Breaking News
light_mode
Trending Tags

Renternir Versus Unit Simpan Pinjam Koperasi Merah Putih 

  • account_circle Sandi
  • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
  • comment 0 komentar

Oleh :Yunan Arif

bogorplus.id- Berawal dalam sebuah percakapan di dalam angkutan umum (angkot). Terdapat dua orang ibu rumah tangga yang baru pulang berbelanja.

“Saya jualan makanan anak – anak didepan rumah, bu . Lumayanlah hasilnya untuk menutupi kebutuhan kami satu bulan , karena kalau cuma mengandalkan gaji suami saya yang pegawai rendahan , enggak cukup,”

Seorang diantaranya yang usianya kurang lebih empat puluh tahun menjawab pertanyaan ibu satunya yang usianya lebih tua, setelah sebelumnya saling bertegur sapa.

“Saya juga demikian Jeng , suami saya driver ojol pendapatannya tidak pasti , kadang cukup untuk kebutuhan satu hari , kadang berlebih , tapi sering juga kurang dan bahkan tidak ada pemasukan sama sekali”

Percakapan diatas adalah penggalan dari fenomena yang banyak terjadi di masyarakat saat ini, total pendapatan keluarga selama satu bulan dibawah kebutuhan rutin setiap bulannya .

Kondisi yang membuat Rentenir dan Bank Keliling tumbuh subur dimasyarakat , meski bunga pinjamannya cukup tinggi.

Koperasi Merah Putih ( KMP ) yang di gagas Presiden Prabowo melalui Instruksi Presiden no 9 tahun 2025 dan didirikan disetiap desa dan kelurahan.

Salah satu tujuannya adalah menjadi lembaga keuangan yang dapat menggantikan peran Rentenir dan Bank Keliling dengan memberi pinjaman kemasyarakat tanpa bunga .

Selain tujuan utamanya memfasilitasi lahirnya kegiatan usaha masyarakat yang berorientasi pada ketahanan pangan yang mandiri dan berkesinambungan .

Keseriusan Pemerintah untuk segera dapat melepaskan ketergantungan masyarakat pada Rentenir dan Bank Keliling ditengah menurunnya pendapatan masyarakat akibat kelesuan ekonomi secara luas.

Hal itu tercermin pada upaya pemerintah melakukan percepatan pendirian Koperasi Merah Putih disetiap desa dan kelurahan serta menanggung seluruh biaya legalisasinya.

Menginstruksikan Pemerintah Daerah untuk memfasilitasi kebutuhan modal awal Koperasi serta meminta Bank yang tergabung dalam Himbara untuk menyediakan plafon pinjaman minimal tiga milliar rupiah dengan bunga ringan untuk modal kerja Koperasi KMP dengan tenor pinjaman selama enam tahun .

Hal itu juga menjadi indikasi bahwa ketergantungan masyarakat pada Rentenir dan Bank Keliling sudah cukup mengkhawatirkan .

Namun tujuan Pendirian Koperasi Merah Putih yang begitu kental aroma kepeduliannya (sosial oriented).

Pada pegaplikasiannya bisa tidak ubahnya dengan Rentenir dan Bank Keliling , cuma beda pengelolanya, dari swasta menjadi Plat merah.

Karena anggapan masyarakat bahwa uang pemerintah adalah uang rakyat, telah menciptakan resiko gagal bayar hutang masyarakat pada Koperasi KMP cukup tinggi.

Sehingga memaksa Koperasi membebani tagihan hutang masyarkat pada Koperasi dengan biaya tambahan berupa biaya resiko gagal bayar yang persentasenya cukup tinggi tersebut ditambah biaya penagihannya .

Kemudian, nilai tagihan yang menjadi tanggung jawab masyarakat yang meminjam pada Koperasi jumlahnya hampir sama dengan tagihan Rentenir atau Bank Keliling, bila masyarakat meminjam dari mereka dengan jumlah pinjaman yang sama dari Koperasi.

Kebijakan Koperasi memasukan resiko gagal bayar dan biaya penagihan pada beban tagihan masyarakat tersebut terpaksa diambil pengurus Koperasi KMP, agar pengurus Koperasi dapat mengembalikan pinjaman untuk modal awal dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Kelurahan , yang diambil dari APBD, pinjaman untuk modal kerja dari Himbara dan membayar biaya operasional koperasi sesuai jadwal yang disepakati.

Kondisi tersebut jelas menjadi dilema, keberadaan Koperasi Merah Putih yang diperkirakan menelan anggaran hingga 400 triliun dan diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat yang berkelanjutan .

