Penyakit Ain dalam Islam: Definisi, Ciri, dan Cara Mencegahnya
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sel, 9 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Islam meyakini adanya suatu kondisi yang tidak terlihat secara fisik (nonmedis) tetapi dapat dirasakan oleh penderita. Kondisi ini dikenal sebagai penyakit ain.
Disebut demikian karena penyakit ain berasal dari suatu tatapan yang menimbulkan kekaguman tanpa menyebut nama Allah SWT, atau bisa juga dari tatapan iri seseorang.
Raghib As-Sirjani dalam Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, yang diterjemahkan oleh Andi Muhammad Syahrir, mengungkapkan bahwa ain itu nyata dan bisa menyebabkan penyakit pada seseorang. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Ain (mata hasad) adalah benar (Adanya.” (HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya)
Dalam sebuah riwayat lainnya yang berasal dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, ” Penyakit Ain itu benar-benar nyata, seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir, maka ainlah yang dapat melakukannya.” (HR Muslim)
Definisi Penyakit Ain
Penyakit ain adalah kondisi yang timbul akibat pandangan mata orang yang iri atau dengki terhadap seseorang, atau dari rasa kagum orang lain setelah melihat kita atau anak-anak kita, sebagaimana diuraikan dalam buku Thibbun Nabawi: Tinjauan Syari’at dan Medis karya M. Saifudin Hakim dan Siti Aisyah Ismail.
Penyakit ain dianggap sebagai sesuatu yang nonmedis karena hingga kini ilmu kedokteran belum dapat menjelaskan kondisi ini. Walaupun begitu, Rasulullah SAW memastikan bahwa penyakit ini benar-benar ada.
الْعَيْنُ حَقٌّ.
Artinya: “(Pengaruh) ain itu nyata (benar).” (HR Muslim)
Ciri-Ciri Terkena Penyakit Ain
Berikut adalah tanda-tanda yang mungkin menunjukkan seseorang terjangkit penyakit ain, seperti yang disebutkan dalam buku Ruqyah Syar`iyah untuk Gangguan Jin, Sihir, Hasad dan `Ain karya Mochamad Mujadid Al Kautsar.
1. Sering menguap meski tidak mengantuk.
2. Terus bersendawa tanpa sebab, dan frekuensinya meningkat saat membaca Al-Qur’an.
3. Muncul benjolan dan keluarnya darah.
4. Tubuh terasa panas ketika duduk dalam cuaca dingin, dan sebaliknya saat panas terasa dingin.
5. Mengalami sesak dada tanpa penyebab yang jelas.
6. Merasa lemas, malas, dan sulit tidur.
7. Berat badan meningkat, meskipun jarang konsumsi makanan.
8. Mengalami penyakit kanker.
9. Sering berhayal, bahkan mengalami gangguan jiwa.
10. Sering mengalami pelupa.
11. Rambut rontok.
12. Wajah terlihat pucat ditambah area gelap di bawah mata.
13. Sering merasa pusing.
14. Muncul bintik-bintik memar berwarna kebiruan di area paha dan lengan.
15. Merasa putus asa, bahkan terlintas keinginan untuk mengakhiri hidup.
16. Sering bermimpi buruk melihat mayat dan terbangun dengan terkejut.
17. Merasakan sakit yang berulang dan berpindah-pindah hingga sulit didiagnosis oleh tenaga medis.
18. Tubuh tidak merespons terhadap obat-obatan.
19. Tiba-tiba melihat semut dalam jumlah banyak di rumah.
20. Sering bermimpi bertemu teman atau kerabat dengan tatapan tajam atau jelek.
Hingga saat ini, detikHikmah belum menemukan hadits atau riwayat yang menujukkan ciri-ciri tersebut.
Doa untuk Terhindar dari Penyakit Ain
Dalam kitab Al-Adzkar yang ditulis oleh Imam Nawawi dan diterjemahkan oleh Ulin Nuha, terdapat hadits dari Ibnu Abbas mengenai doa agar terlindung dari penyakit ain. Rasulullah SAW membacakan doa ini untuk cucunya, Hasan dan Husain. Berikut adalah doanya:
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Artinya: “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela.” (HR Bukhari)
Kata ‘u’iidzuka‘ digunakan untuk laki-laki, sedangkan perempuan menggunakan ‘u’iidzuki‘.
Metode Pencegahan Penyakit Ain
Dikutip dari Hishnul Muslim Min Adzkaaril Kitab Was Sunnah oleh Said bin Ali bin Wahf al-Qahtani yang diterjemahkan oleh Fedrian Hasmand, berikut adalah cara untuk mencegah penyakit ain.
1. Seringlah membaca berbagai zikir, doa, dan ta’awwudz yang diajarkan untuk melindungi diri dari gangguan setan serta penyakit ain.
2. Mendoakan seseorang yang berpotensi terkena ain (individu yang mengagumkan), dengan doa sebagai berikut:
مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ.
Artinya: “(Inilah) apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan selain dengan Allah, ya Allah berkahilah ia.“
Nabi Muhammad bersabda, “Jika masing-masing kalian melihat sesuatu yang mengagumkan pada diri saudaranya, hendaklah ia mendoakan keberkahan bagi saudaranya itu.” (HR Malik)
3. Hindari menampakkan hal-hal yang dapat memicu rasa kagum dari orang lain sehingga dapat memunculkan penyakit ain.
Cara Nabi Muhammad SAW dalam menghindari dan menyembuhkan penyakit ain adalah dengan membaca Al-Mu’awwidzatain (surah Al Falaq dan An Nas) setiap malam sebelum tidur dengan tambahan surah Al Ikhlas. Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Syihab dari Urwah bin Az-Zubair dari Aisyah RA, di mana ia berkata,
“Jika Rasulullah hendak menuju ranjangnya dia meniupkan di kedua telapak tangannya dengan qul huwa Allahu ahad dan Al-Mu’awwidzatain lalu mengusapkannya ke wajahnya dan seluruh anggota badannya yang dapat dijangkau kedua tangannya.
Aisyah RA berkata, “Ketika beliau merasakan sakit, ia menyuruhku untuk melakukan hal tersebut kepadanya.” Yunus berkata, “Aku melihat Ibnu Syaibah melakukan hal tersebut ketika ia hendak menuju ranjangnya.” (HR Bukhari, Abu Dawud, At-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ahmad)
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni