Ribuan Penerima Bansos di Kabupaten Bogor Gunakan Uang Bantuan untuk Judi Online
- account_circle Sandi
- calendar_month Jum, 8 Agu 2025
- comment 0 komentar

Ilustrasi Bansos. Foto : Istimewa
bogorplus.id- Ribuan warga penerima bantuan sosial (bansos) di Kabupaten Bogor diketahui menggunakan dana bantuan pemerintah untuk bermain Judi Online (Judol).
Dari data Kementerian Sosial (Kemensos) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan, Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan jumlah pemain Judol tertinggi di Indonesia.
Anggaran yang digunakan mencapai total 5.497 orang dan transaksi mencapai Rp 22 miliar.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Yaudin Sogir buka suara soal temuan tersebut.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan segan-segan mencoret penerima bansos yang terbukti bermain judi online.
“Kalau memang ada bukti faktual, langsung dihapus. Tidak pandang bulu, siapapun orangnya,” tegas Sogir saat dihubungi, Jumat (8/8/2025).
Sogir mengatakan pihaknya akan meminta data penerima bansos yang terindikasi bermain judol kepada Dinas Sosial Kabupaten Bogor.
Setelah data diverifikasi dan dipadankan, mereka akan mengajukan evaluasi ke Kemensos.
“Minta nanti diprint nama-nama tersebut kalau memang sudah ada bukti dari PPATK. Semua harus dievaluasi, termasuk yang dulu miskin tapi sekarang hidupnya sudah layak,” ujarnya.
Evaluasi ini, lanjut Sogir, penting untuk menjaga asas keadilan dan mencegah ketimpangan sosial.
“Masih banyak masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Jangan sampai mereka yang berhak malah tidak kebagian karena sistem yang tidak tepat sasaran,” tambahnya.
Selain sanksi tegas, DPRD Kabupaten Bogor juga akan mendorong edukasi dan pembinaan bagi para penerima bansos.
Program ini akan melibatkan pelatihan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta program edukatif lainnya seperti “sekolah sampah”.
“Kita harus beri pemahaman kepada masyarakat tentang rusaknya mental akibat judi online, apalagi kalau uangnya dari bantuan sosial,” katanya.
Menurutnya, pendidikan dan pembinaan ekonomi adalah langkah strategis untuk mencegah ketergantungan masyarakat terhadap bansos sekaligus menjauhkan mereka dari praktik judi online yang merusak.
Sekedar Informasi, Data PPATK menunjukkan bahwa Jawa Barat menduduki posisi teratas dalam jumlah pemain dan transaksi judi online.
Sebanyak 49.431 pemain dari provinsi ini tercatat melakukan transaksi mencapai Rp 199 miliar.
Selain Kabupaten Bogor, kota besar lain seperti Surabaya dan Jakarta Pusat juga mencatatkan jumlah pemain dan transaksi yang cukup tinggi, masing-masing Rp 9 miliar.
- Penulis: Sandi