Stres Akut jadi Diagnosis Penyakit Terbanyak Pasien Jemaah Haji
- account_circle Tim Bogor Plus
- calendar_month Rab, 14 Mei 2025
- comment 0 komentar
bogorplus.id – Data mengenai layanan kesehatan yang dikumpulkan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menunjukkan bahwa diagnosis penyakit yang paling umum dijumpai pada pasien jemaah haji gelombang 1 adalah reaksi stres akut dan gangguan penyesuaian, selain gangguan jantung, hipertensi, dan diabetes.
Dokter spesialis kesehatan jiwa KKHI Madinah, dr. Kusufia Mirantri, SpKJ, menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti tekanan fisik, perubahan lingkungan atau tanpa dukungan orang terdekat dapat menjadi penyebab stres yang signifikan bagi jemaah.
“Banyak jemaah, terutama lansia atau mereka yang memiliki kerentanan sebelumnya, mengalami kesulitan beradaptasi. Stress dan gangguan penyesuaian ini dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari gangguan tidur, kecemasan berlebih, hingga gejala psikosomatis,” jelasnya dalam rilis yang diambil dari Sehat Negeriku, Rabu (14/5/2025).
dr. Kusufia menekankan bahwa sangat penting bagi jemaah pendamping, atau keluarga untuk dapat mengenali gejala awal masalah kesehatan mental agar bisa memberikan dukungan dan mencari bantuan dari profesional.
Ada beberapa tanda-tanda yang dapat dikenali sebagai gangguan kesehatan jiwa, yang pertama adalah perubahan perilaku yang jelas.
“Coba perhatikan, jika ada jemaah yang biasanya ceria dan mudah bergaul tiba-tiba menjadi mudah tersinggung, atau sebaliknya, menarik diri secara ekstrem, lebih suka menyendiri, dan enggan berinteraksi dengan orang lain,” kata dokter yang akrab disapa dr. Upi ini.
Kedua, kesulitan tidur atau insomnia. Ketiga, ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Merasa sedikit cemas di lingkungan baru adalah hal yang normal. Namun, jika kecemasan tersebut menjadi sangat berlebihan, tidak rasional, dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya merasa takut untuk keluar kamar, takut ke masjid meskipun ditemani, atau mengalami kepanikan yang berlebihan saat berada di tempat ramai, maka hal ini perlu diwaspadai secara serius.
Keempat, adanya kebingungan mengenai tempat, waktu, dan orang (disorientasi). Jemaah yang mengalami masalah mental mungkin menunjukkan tanda-tanda kebingungan.
“Mereka bisa jadi tidak tahu sedang berada di mana, lupa hari atau tanggal, bahkan kesulitan mengenali teman serombongan atau pendampingnya,” tutup dr. Upi.
- Penulis: Tim Bogor Plus