Polri Minta Maaf Terkait Insiden Kekerasan Terhadap Jurnalis di Semarang
- account_circle Tim Bogor Plus
- calendar_month Sel, 8 Apr 2025
- comment 0 komentar
bogorplus.id – Polri memberikan permohonan maaf terkait insiden kekerasan yang dialami oleh fotografer LKBN Antara, Makna Zaezar. Kekerasan tersebut dilakukan oleh Ipda Endry Purwa Sefa, seorang anggota Tim Pengamanan Protokoler Kapolri, saat peninjauan arus balik di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pada Sabtu sore, 5 April 2025.
Ipda Endry, bersama tim dari Mabes Polri dan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, berkunjung ke Kantor LKBN Antara Biro Jateng di Jalan Veteran, Kota Semarang.
Rombongan tersebut tiba menjelang pukul 22. 00 WIB dan diterima oleh pihak LKBN Antara Jateng. Selanjutnya, mereka mengadakan pertemuan tertutup sebelum memberikan penjelasan kepada para wartawan yang telah menunggu di luar.
Kombes Artanto menyatakan bahwa institusinya sangat menyesalkan insiden ini. “Ipda Endry ini Tim Pengamanan Protokoler, bukan ajudan. Sebenarnya tidak perlu emosional kepada wartawan, saat itu kondisi di lapangan crowded,” ungkap Artanto setelah pertemuan.
Lebih lanjut, Artanto menyampaikan bahwa Ipda Endry telah meminta maaf baik secara langsung maupun publik. Meskipun demikian, penyelidikan internal tetap akan dilaksanakan.
“Kami kepolisian akan selidiki insiden ini, apabila ditemukan ada kesalahan akan ada sanksi. Penyelidikan oleh Propam Mabes Polri, termasuk juga ada Propam Polda Jateng,” tambahnya.
Ipda Endry juga mengucapkan permohonan maaf di hadapan wartawan dan mengakui kesalahannya. Begitu pula dengan Makna Zaezar, yang meskipun telah memaafkan, tetap berharap ada sanksi bagi Endry atas perbuatannya.
Direktur Pemberitaan LKBN Antara, Irfan Junaedi, memberikan apresiasi kepada tim Mabes Polri, termasuk Ipda Endry yang datang langsung dari Jakarta untuk menyelesaikan masalah ini.
Sebagai informasi, insiden kekerasan tersebut terjadi saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan terhadap persiapan arus balik di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng.
Tanpa alasan yang jelas, Ipda Endry, yang mengenakan seragam dinas berwarna biru, melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan dengan memukul dan mengancam akan menempeleng. Insiden ini kemudian menuai kecaman dari sejumlah organisasi profesi jurnalis, termasuk PWI, AJI, dan PFI.
- Penulis: Tim Bogor Plus