Breaking News
light_mode
Trending Tags

Mengenal Alat Kontrasepsi: Jenis, Manfaat, dan Efek Sampingnya

  • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
  • calendar_month Sen, 8 Sep 2025
  • comment 0 komentar

bogorplus.idKontrasepsi merupakan metode yang dapat digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan atau yang tidak diinginkan untuk terjadi. Contohnya, ketika tubuh wanita tidak dalam kondisi yang tepat untuk hamil.

Umumnya, kehamilan terjadi ketika sperma dari pria bertemu dengan sel telur yang ada di rahim wanita. Penggunaan alat kontrasepsi dapat menghindari situasi ini.

Penggunaan alat tersebut juga bertujuan untuk menghentikan proses produksi sel telur, serta mencegah sel sperma dan sel telur yang sudah dibuahi dari menempel pada dinding rahim.

Di samping itu, ada jenis kontrasepsi yang juga bisa membantu mencegah penularan infeksi menular seksual, seperti kondom.

Kapan Alat Kontrasepsi Sebaiknya Digunakan?

Secara umum, alat ini dapat digunakan untuk mencegah kehamilan atau untuk mencegah penyebaran infeksi menular seksual.

Alat kontrasepsi harus diterapkan sebelum berhubungan intim untuk mencegah kehamilan dan penyebaran infeksi menular seksual. Waktu penggunaannya tergantung pada jenis kontrasepsi yang dipilih.

Contohnya, kondom perlu dipakai sebelum berhubungan intim, sementara pil KB mesti diambil sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, biasanya beberapa hari sebelum melakukan hubungan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara dan waktu penggunaan setiap jenis alat kontrasepsi agar dapat bekerja dengan efektif.

Macam-Macam Alat Kontrasepsi

Ada berbagai pilihan alat kontrasepsi yang bisa Anda pilih. Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan pasangan.

Selain itu, penting untuk mengenal berbagai jenis alat kontrasepsi agar dapat disesuaikan dengan keinginan serta kebutuhan.

Berikut adalah beberapa jenis kontrasepsi yang penting untuk diketahui:

1. Kontrasepsi alami

Metode ini dapat dilakukan dengan cara menghitung masa subur wanita secara manual melalui siklus menstruasi.

Cara ini dapat dilakukan dengan memeriksa suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender.

2. Pil KB

Ini adalah salah satu jenis kontrasepsi yang paling umum digunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah ovulasi.

Ada dua kategori yang dapat Anda temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang mengandung hanya progesteron.

Ada juga pil darurat yang bisa diminum sebagai pencegah kehamilan, tetapi perlu diperhatikan efek samping dari penggunaan kontrasepsi darurat yang terlalu sering.

3. Kondom pria

Kondom pria adalah alat yang harus dipasang pada alat kelamin pria untuk menghalangi sperma agar tidak masuk ke dalam vagina saat berhubungan intim.

Keunggulan kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari infeksi menular seksual, dan kemudahan dalam mendapatkannya. Namun, kondom hanya dapat digunakan sekali.

4. Suntik

Kontrasepsi suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu alat kontrasepsi suntik yang berfungsi selama tiga bulan dan yang hanya berlaku selama satu bulan.

Metode ini dianggap lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB. Namun, biayanya lebih mahal dan tidak memberikan perlindungan yang optimal terhadap penyakit menular seksual.

5. Implan

Implan memiliki ukuran dan bentuk mirip dengan batang korek api. Alat kontrasepsi ini dapat ditanamkan di bawah permukaan kulit, biasanya di lengan atas.

Implan akan melepaskan hormon progestin secara bertahap dan mampu mencegah kehamilan hingga tiga tahun.

Sama seperti suntikan, kontrasepsi implan juga relatif mahal dan memiliki beberapa efek samping. Misalnya, bisa menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, munculnya bengkak dan memar di daerah kulit tempat alat ini dipasang, serta tidak efektif dalam mencegah penularan infeksi menular seksual.

