Rasa Insecure pada Remaja Masa Kini dan Cara Mengatasinya
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Insecure adalah sebuah keadaan cemas yang dialami oleh seseorang. Pada dasarnya, rasa cemas merupakan hal yang normal bagi setiap orang. Namun, istilah insecure merujuk pada kecemasan yang terus menerus dirasakan seseorang. Kondisi ini muncul akibat pengalaman buruk, pandangan yang keliru, atau sifat yang terlalu menginginkan kesempurnaan.
Kecemasan yang timbul akibat suatu pemicu akan cenderung mereda setelah pemicu tersebut tidak ada lagi. Contohnya, seorang siswa mungkin merasa cemas menjelang Ujian Tengah Semester (UTS), namun setelah ujian selesai, perasaan tersebut akan hilang. Berbeda dengan individu yang mengalami masalah insecure, rasa cemas mereka tidak akan pernah surut.
Dalam hal kesehatan mental, kecemasan yang berlebihan dan tidak didasari oleh alasan yang jelas bisa berlarut-larut dan mengganggu kesejahteraan mental seseorang. Dengan demikian, insecure didefinisikan sebagai kecemasan yang tidak beralasan dan bisa berdampak negatif pada kesehatan mental.
Insecure Selalu Terjadi Pada Remaja atau Anak yang Sedang Beranjak Menuju Dewasa
Dalam beberapa tahun terakhir, perilaku insecure semakin sering terlihat pada kalangan remaja. Menurut Santrock (2007), masa remaja adalah fase transisi yang menghubungkan masa anak-anak dan dewasa, yang meliputi perubahan fisik, mental, dan emosional, dimulai pada usia antara 10 hingga 13 tahun dan berakhir sekitar 18 hingga 22 tahun.
Masa remaja diwarnai oleh perubahan-perubahan yang bersifat transisi, seperti perubahan kognitif, emosional, dan hormonal, yang menyebabkan tingkat rasa insecure atau cemas meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan fase usia lainnya.
Selain itu, di fase ini, banyak remaja merasakan ketidakamanan karena mereka sedang menjalani transformasi dari kanak-kanak menuju menuju dewasa. Berbagai tekanan, tanggung jawab, ketidakpastian, serta keraguan sering menghampiri mereka. Apalagi dengan pengaruh media sosial zaman sekarang yang mendorong setiap individu untuk tampil sempurna. Tak hanya itu, beberapa remaja juga mungkin menjadi target bullying di sekolah akibat penampilan atau hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan pandangan orang lain.
Beberapa Faktor Penyebab Remaja Menjadi Insecure
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan remaja merasa insecure, salah satunya adalah trauma. Trauma dapat sangat mempengaruhi sikap seseorang, khususnya remaja. Mereka yang mengalami trauma biasanya menunjukkan reaksi yang lebih kuat ketika teringat akan pengalaman buruk yang telah dilalui. Kondisi ini sering kali mengakibatkan penurunan rasa percaya diri mereka. Selain trauma, terdapat juga beberapa faktor lain yang menyebabkan remaja merasa insecure, di antaranya adalah:
Ekspektasi yang Terlalu Tinggi.
Sering kali, kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Ekspektasi yang sangat tinggi dapat mengarah pada harapan yang tidak realistis dan berujung pada kekecewaan. Ketika situasi seperti ini terjadi, remaja cenderung menyalahkan diri sendiri atas kenyataannya yang tidak memenuhi harapan. Namun, penting untuk diingat bahwa perasaan ini masih wajar selama tidak berlebihan. Jika Anda memiliki ekspektasi tinggi, Anda juga perlu siap menerima kenyataan yang tidak sesuai. Dengan bersikap syukur dan melepaskan, Anda bisa mengurangi rasa kecewa.
Pergaulan yang Tidak Sehat
Pergaulan berperan penting dalam membentuk kepribadian seseorang. Hubungan sosial yang baik dapat membangun karakter positif, sementara hubungan yang buruk bisa mengembangkan sifat yang tidak menyenangkan.
Maka dari itu, cara terbaik untuk mengurangi rasa tidak percaya diri Anda sebagai remaja adalah dengan mengurangi interaksi dengan orang-orang yang negatif. Pilihlah teman-teman yang dapat mendorong Anda untuk berkembang, bukan yang justru membuat Anda merasa kurang baik tentang diri sendiri.
Selalu Membandingkan Diri Dengan Orang Lain
Ada beberapa hal yang dapat membuat Anda merasa tidak yakin dan kurang percaya diri, salah satunya adalah kebiasaan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Padahal, setiap individu berbeda satu sama lain. Saran saya, jika Anda ingin membandingkan, cobalah untuk melihat diri Anda saat ini dibandingkan dengan diri Anda di masa lalu.
Membandingkan diri Anda dengan versi Anda yang lebih tua dapat membangun rasa percaya diri dan mengurangi perasaan insecure. Selalu ingat pencapaian yang telah Anda raih sejak dulu, dan yakini bahwa Anda juga merupakan salah satu pemenang dalam kehidupan ini.