Harus berhadapan face to face dengan anggapan masyarakat bahwa uang pinjaman Koperasi tersebut adalah bantuan dari pemerintah yang tidak mesti dikembalikan seperti program Dana Bergulir beberapa saat yang lalu. Langsung di serap masyarkat tanpa punya keinginan untuk mengembalikan.

Salah satu upaya yang paling mungkin dan paling dekat untuk mengatasi agar Program Koperasi Merah Putih khususnya Unit Simpan Pinjam yang baru di launching secara Nasional pada tanggal 21 juli di Wonosobo , dapat berjalan sesuai tujuan awal pendiriannya adalah jika Pengurus RW dan organisasi dibawahnya seperti Karang Taruna , PKK dan lainnya.

Bersedia menjadi mitra usaha Koperasi sebagai penyalur dari produk – produk Koperasi terutama dalam penyaluran kredit atau pinjaman kepada warganya.

Kedekatan emosional antara RW dan organisasi ke RWan dibawahnya dengan warga serta didukung kesepakatan yang saling menguntungkan antara Koperasi, RW dan organisasi ke RWan dibawahnya akan dapat menekan resiko gagal bayar hutang warganya pada koperasi.

Dengan demikian tujuan pemerintah untuk membebaskan ketergantungan masyarakat terhadap Rentenir dan Bank Keliling sekaligus memberi solusinya melalui unit simpan pinjam KMP dapat terwujud dan terjaga keberlangsungan meski harus berhadap – hadapan dengan anggapan masyarakat yang mendistorsinya.

 

  • Penulis: Sandi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Harga Beras Alami Kenaikan Meskipun Cadangan Beras Melimpah

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Harga beras berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami kenaikan baik di pasar grosir maupun eceran. Kenaikan ini terjadi meskipun cadangan beras pemerintah (CBP) sangat melimpah, bahkan dianggap mencetak sejarah baru. BPS mencatat bahwa pada bulan Mei 2025, harga rata-rata beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan kecil sebesar 0,01% dibandingkan bulan sebelumnya, […]

  • Indonesia Jadi Salah Satu Lokasi Uji Coba Vaksin Tuberkulosis

    • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Bill Gates telah memilih Indonesia sebagai salah satu lokasi untuk uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung upaya pemberantasan penyakit ini. Keputusan ini diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto saat menerima kunjungan Bill Gates di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (7/5/2025). “Terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC, untuk dunia, Indonesia akan […]

  • Perpanjangan Libur Sekolah Lebaran Idul Fitri 2025 jadi 28 Hari

    • calendar_month Sel, 4 Mar 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Siswa-siswi akan merasakan libur puasa dan libur Idul Fitri 2025 yang lebih panjang dari sebelumnya. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengumumkan perpanjangan masa libur sekolah selama bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri 2025. Libur sekolah yang semula dijadwalkan mulai pada 26 Maret, kini dimajukan menjadi 21 Maret 2025. Dengan demikian, siswa-siswi dari […]

  • 1.500 Scooterist Ramaikan Bogor Mods Mayday

    • calendar_month Sab, 24 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Sebanyak 1.500 scooterist mengikuti ajang Bogor Mods Mayday 2025 yang dimulai dari halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Sabtu (24/5/2025). Mereka melakukan touring hingga ke Wilayah Sentul, Kabupaten Bogor, kegiatan ini pun dibuka langsung oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim. Dedie Rachim megucapkan selamat datang kepada para scooterist yang berasal dari […]

  • 5 Resep Daging Sapi Kecap yang Lezat dan Menggugah Selera

    5 Resep Daging Sapi Kecap yang Lezat dan Menggugah Selera

    • calendar_month Jum, 18 Jul 2025
    • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Pengolahan daging sapi menjadi salah satu hidangan yang paling disukai di Indonesia. Dengan rasa yang nikmat dan tekstur yang lembut, daging sapi menjadi pilihan untuk berbagai kalangan. Selain enak, daging sapi juga kaya akan protein dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Saat ini, terdapat banyak variasi masakan daging sapi yang bisa dibuat, salah […]

  • 21 Tahun Mengabdi di Kecamatan Klapanunggal, Empop Hasbulloh Akhirnya Dilantik jadi PPPK 

    • calendar_month Kam, 17 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Honorer Kecamatan Klapanunggal Empop Hasbulloh (50) akhirnya diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Empop mengawali kariernya sebagai tenaga sukarelawan di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor pada tahun 2004 silam. Lalu ia menjadi tenaga oursorsing, perjalan karier nya pun menghadapi banyak tantangan, termasuk penghasilan yang sangat mimin. “Kalau itu relatif, kita tidak bisa […]

expand_less