6. IUD

Intra uterine device atau IUD adalah alat kontrasepsi yang memiliki bentuk menyerupai huruf T. Alat ini dapat dipasang di dalam rahim untuk menghalangi sperma dari melakukan pembuahan. Umumnya, IUD terdiri dari dua jenis utama, yaitu IUD berbahan tembaga, seperti ParaGard yang dapat bertahan hingga 10 tahun, dan IUD yang mengandung hormon, seperti Mirena, yang perlu diganti setiap lima tahun.

7. Kondom wanita

Kondom wanita adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik dan dapat dipasang untuk melindungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berfungsi untuk menyesuaikan dengan posisi alat kelamin pria saat berhubungan intim. Seperti halnya kondom pria, kondom wanita juga menawarkan perlindungan dari infeksi menular seksual, meskipun efektivitasnya lebih rendah dibandingkan kondom pria.

8. Vaginal ring

Vaginal ring adalah alat kontrasepsi yang mengandung hormon, serupa dengan pil KB. Alat ini perlahan-lahan mengeluarkan hormon yang akan masuk ke aliran darah melalui vagina. Menggunakan vaginal ring dapat mencegah kehamilan dengan mencegah ovarium melepaskan sel telur setiap bulan. Efektivitasnya mencapai 90 persen jika digunakan dengan cara yang benar.

Namun, jika seorang wanita sedang menyusui, vaginal ring tidak boleh digunakan hingga bayi berusia enam minggu. Selain itu, setelah melahirkan, umumnya tidak disarankan oleh dokter untuk menggunakan vaginal ring hingga bayi berusia 3-6 minggu.

9. Sterilisasi

Sterilisasi merupakan metode kontrasepsi yang bersifat permanen. Biasanya, metode ini dipilih oleh pasangan menikah yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi. Contoh sterilisasi untuk wanita adalah ligasi tuba, sedangkan untuk pria adalah vasektomi.

10. Spermisida

Spermisida adalah substansi dalam bentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh sperma. Kamu bisa menggunakan spermisida di dalam vagina sebelum berhubungan seksual.

Sebaiknya spermisida diaplikasikan 30 menit sebelum melakukan hubungan intim. Selain itu, penggunaan spermisida sebaiknya juga dipadukan dengan metode kontrasepsi lainnya, seperti kondom, karena tingkat kegagalannya cukup tinggi, yaitu mencapai 29 persen.

11. Diafragma

Kontrasepsi ini terbuat dari bahan karet yang berbentuk kubah. Diafragma diletakkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual. Penggunaannya biasanya dilengkapi dengan spermisida.

12. Cervical cap

Cervical cap punya bentuk yang mirip dengan diafragma, tetapi berukuran lebih kecil. Alat ini juga biasanya digunakan bersamaan dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan agar sperma tidak bisa masuk ke rahim. Pemasangannya harus dilakukan oleh dokter dan harus dilepas saat menstruasi.

13. Koyo ortho evra

Alat kontrasepsi ini cukup unik karena bentuknya mirip koyo. Cara penggunaannya adalah dengan menempelkan pada kulit dan menggantinya setiap minggu sekali selama 3 minggu. Efektivitas koyo ortho evra setara dengan metode KB lainnya, serta cara kerjanya juga mirip, yaitu dengan melepaskan hormon yang ada dalam pil KB.

Itulah berbagai jenis kontrasepsi yang perlu kamu ketahui. Pastikan untuk mendiskusikannya dengan dokter dan pasangan agar dapat memilih metode yang paling sesuai.

Jika masih bingung, berikut adalah cara untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat.

