PCNU Kabupaten Bogor Jadikan Haul KH Istichori sebagai Pilar Penguatan Harakah NU
- account_circle Sandi
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

PCNU Kabupaten Bogor mengadakan istighosah yang rangkaikan dengan peringatan haul ke-31 KH. Muhammad Istichori. Foto : bogorplus.id
bogorplus.id-PCNU Kabupaten Bogor kembali mengadakan istighosah yang rangkaikan dengan peringatan haul ke-31 ulama besar KH. Muhammad Istichori.
Kegiatan itu berlangsung di Pondok Pesantren Daruttafsir, Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (20/7).
Acara tersebut merupakan rangkaian putaran ke-8 dari agenda “Ziaroh Muassis dan Masyaikh NU” yang rutin digelar PCNU Kabupaten Bogor.
Hal itu sebagai bentuk penghormatan dan refleksi keteladanan para pendiri NU di wilayah tersebut.
Haul KH Muhammad Istichori digelar di maqbaroh atau kompleks pemakaman pesantren yang ia dirikan, dan dihadiri sejumlah tokoh ulama, keluarga besar NU, serta para alumni Pondok Pesantren Daruttafsir.
Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Gus Abdul Somad, mengatakan bahwa KH Muhammad Istichori atau yang akrab disapa Mama Istichori merupakan salah satu ulama berpengaruh yang menjadi pionir dalam pengembangan pesantren dan jaringan keulamaan di Bogor serta Jawa Barat.
“Beliau dikenal sebagai tokoh kiai NU yang memiliki jaringan persahabatan luas dengan banyak ulama di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur,” ujarnya.
KH Muhammad Istichori sendiri lahir pada tahun 1921 dan merupakan murid dari sejumlah ulama besar di berbagai pesantren tua bersejarah.
Beliau pernah menimba ilmu dan tabarrukan di Pesantren Pagentongan, Gunung Puyuh, Gentur, Kudang, Buntet Cirebon, Termas Jawa Timur, dan Pasuruan Jawa Timur.
Gus Abdul Somad menyampaikan, kehadiran pengurus NU Kabupaten Bogor di acara haul menjadi sarana silaturahmi penting dengan keluarga besar Mama Istichori, sekaligus momen memperkuat hubungan dengan para alumni Daruttafsir.
“Rasa mahabbah kami kepada Mama Istichori dan para kiai khos lainnya yang telah berjasa terhadap pendirian dan pertumbuhan NU di Bogor akan senantiasa tertanam di hati kami,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga turut hadir zuriyah atau keturunan dari Mama Falak Pagentongan, yakni KH Tubagus Asep Zulfiqor, pimpinan Pesantren Hammalatul Quran Alfalakiyah Pagentongan, bersama KH Muaz serta sejumlah pengurus Majelis Wakil Cabang NU dari berbagai kecamatan.
Menurut Gus Abdul Somad, haul dan istighosah tersebut bukan hanya bentuk penghormatan terhadap pendiri pesantren dan NU di Bogor, tetapi juga menjadi inspirasi dalam melanjutkan perjuangan serta harakah NU di tingkat lokal.
Ia menegaskan pentingnya merawat tradisi ziarah dan mengenang jasa ulama sebagai bagian dari budaya keagamaan NU yang membentuk karakter serta arah perjuangan organisasi.
Sebelumnya, pada putaran ke-7, kegiatan serupa telah diselenggarakan di Pondok Pesantren Riyadhul Aliyah, Cisempur, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor pada Sabtu (12/7).
- Penulis: Sandi