bogorplus.id- Ratusan pengamen di Kota Bogor mengikuti audisi dan kurasi yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di Taman Ekspresi, Selasa (22/4/).
Acara ini langsung dinilai oleh Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Iceu Pujiati.
Jenal Mutaqin menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah tegas pemerintah dalam memberantas premanisme, yang menjadi bagian dari program Satgas Pemberantasan Premanisme.
Salah satu target utama program ini adalah menghilangkan praktik pengamen di angkutan kota (angkot).
“Ini juga sebagai wujud komitmen pemerintah untuk mengangkat derajat para pengamen menjadi seniman Kota Bogor. Kita naikkan kelasnya, derajatnya. Kita tempatkan mereka tidak hanya di taman, tapi juga di kafe, restoran, warung taman, dan sebagainya,” ujarnya.
Audisi ini dirancang untuk menempatkan pengamen di beberapa titik strategis di Kota Bogor, menggantikan aktivitas mereka di angkot atau simpang traffic light.
Dengan berada di lokasi yang lebih formal, pengamen akan memperoleh pemasukan dari pengunjung yang memberikan sukarela.
Pembinaan ini juga menekankan aspek edukasi, seperti penampilan yang rapi, kualitas musik yang baik, dan menjauhi kebiasaan negatif.
“Jika ada pengamen yang terbukti meminum minuman keras, kami tidak segan-segan mencoret mereka,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga generasi muda dari dampak negatif miras. Menurutnya Miras adalah faktor penyebab premanisme, balap liar, tawuran, pengamen rese.
“Ini ikhtiar saya mengajak semua berhenti. Insyaallah ada jalan yang lebih baik dan derajatnya diangkat oleh Allah,” tambahnya.
Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, menyebut bahwa saat ini terdapat delapan taman besar yang dapat menjadi spot bagi pengamen.
“Untuk spotnya ada 10-12 lokasi. Satu taman bisa diisi oleh dua atau tiga spot, seperti di Alun-alun Kota Bogor. Nanti kami akan buatkan spot semi permanen yang dilengkapi aliran listrik untuk kebutuhan sound system,”jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Disparbud Kota Bogor, Iceu Pujiati, menyampaikan bahwa total ada 233 pengamen yang disatukan dalam grup musik.
“Ini adalah upaya pak wali dan wakil wali untuk meningkatkan kualitas kompetensi pengamen. Insyaallah ini mempermudah mereka untuk jadi seniman keren,” katanya.
Ke depan, grup-grup pengamen ini akan dilibatkan dalam berbagai acara musik tingkat kota, provinsi, bahkan nasional, sehingga mereka benar-benar diakui sebagai seniman.
“Pemerintah Kota Bogor berharap langkah ini dapat membuka jalan baru bagi pengamen sekaligus meningkatkan citra Kota Bogor di bidang seni,”pungkasnya.