Selalu Mendengarkan Komentar Negatif dari Orang Lain
Setiap orang memiliki hak untuk memberikan komentar, tetapi bukan berarti Anda wajib mempedulikan semua komentar yang mereka sampaikan. Terkadang, meskipun Anda benar, opini orang lain bisa saja menilai Anda salah, dan sebaliknya, jika Anda keliru, bisa jadi orang lain menganggap Anda benar. Jika Anda terus mendengarkan dan merespons kritik negatif dari orang lain, itu hanya akan membuat rasa percaya diri Anda semakin menurun. Sebaiknya, bersikap bijak dalam menanggapi komentar dari orang lain.
Penolakan dari Orang Lain
Penolakan dari individu lain dapat menjadi salah satu penyebab rasa tidak percaya diri dalam hidup seseorang. Penolakan ini tidak hanya berlaku dalam konteks cinta, tetapi juga bisa berasal dari banyak aspek lain, seperti tidak diterima di sekolah yang diinginkan, atau penolakan dari orang tua karena mereka merasa lebih tahu tentang pilihan terbaik untuk pendidikan anak mereka, dan sebagainya.
Sikap perfeksionis dapat menyebabkan seseorang merasa insecure jika apa yang mereka capai tidak sesuai dengan harapan mereka. Mirip dengan harapan yang tinggi, individu dengan sifat perfeksionis bisa merasa tidak puas dengan diri mereka ketika hasil yang didapatkan tidak memenuhi ekspektasi. Hal ini seringkali membuat mereka terjebak dalam siklus pengulangan hingga mencapai hasil yang diinginkan, tetapi sikap ini hanya akan memperparah perasaan insecure jika terus dipelihara.
Tips Mengatasi Insecure Pada Remaja
Perasaan tidak percaya diri adalah hal yang biasa dialami oleh remaja, bahkan oleh orang dewasa sekalipun. Namun, rasa insecure yang berlebihan dan berkepanjangan dapat menghambat perkembangan Anda. Keterpurukan akibat rasa insecure ini juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan memengaruhi suasana hati Anda, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meskipun perasaan insecure tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dan mungkin akan muncul sewaktu-waktu, ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi frekuensi dan intensitas perasaan tersebut, antara lain:
Cintai dan Hargai Diri Sendiri
Mencintai diri sendiri adalah hal yang sangat penting untuk mengurangi perasaan tidak percaya diri. Dengan mencintai diri sendiri, Anda juga akan lebih memahami diri Anda hingga dapat membedakan antara apa yang layak Anda dapatkan dan apa yang tidak.
Menghargai diri sendiri bisa dilakukan dengan memberikan pujian atas pencapaian pribadi atau dengan bersyukur untuk segala hal yang Anda miliki, sebagai tanda bahwa Anda menghargai diri sendiri. Ini berarti, sekecil apapun penghargaan yang Anda terima dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengurangi perasaan tidak aman.
Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
“Me time” atau memberi diri Anda kesempatan untuk bersantai dapat membantu kesehatan mental. Dengan memanjakan diri, Anda bisa menjadi lebih percaya diri dan bersyukur atas apa yang ada dalam hidup Anda. Aktivitas yang Anda jalani dapat membawa Anda untuk menemukan minat atau potensi yang mungkin belum Anda sadari sebelumnya.
Cari Bantuan dari Orang Terdekat Jika Diperlukan
Dukungan, seperti dari orang tua, bisa menjadi faktor peningkat atau pengurang rasa insecure pada remaja. Peran orang tua adalah untuk memberikan dorongan tanpa memberikan tekanan yang berlebihan, serta mendekatkan diri untuk memberikan motivasi kepada remaja sesuai dengan kemampuan dan bakat mereka agar bisa tumbuh dan berprestasi.
Hindari Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Hentikan kebiasaan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Setiap orang memiliki keunikannya sendiri, dan membandingkan diri Anda sama saja dengan menilai diri Anda mewujudkan diri Anda dengan orang lain yang belum tentu memiliki kualitas sebaik Anda. Perbandingan ini justru dapat menyebabkan stres yang mengakibatkan rasa tidak percaya diri.
Jauhkan Diri dari Orang yang Menyebabkan Rasa Tidak Percaya Diri
Teman dan lingkungan Anda dapat mempengaruhi perasaan insecure, jadi penting untuk bijak dalam memilih teman. Carilah atau bentuklah jaringan pertemanan yang positif, yang dapat mendorong perkembangan Anda, bukan yang membuat Anda merasa kurang percaya diri.
Perasaan tidak percaya diri biasanya menghantui remaja yang sedang dalam masa transisi dari kekanak-kanakan menuju kedewasaan. Proses menemukan jati diri juga menjadi alasan mengapa remaja sering merasa insecure. Dengan langkah-langkah yang telah kami sampaikan, diharapkan remaja dapat melihat hidup dengan lebih positif dan peluang untuk merasa insecure dapat berkurang.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni