Mengenal Anxiety Disorder: Tanda, Faktor Risiko, Pengobatan, dan Pencegahan
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month 6 jam yang lalu
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Anxiety disorder adalah kondisi mental yang menimbulkan rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan. Keadaan ini dapat membuat Anda merasa kurang bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk hobi yang biasanya Anda nikmati.
Selain itu, perasaan cemas ini dapat berlangsung dengan intensitas tinggi selama waktu yang lama. Seringkali, ketakutan ini menyebabkan fisik penderita menjadi cepat lelah.
Menurut WHO, ada sekitar 301 juta orang di seluruh dunia yang mengalami gangguan mental ini, di mana 58 juta di antaranya adalah anak-anak dan remaja. Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa gangguan kecemasan menduduki posisi kedua di antara sepuluh penyakit yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia dari tahun 1990-an hingga 2017.
Gejala Anxiety Disorder
Gejala awal yang biasanya dialami oleh penderita anxiety disorder adalah perasaan gugup yang disertai detak jantung yang cepat. Selanjutnya, tubuh dan pikiran Anda akan kesulitan dalam mengendalikan emosi saat berhadapan dengan suatu objek. Ketakutan dan kekhawatiran ini dapat menyebabkan panik.
Berikut adalah gejala umum yang terkait dengan anxiety disorder:
- Kecemasan yang susah untuk dikuasai.
- Rasa gelisah dan panik.
- Kelelahan meskipun mengalami kesulitan tidur.
- Kesulitan dalam memusatkan perhatian.
- Mudah tersulut emosi dan marah.
- Merasa nyeri dan sakit pada tubuh.
- Otot yang tegang, perut mual, mulut kering.
- Tangan dan kaki terasa kesemutan serta berkeringat.
- Terus-menerus memikirkan dan merenungkan masalah.
Penyebab Anxiety Disorder
Gangguan mental yang menimbulkan kecemasan berlebihan ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Faktor genetik yang diwariskan dari keluarga.
- Pelepasan hormon dalam otak yang meningkatkan detak jantung dan respirasi.
- Lingkungan yang menyebabkan stres dan ketakutan, seperti tempat yang pernah mengalami pelecehan, kekerasan, atau kematian.
- Penyalahgunaan zat psikoaktif.
- Konsumsi kafein yang mempengaruhi palpitasi jantung.
- Kondisi kesehatan yang tidak stabil, seperti masalah pada jantung, paru-paru, atau tiroid.
Para peneliti mengungkapkan bahwa faktor penyebab anxiety disorder berasal dari cara otak membentuk respons ketakutan melalui pengalaman dan kenangan dari objek yang pernah dihadapi.
Bagaimana cara mendiagnosis Anxiety Disorder?
Untuk mengidentifikasi gangguan mental ini, Anda perlu melakukan beberapa kali konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Dalam sesi konseling, akan dilakukan beberapa tes psikologis berupa kuesioner, pemeriksaan fisik, dan evaluasi kesehatan mental.
Meskipun dokter kesehatan mental ingin memahami kondisi mental pasien, pemeriksaan fisik seperti tes darah dan urin bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang gejala yang berhubungan dengan masalah mental.
Tiga jenis pengobatan untuk Anxiety Disorder
Pasien yang mengalami anxiety disorder bisa pulih dengan pengobatan yang teratur dan konsisten. Terdapat tiga jenis pengobatan untuk mengatasi kecemasan ini:
1. Psikoterapi
Psikoterapi adalah metode penyembuhan melalui konseling rutin dengan psikolog atau psikiater, agar pasien dapat mengatur emosinya dalam kehidupan sehari-hari terkait kecemasan yang berlebihan.
Pengobatan ini meliputi terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi pemaparan.
- Terapi perilaku kognitif (CBT) adalah terapi yang membantu pasien anxiety disorder untuk mengenali dan mengendalikan pola pikir serta perilaku yang menyebabkan ketakutan berlebihan.
- Terapi pemaparan adalah terapi yang melibatkan aktivitas tertentu yang sesuai dengan ketakutan pasien, agar mereka bisa beradaptasi di lingkungan tanpa perasaan cemas. Model terapi ini cocok untuk gangguan yang lebih serius seperti fobia dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
2. Terapi pendukung
Pengobatan alternatif ini bertujuan untuk mengelola stres dan meredakan kecemasan. Aktivitas yang termasuk dalam terapi ini adalah yoga, meditasi, dan penyusunan strategi untuk hidup dengan kesadaran penuh.
3. Pengobatan medis
Obat-obatan yang diberikan oleh dokter ahli kesehatan mental tidak ditujukan untuk menyembuhkan anxiety disorder, melainkan untuk mengurangi gejalanya. Obat-obatan yang umumnya digunakan meliputi benzodiazepine, antidepresan, serta beta blocker.
Beta blocker berfungsi untuk mengurangi detak jantung yang berlebihan yang dapat mempengaruhi kesehatan fisik seseorang. Namun, pemakaian obat dalam kasus anxiety disorder harus sesuai dengan anjuran dokter.
Cara mencegah anxiety disorder agar tidak memburuk
Kecemasan yang Anda alami dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari jika tidak diatasi dengan gaya hidup yang sehat. Oleh karena itu, langkah-langkah berikut bisa diambil untuk menjaga kesehatan mental Anda agar terhindar dari rasa cemas.
- Cukup tidur.
- Rajin berolahraga.
- Melakukan meditasi untuk melatih pernapasan dan mengelola emosi.
- Menjaga pola makan yang sehat.
- Menghindari konsumsi rokok dan alkohol.
- Membatasi asupan kafein, seperti kopi dan teh.
- Bergabung dengan komunitas yang memiliki aktivitas yang Anda nikmati. Selain mengejar hobi, Anda juga bisa bersosialisasi.
- Mengikuti sesi konseling jika diperlukan dengan psikolog. Jika kondisi semakin serius dan memerlukan pengobatan, sesi konseling akan dipandu oleh psikiater.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni