Sejarah dan Ciri Khas Rumah Makan Padang, Ikon Kuliner Minangkabau
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Rumah makan Padang tidak hanya dapat ditemukan di lokasi asalnya, kini telah menjamur dan mudah ditemui di berbagai kota di Indonesia.
Bahkan, banyak individu yang bukan berasal dari Minang tertarik untuk memulai bisnis kuliner khas ini di tempat tinggal mereka.
Rumah makan Padang dikenal sebagai tempat yang menyajikan “nasi Padang”, makanan tradisional dari daerah Minangkabau, Sumatera Barat yang menjadi pilihan favorit banyak orang.
Nasi Padang sering dijadikan pilihan hidangan untuk menikmati kuliner khas Indonesia yang kaya rasa. Hidangan ini terkenal karena penggunaan rempah-rempah dan ditambah santan yang memberikan rasa yang lezat.
Sejarah Rumah Makan Padang
Istilah “Rumah Makan Padang” mulai dikenal sekitar akhir tahun 1960-an. Awalnya muncul saat terjadinya pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat yang berhasil ditumpas.
Informasi ini disampaikan oleh sejarawan Minangkabau Gusti Asnan, seperti yang dilansir dari situs Indonesia. go. id.
Peristiwa pemberontakan PRRI ini menyebabkan banyak warga meninggalkan Sumatera Barat untuk pindah ke Pulau Jawa. Hal ini mendorong banyak orang Minangkabau di perantauan untuk mengubah identitas mereka, termasuk mengadopsi nama Padang untuk kedai-kedai mereka.
Mereka menyebut usaha mereka sebagai rumah makan Padang, yang masih bertahan hingga saat ini. Sebelumnya, tempat makanan khas Minangkabau lebih sering disebut dengan istilah lapaunasi, los lambung, atau karan.
Rumah makan Padang atau lapau pertama kali ada pada akhir abad ke-19. Pada waktu itu, Padang menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda di wilayah Sumatra barat, Gouvernement van Sumatra’s Westkust.
Dari segi bangunan, kedai pada masa itu cukup sederhana, terbuat dari susunan bambu yang membentuk rumah dengan atap rumbia. Lauk pauk diletakkan dalam wadah tembikar besar, dengan beberapa bagian tertutup tirai kain untuk menghindari sinar matahari.
Ciri Khas Masakan Padang
Menurut informasi dari laman Jalur Rempah Kemdikbud, nasi Padang terkenal dengan santan dan sambal pedasnya. Masakan Minang memiliki tiga elemen utama, yakni gulai, lado (cabai), dan bareh (nasi).
Masakan dari Minangkabau dan mayoritas masakan di Sumatera dipengaruhi oleh tradisi India dan Timur Tengah, dengan hidangan yang menggunakan saus gulai santan dan berbagai campuran rempah.
Sementara itu, nasi Padang adalah hidangan yang terdiri dari nasi, lauk, kuah kental, dan sayuran. Ciri khas dari nasi Padang ini meliputi gulai, nangka muda, dan beragam lauk khas Padang. Gulai berwarna kuning dengan cita rasa sedikit asam.
Berbagai lauk yang tersedia dalam nasi Padang antara lain rendang, ayam goreng, telur dadar Padang, ayam pop, ayam bakar, dendeng, cincang, paru goreng, tunjang (kikil), ikan kembung, ikan kakap, dan lain-lain. Selain itu, juga disertai dengan sambal lado mudo atau sambal cabai hijau.
Saat ini, untuk menikmati hidangan di rumah makan Padang, biasanya harganya berkisar Rp18-20 ribu sudah termasuk nasi dan sepotong lauk dengan berbagai pilihan dari rendang, ayam, hingga ikan, serta campuran sayur daun ubi dan sambal hijau.
Namun, harga tersebut bisa berbeda-beda tergantung jenis rumah makan Padang dan lauk yang dipilih.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni