Breaking News
light_mode
Trending Tags

Renternir Versus Unit Simpan Pinjam Koperasi Merah Putih 

  • account_circle Sandi
  • calendar_month 17 jam yang lalu
  • comment 0 komentar

Oleh :Yunan Arif

bogorplus.id- Berawal dalam sebuah percakapan di dalam angkutan umum (angkot). Terdapat dua orang ibu rumah tangga yang baru pulang berbelanja.

“Saya jualan makanan anak – anak didepan rumah, bu . Lumayanlah hasilnya untuk menutupi kebutuhan kami satu bulan , karena kalau cuma mengandalkan gaji suami saya yang pegawai rendahan , enggak cukup,”

Seorang diantaranya yang usianya kurang lebih empat puluh tahun menjawab pertanyaan ibu satunya yang usianya lebih tua, setelah sebelumnya saling bertegur sapa.

“Saya juga demikian Jeng , suami saya driver ojol pendapatannya tidak pasti , kadang cukup untuk kebutuhan satu hari , kadang berlebih , tapi sering juga kurang dan bahkan tidak ada pemasukan sama sekali”

Percakapan diatas adalah penggalan dari fenomena yang banyak terjadi di masyarakat saat ini, total pendapatan keluarga selama satu bulan dibawah kebutuhan rutin setiap bulannya .

Kondisi yang membuat Rentenir dan Bank Keliling tumbuh subur dimasyarakat , meski bunga pinjamannya cukup tinggi.

Koperasi Merah Putih ( KMP ) yang di gagas Presiden Prabowo melalui Instruksi Presiden no 9 tahun 2025 dan didirikan disetiap desa dan kelurahan.

Salah satu tujuannya adalah menjadi lembaga keuangan yang dapat menggantikan peran Rentenir dan Bank Keliling dengan memberi pinjaman kemasyarakat tanpa bunga .

Selain tujuan utamanya memfasilitasi lahirnya kegiatan usaha masyarakat yang berorientasi pada ketahanan pangan yang mandiri dan berkesinambungan .

Keseriusan Pemerintah untuk segera dapat melepaskan ketergantungan masyarakat pada Rentenir dan Bank Keliling ditengah menurunnya pendapatan masyarakat akibat kelesuan ekonomi secara luas.

Hal itu tercermin pada upaya pemerintah melakukan percepatan pendirian Koperasi Merah Putih disetiap desa dan kelurahan serta menanggung seluruh biaya legalisasinya.

Menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi kebutuhan modal awal Koperasi serta meminta Bank yang tergabung dalam Himbara untuk menyediakan plafon pinjaman minimal tiga milliar rupiah dengan bunga ringan untuk modal kerja Koperasi KMP dengan tenor pinjaman selama enam tahun .

Hal itu juga menjadi indikasi bahwa ketergantungan masyarakat pada Rentenir dan Bank Keliling sudah cukup mengkhawatirkan .

Namun tujuan Pendirian Koperasi Merah Putih yang begitu kental aroma kepeduliannya (sosial oriented).

Pada pegaplikasiannya bisa tidak ubahnya dengan Rentenir dan Bank Keliling , cuma beda pengelolanya, dari swasta menjadi Plat merah.

Karena anggapan masyarakat bahwa uang pemerintah adalah uang rakyat, telah menciptakan resiko gagal bayar hutang masyarakat pada Koperasi KMP cukup tinggi.

Sehingga memaksa Koperasi membebani tagihan hutang masyarkat pada Koperasi dengan biaya tambahan berupa biaya resiko gagal bayar yang persentasenya cukup tinggi tersebut ditambah biaya penagihannya .

Kemudian, nilai tagihan yang menjadi tanggung jawab masyarakat yang meminjam pada Koperasi jumlahnya hampir sama dengan tagihan Rentenir atau Bank Keliling, bila masyarakat meminjam dari mereka dengan jumlah pinjaman yang sama dari Koperasi.

Kebijakan Koperasi memasukan resiko gagal bayar dan biaya penagihan pada beban tagihan masyarakat tersebut terpaksa diambil pengurus Koperasi KMP, agar pengurus Koperasi dapat mengembalikan pinjaman untuk modal awal dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Kelurahan , yang diambil dari APBD, pinjaman untuk modal kerja dari Himbara dan membayar biaya operasional koperasi sesuai jadwal yang disepakati.

Kondisi tersebut jelas menjadi dilema, keberadaan Koperasi Merah Putih yang diperkirakan menelan anggaran hingga 400 triliun dan diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat yang berkelanjutan .

Harus berhadapan face to face dengan anggapan masyarakat bahwa uang pinjaman Koperasi tersebut adalah bantuan dari pemerintah yang tidak mesti dikembalikan seperti program Dana Bergulir beberapa saat yang lalu. Langsung di serap masyarkat tanpa punya keinginan untuk mengembalikan.