Manfaat Menggunakan Alat Kontrasepsi

Alat kontrasepsi memiliki banyak keuntungan bagi wanita yang ingin mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Namun, secara khusus untuk alat kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, implan, dan IUD, terdapat keuntungan tambahan selain mencegah kehamilan, di antaranya:

  • Mengatur siklus menstruasi. Alat kontrasepsi hormonal bisa menstabilkan variasi hormon yang terjadi selama siklus menstruasi. Metode ini dapat membantu mengatasi berbagai masalah menstruasi, seperti pendarahan berat, siklus yang tidak teratur, hingga gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS).
  • Mengurangi rasa sakit menstruasi. Sekitar 31 persen wanita yang memakai pil kontrasepsi merasakan pengurangan dalam nyeri saat haid.
  • Mencegah jerawat hormonal. Perubahan kadar hormon seringkali menyebabkan timbulnya jerawat. Pil kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron (kombinasi) adalah solusi terbaek untuk mengatasi masalah jerawat.
  • Mengurangi risiko kanker rahim. Keuntungan dalam jangka panjang dari penggunaan alat kontrasepsi hormonal adalah dapat menurunkan risiko kanker rahim. Wanita yang menggunakan pil kombinasi memiliki kemungkinan 50 persen lebih rendah untuk mengalami kanker rahim.
  • Mengurangi risiko kista ovarium. Dengan cara mencegah ovulasi, alat kontrasepsi hormonal dapat menghentikan terjadinya pembentukan kista di ovarium. Di samping itu, alat ini juga membantu mencegah perkembangan kista yang sudah ada.
  • Mengelola endometriosis. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal membantu karena memungkinkan wanita melewatkan menstruasi. Menggunakan Pil KB dan IUD secara terus menerus umumnya merupakan pilihan yang efektif untuk mengatasi endometriosis.
  • Mengurangi risiko anemia. Beberapa wanita mengalami pendarahan berat selama menstruasi. Alat kontrasepsi hormonal dapat membantu dengan memungkinkan mereka tidak mengalami menstruasi, sehingga mencegah anemia yang mungkin terjadi akibat menstruasi.

Apa Kata Studi tentang Alat Kontrasepsi?

Sebuah penelitian yang berjudul Contraception Selection, Effectiveness, and Adverse Effects: A Review (2021) memaparkan temuan terkait alat kontrasepsi. Penelitian tersebut menyatakan bahwa:

Pil KB adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan dan dapat dihentikan kapan saja.

IUD dan implan subdermal memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan.

Metode kontrasepsi yang hanya mengandung progestin atau yang nonhormonal memiliki risiko efek samping yang lebih rendah.

Pemilihan jenis kontrasepsi yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan serta preferensi individu masing-masing.

Sementara itu, tingkat keberhasilan dari kontrasepsi tergantung pada efektivitas alat atau obat, kesuburan penggunanya, frekuensi hubungan seksual, serta kepatuhan dalam menggunakan kontrasepsi dengan tepat dan konsisten.

Siapa yang Harus Menggunakan Alat Kontrasepsi?

Baik pria maupun wanita perlu menggunakan kontrasepsi jika sudah aktif secara seksual.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penggunaan alat ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dan penyebaran penyakit seksual.

Dibandingkan pria, wanita memiliki lebih banyak pilihan jenis alat kontrasepsi.

Efek Samping Alat Kontrasepsi

Berikut adalah efek samping dari beberapa jenis alat kontrasepsi:

1. Pil KB

Sebagian wanita yang menggunakan pil KB mungkin mengalami mual, sakit kepala, perubahan suasana hati, atau penurunan gairah seksual.

Bagi sebagian orang, pil KB juga dapat mengubah siklus menstruasi, seperti menstruasi yang lebih ringan atau lebih berat.

2. Spiral/IUD

IUD atau spiral dapat menyebabkan kram perut dan pendarahan yang tidak teratur, terutama dalam beberapa bulan pertama setelah dipasang.

Dalam beberapa kasus, IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau pemasalahan pada penempatan yang memerlukan tindakan medis.

3. Suntik KB

Suntik KB bisa mengubah siklus menstruasi, seperti haid yang tidak teratur atau bahkan berhenti sepenuhnya.

