Selamatkan Lansia dari Banjir di Bogor, Aksi Damkar ini menjadi Sorotan Warga
- account_circle Tim Bogor Plus
- calendar_month Sen, 3 Mar 2025
- comment 0 komentar
bogorplus.id – Seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Paroh terpaksa dievakuasi setelah rumahnya di wilayah Kampung Bebek, RT 02, RW 10, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, terendam banjir.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam, 2 Maret 2025, saat hujan deras melanda Kawasan tersebut.
Ade Nurgraha, Kabid Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, menjelaskan bahwa upaya penyelamatan nenek Paroh dilakukan setelah anggota tim menemukan korban yang sedang mengungsi di rumah tetangganya karena banjir yang merendam kediamannya.
Ade menyampaikan, anggota yang berada di lokasi langsung meminta nenek Paroh untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Ade menambahkan bahwa anggota tim segera mengambil Tindakan untuk memindahkan enek tersebut ke tempat yang lebih aman, mengingat rumahnya terendam banjir.
Proses evakuasi dilakukan dengan cara menggendong nenek Paroh, lalu membawanya ke lokasi yang aman dengan menerobos banjir yang menggenangi jalan pemukinan di Kampung Bebek.
“Awalnya itu anggota Damkar dan Tagana datang ke Kampung Bebek dan memberi tahu warga bahwa debit air Ciliwung mulai tinggi. Kemudian, anggota melihat seorang nenek yang memakai tongkat duduk di kediaman tetangga,” ungkap Ade, saat dihubungi, Senin (3/3/2025).
“Terus anggota spontan aja ngamanin si nenek ke tempat yang lebih aman karena rumahnya kebanjiran,” tambahnya.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 14 kejadian bencana terjadi di Kota Bogor sejak Minggu (2/3/2025) hingga Senin (3/3/2025).
Bencana tersebut didominasi oleh banjir, tanah longsor, pohon tumbang serta atap rumah warga yang ambruk.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Hidayatulloh menjelaskan bahwa bencana-bencana ini terjadi setelah Kota Bogor dilanda hujan lebat.
“Laporan yang masuk telah di-assessment (intervensi). Ada 14 kejadian bencana yang terjadi, di antaranya tanah longsor, atap rumah ambruk, banjir lintasan, pohon tumbang, dan tembok ambruk,” jelasnya.
Hidayatulloh menambahkan bahwa petugas telah dikerahkan ke berbagai titik rawan bencana untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi.
Selain itu, mitigasi juga dilakukan melalui koordinasi dengan aparat setempat.
“Kami terus memantau lokasi-lokasi yang rawan termasuk menyiagakan personil di lapangan,” imbuhnya.
Hujan deras yang melanda wilayah Bogor pada sejak Minggu sore hingga malam mengakibatkan ketinggian air di Bendung Katulampa meningkat tajam.
Tinggi air di bending yang merupakan peninggalan zaman Belanda tersebut tercatat mencapai 220 sentimeter, dengan status siaga 1 pada Minggu malam pukul 21.33 WIB.
- Penulis: Tim Bogor Plus