Salah satu upaya yang paling mungkin dan paling dekat untuk mengatasi agar Program Koperasi Merah Putih khususnya Unit Simpan Pinjam yang baru di launching secara Nasional pada tanggal 21 juli di Wonosobo , dapat berjalan sesuai tujuan awal pendiriannya adalah jika Pengurus RW dan organisasi dibawahnya seperti Karang Taruna , PKK dan lainnya.

Bersedia menjadi mitra usaha Koperasi sebagai penyalur dari produk – produk Koperasi terutama dalam penyaluran kredit atau pinjaman kepada warganya.

Kedekatan emosional antara RW dan organisasi ke RWan dibawahnya dengan warga serta didukung kesepakatan yang saling menguntungkan antara Koperasi, RW dan organisasi ke RWan dibawahnya akan dapat menekan resiko gagal bayar hutang warganya pada koperasi.

Dengan demikian tujuan pemerintah untuk membebaskan ketergantungan masyarakat terhadap Rentenir dan Bank Keliling sekaligus memberi solusinya melalui unit simpan pinjam KMP dapat terwujud dan terjaga keberlangsungan meski harus berhadap – hadapan dengan anggapan masyarakat yang mendistorsinya.

 

  • Penulis: Sandi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Usai di Lantik, Bupati Bogor Bakal Gelar Retret Kepala Sekolah

    • calendar_month Jum, 30 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id -Bupati Bogor Rudy Susmanto merencanakan akan mengadakan retret untuk kepala sekolah yang sudah dilantik. Ada sebanyak 329 kepala sekolah SD dan SMP yang sudah dilantik di Gedung Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, Rabu (28/5) malam. Rudy Susmanto mengatakan, retret tersebut bertujan untuk membangun sinergitas antara kepala sekolah. Retret itu nantinya bekerjasama dengan Forum Komunikasi Pimpinan […]

  • Tak Kuat Nanjak, Truk Molen di Puncak Terguling Timpah Rumah Warga

    • calendar_month Sel, 6 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Truk molen bernopol B 9859 SIN terguling saat melintas di Kampung Gagog, Desa Gadog, Kecamatan Megmendung, Kabupaten Bogor, Selasa (6/5). Mobil itu diduga kehilangan kendali saat menanjak dijalan tersebut. Akibatnya satu rumah tertimpa. Kepala Desa Gadog Dedi Junaedi mengatakan, pihak proyek harus bertanggung jawab ganti rugi kepada pimilik rumah. “Kami meminta agar truk […]

  • Indonesia Jadi Salah Satu Lokasi Uji Coba Vaksin Tuberkulosis

    • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Bill Gates telah memilih Indonesia sebagai salah satu lokasi untuk uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung upaya pemberantasan penyakit ini. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Bill Gates di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/5/2025). “Terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC, untuk dunia, Indonesia akan […]

  • Dorong Karang Taruna Dilibatkan dalam Koperasi Merah Putih, Heri Gunawan: SDM Kita mumpuni

    • calendar_month Sab, 26 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

      Bogorplus.id – Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Heri Gunawan mendorong dinas terkait untuk melibatkan Karang Taruna dalam pembentukan Koperasi Merah Putih yang merupakan program presiden Prabowo Subianto.   Sekertaris fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bogor itu menekankan, pemerintah desa dan instansi terkait lainnya, harus memaksimalkan Sumber Daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam pengelolaan Koperasi Merah […]

  • KSSU Organda Balikin Uang Rp 11,2 Juta, Buntut Ramai Isu Pemotongan Kompensasi Sopir 

    • calendar_month Jum, 4 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor membantah terkait keterlibatanya dalam pemotongan uang kompenasi yang diberikan Gubernur Jawa Barat kepada para sopir angkot. Sebelumnya Gubernur Jawa Barat menelpon salah satu sopir angkot yang uang kompensasinya diduga disunat. Sopir itu menyebut, ada tiga pihak yang terlibat dalam pemotongan uang kompensasi itu diantaranya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, […]

  • Prabowo Undang Pandawara Group ke Istana Kepresidenan, Bahas Permasalahan Lingkungan

    • calendar_month Sel, 11 Mar 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Pandawara Group, sebuah kelompok anak muda kreator konten yang fokus pada isu lingkungan, mengunjungi Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (11/3) siang. Mereka mengungkapkan bahwa kedatangan mereka dipanggil oleh Presiden RI Prabowo Subianto ke Istana Negara untuk membahas permasalahan lingkungan dan sampah. Seluruh anggota Pandawara hadir dengan pakaian serba hitam dan tiba di Istana. Mereka hadir […]

expand_less