Siapa Dharma Oratmangun? Jejak Karier dan Kontroversinya Kini Disorot Buntut Royalti Musik
- account_circle Dheza
- calendar_month 18 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), Dharma Oratmangun. (Instagram/@Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), (Instagram/@dharma.ratmangun59)
Bogorplus.id – Ketua Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN), Dharma Oratmangun, tengah jadi sorotan publik setelah polemik royalti musik kembali mencuat ke permukaan.
Sejumlah warganet mulai menguliti rekam jejak pria yang dikenal sebagai musisi, produser, dan juga eks pejabat organisasi musik nasional ini.
Isu royalti musik mencuat setelah Bos Mie Gacoan Bali digugat karena diduga memutar lagu-lagu komersial tanpa izin, termasuk musik internasional dan suara alam.
Peristiwa ini memicu perdebatan luas, yang kemudian menyeret LMKN sebagai lembaga yang mengelola dan menagih royalti musik di Indonesia. Nama Dharma pun ikut terangkat.
Warganet mempertanyakan transparansi, legalitas, hingga rekam jejak pribadi Dharma.
Lantas, siapa Dharma Oratmangun yang kini disorot buntut kasus royalti musik?
Siapa Dharma Oratmangun?
Dharma Oratmangun bukan nama asing di industri musik Tanah Air. Ia merupakan penyanyi, pencipta lagu, sekaligus produser yang aktif sejak era 80-an.
Prestasinya cukup mentereng, termasuk menjuarai Festival Musik Pop Indonesia serta memproduseri album perdana Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karier organisasionalnya pun moncer. Pada periode 2007–2011, ia menjabat sebagai Ketua PAPPRI (Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia), sebelum akhirnya menduduki posisi penting sebagai Ketua LMKN.
Dharma juga dikenal memiliki kehidupan keluarga yang harmonis bersama sang istri, Frida Yulia, serta tiga anak mereka, Gitari Kamakini, Melody Gita Mahardhika, dan Duan Akelyaman.
Namun, pada tahun 2007 silam, Dharma Oratmangun pernah diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Maluku terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi APBD Maluku Tenggara Barat periode 2003–2006.
Kala itu, dirinya diperiksa bersama sang ayah, SJ Oratmangun.
Meski tidak terbukti secara hukum, isu ini kembali mencuat di tengah panasnya perdebatan publik soal royalti dan transparansi pengelolaan hak cipta di bawah LMKN.
- Penulis: Dheza