Selain itu, beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan berat badan, perubahan suasana hati, atau penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

  • Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kolaborasi CSR, Bupati Bogor Akan Tata Ulang Taman KNPI Cileungsi

    Kolaborasi CSR, Bupati Bogor Akan Tata Ulang Taman KNPI Cileungsi 

    • calendar_month Sab, 9 Agu 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id– Bupati Bogor Rudy Susmanto melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bogor dengan PT Surya Arsa Anggabaya, yang berlangsung di Pendopo Bupati Bogor pada Jumat (8/8) malam. Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antara Pemkab Bogor dan dunia usaha dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bogor melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan […]

  • Terungkap Harga Kelapa Melonjak, Berikut Alasannya

    • calendar_month Kam, 17 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan penyebab lonjakan harga kelapa bulat yang sangat tinggi. Ia menyatakan bahwa banyak pelaku usaha yang memilih untuk mengekspor kelapa, akibatnya pasokan di dalam negeri menjadi menipis dan harga pun melonjak. “Ya kan ini kan mahal kan karena di ekspor ya harga ekspornya memang lebih tinggi daripada harga dalam negeri sehingga karena semua ekspor, akhirnya jadi langka […]

  • 8 Makanan Pedas Khas Korea Selatan yang Wajib Kamu Coba!

    8 Makanan Pedas Khas Korea Selatan yang Wajib Kamu Coba!

    • calendar_month Kam, 7 Agu 2025
    • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Apakah kamu penggemar makanan yang pedas? Jika demikian, Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang layak untuk dikunjungi. Sebab, ada banyak hidangan dari Korea Selatan yang memiliki rasa pedas, bahkan sangat pedas. Apakah kamu tertarik untuk mencoba makanan pedas saat berkunjung ke Korea? Berikut adalah beberapa rekomendasi makanan pedas dari Korea […]

  • Bupati Bogor Bakal Bangun Jembatan Rawayan, Usai Pelajar Melintas Sungai Tanpa Jembatan di Kecamatan Dramaga

    • calendar_month Jum, 18 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id-Pemerintah Kabupaten (Pemkab ) Bogor akan segera membangun jembatan rawayan penghubung dua Kecamatan, yakni Ciampea dan Dramaga. Sebelumnya, viral di media sosial sejumlah pelajar berangkat sekolah melintas aliran sungai Ciheudeng, terletak di Desa Petir, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor tanpa jembatan. Mereka menyusuri sungai ini sudah bertahun-tahun baik siswa maupun masyarakat dalam beraktivitas karena aksesnya lebih […]

  • Gus Abdul Somad Ajak Warga NU Teladani Semangat Perjuangan KH Abdurrahim Sanusi

    Gus Abdul Somad Ajak Warga NU Teladani Semangat Perjuangan KH Abdurrahim Sanusi

    • calendar_month Ming, 27 Jul 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id-Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, mengajak seluruh warga NU untuk meneladani perjuangan dan keteladanan Almarhum KH Abdurrahim Sanusi. KH Abdurrahim Sanusi sendiri merupakan pendiri Pesantren Aulia sekaligus tokoh sentral NU Kabupaten Bogor. Ajakan tersebut disampaikannya dalam kegiatan istighosah dan ziarah ke maqbarah KH Abdurrahim Sanusi yang terletak di lingkungan […]

  • Kulit Kepala Gatal Berlebih Waspadai Tanda Dermatitis Seboroik

    Kulit Kepala Gatal Berlebih Waspadai Tanda Dermatitis Seboroik

    • calendar_month Kam, 31 Jul 2025
    • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Beberapa kasus dermatitis seboroik dapat sembuh dengan sendirinya. Perawatan yang sesuai dapat membantu mempercepat proses penyembuhan masalah kulit ini. Jika saat ini kamu mengalami dermatitis seboroik, silakan coba beberapa langkah berikut untuk mendukung proses penyembuhan: Pilih Shampoo dan Conditioner Khusus Ketika menghadapi dermatitis seboroik, penting untuk berhati-hati dalam memilih shampoo dan conditioner yang […]

expand_less