sangat drastis. Perubahan ini meliputi fase emosi positif yang disebut mania atau hipomania dan fase emosi negatif atau depresi. Hipomania biasanya memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan mania.
Menurut Mayoclinic, meskipun gangguan bipolar adalah kondisi jangka panjang yang akan dihadapi seumur hidup, gejala-gejala dan perubahan suasana hati tersebut masih dapat dikelola. Dalam kebanyakan situasi, penanganan dilakukan melalui kombinasi obat serta terapi bicara yang diberikan oleh profesional kesehatan.
Namun, beberapa orang yang mengalami gangguan bipolar tetap menghadapi kemungkinan terjadinya kekambuhan meskipun mereka mengikuti pengobatan yang dijadwalkan. Sebagaimana dilansir oleh Psych Central, kekambuhan bisa terjadi ketika kembali munculnya gejala seperti depresi, hipomania, atau mania setelah seseorang mengalami masa tanpa gejala.
Istilah kekambuhan masih sering digunakan dalam dunia medis. Namun, beberapa pakar menganjurkan penggunaan istilah seperti kembali muncul atau berulang, yang lebih tepat dalam mencerminkan sifat fluktuatif dari gangguan bipolar. Selain itu, istilah ini juga dianggap lebih netral dan dapat membantu mengurangi stigma negatif yang sering terkait dengan kata kekambuhan, seperti perasaan gagal atau malu.
Faktor yang paling sering menyebabkan munculnya kembali gejala dari gangguan bipolar adalah peristiwa hidup yang menimbulkan stres dan ketidakdisiplinan dalam mengonsumsi obat.
Karen Bridbord, PhD, dari Karen Bridbord and Associates di Brooklyn, menegaskan betapa pentingnya pengaruh stres dan perawatan diri terhadap kekambuhan gejala gangguan bipolar.
“Jika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur, tidak mengonsumsi makanan bergizi, atau sedang mengalami duka mendalam, hal tersebut bisa dengan mudah memicu kekambuhan gejala,” kata Bridbord.
“Aspek-aspek dasar dalam menjaga kesehatan sangat penting bagi mereka yang mengalami gangguan bipolar. “
Ciri-ciri Kambuh pada Bipolar
Gejala dari gangguan bipolar biasanya mencakup episode depresi, hipomania, atau mania. Karena gangguan bipolar dibagi menjadi bipolar I, bipolar II, dan siklotimia, jenis gejala yang muncul saat kambuh tergantung pada diagnosis yang dimiliki individu tersebut.
Selain itu, gejala saat kambuh mungkin berbeda dengan yang dialami sebelumnya. Membuat catatan mengenai gejala secara rutin bisa membantu mengenali pola yang unik bagi setiap individu.
- Bipolar I: gejala mania, hipomania, atau depresi dapat muncul kembali.
- Bipolar II: kemunculan kembali gejala hipomania atau depresi.
- Siklotimia: munculnya gejala hipomania atau depresi ringan.
Gejala Episode Mania
- Berbicara cepat atau terlalu banyak
- Rasa bahagia berlebihan atau percaya diri yang sangat tinggi
- Mudah tersinggung secara ekstrem
- Pikiran yang melaju atau tidak terkendali
- Perubahan cepat dalam ide atau topik pembicaraan
- Mudah terganggu
- Gelisah dengan aktivitas yang meningkat
- Perilaku berisiko, seperti mengemudi sembarangan, berhenti kerja tanpa alasan jelas, atau menghabiskan uang dengan berlebihan
- Tidur sangat sedikit
Gejala Episode Hipomania
Gejala hipomania hampir mirip dengan mania, tetapi lebih ringan dan tidak berlangsung lama. Ciri khasnya adalah:
- Tidak terlalu mengganggu rutinitas sehari-hari
- Tidak memerlukan perawatan di rumah sakit
- Bertahan setidaknya selama empat hari berturut-turut
Gejala Episode Depresi
- Perasaan sedih, putus asa, atau merasa tidak berdaya secara umum
- Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai
- Merasa lelah atau kurang bertenaga
- Perasaan tidak berharga atau merasa bersalah yang berlebihan
- Kesulitan dalam berpikir atau berkonsentrasi
- Perubahan nafsu makan, baik meningkat atau menurun
- Perubahan berat badan
- Pikiran atau tindakan untuk mengakhiri hidup
Tips untuk Mencegah Kekambuhan Gangguan Bipolar
Salah satu metode yang efektif untuk menghindari kemunculan kembali masalah adalah dengan meminta saran dari ahli kesehatan mental mengenai penambahan jenis terapi atau frekuensi sesi terapi dalam rencana pengobatan.
Berbagai metode psikoterapi telah terbukti efektif dalam menurunkan tingkat kekambuhan gejala gangguan bipolar. Menurut studi yang dilakukan pada tahun 2019, terapi tersebut meliputi:
- Pendidikan mengenai kesehatan mental
- Terapi kognitif perilaku
- Terapi yang berfokus pada ritme sosial dan hubungan interpersonal
- Pendekatan terapeutik berbasis keluarga
- Dukungan dari orang-orang yang juga pernah mengalami (dukungan sebaya)
Selain itu, sangat penting untuk:
- Mengonsumsi obat sesuai anjuran secara teratur
- Menangani kondisi kesehatan mental lain yang mungkin ada bersamaan
- Mencari bantuan dari tenaga profesional ketika menghadapi atau memperkirakan situasi yang penuh tekanan
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni