Krim Wajah dari Dokter Buat Ketergantungan? Berikut Penjelasannya
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sen, 22 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Krim racikan dokter atau jenis obat tidak akan menimbulkan efek ketergantungan jika sesuai aturan pemakaian yang dianjurkan dokter.
Produk dari okter kulit banyak dibicarakan akan menyebabkan ketergantungan, hal ini tidak mengherankan, sebab Indian journal of dermatology (2016) menjelasan bahwa wajah merupakan bagian paling sensitive pada tubuh.
Wajah memiliki risiko kerusakan dari dampak penyalahgunaan dan ketergantungan krim steroid. Krim steroid banyak ditemukan pada krim dokter. Ketergantungan krim steroid biasanya terjadi pada penggunaan krim pemutih wajah. Namun, jika krim Anda memiliki izin edar dari BPOM dan didapatkan atas resep dokter, Anda tidak perlu khawatir.
Dokter spesialis kulit pasti telah melakukan diagnosis terlebih dahulu pada pasien untuk menyesuaikan jenis krim dengan kondisi kulit. Dokter juga akan memberi tahu kapan harus harus berhenti menggunakan krim jika terjadi efek samping pada pasien.
Pemakaian Produk dengan Pengawasan
Terdapat beberapa tahap penggunaan obat-obatan dan krim dokter untuk kulit wajah Anda.
- Dokter akan melihat terlebih dahulu bagaimana kondisi kulit Anda dan akan menanyakan riwayat Kesehatan Anda.
- Lalu, dokter akan mendiagnosis dan menentukan pengobatan dengan produk yang sesuai dengan Kesehatan kulit Anda.
- Dokter akan memberikan jadwal konsultasi rutin untuk memantau bagaimana perkembangan kulit Anda.
Pemantauan secara rutin dilakukan untuk melihat bagaimana perkembangan kulit Anda, membaik, memburuk, atau justru tidak ada perubahan.
Dokter spesialis kulit (dermatology) sudah memiliki izin praktik yang bisa meracik obat atau krim wajah. Selama Anda melakukan konsultasi dan membeli krim yang sudah terdaftar BPOM, seharusnya tidak membuat ketergantungan setelah habis.
Ciri-Ciri Krim Dokter yang Aman
- Krim diresepkan oleh dokter spesialis kulit yang memiliki izin praktik resmi.
- Produk terdaftar dalam BPOM yang sudah terbukti keamanannya.
- Tidak memberikan efek masalah kulit baru atau memperparah kondisi awal.
- Beraroma lembut dan tekstur tidak lengket.
- Kemasannya rapi dan terdapat komposisi bahannya.
- Diawal pemakaian, akan ada efek skin purging yang bersifat sementara dan lambat laun akan menghilang.
Produk dari dokter yang aman akan menunjukkan hasil yang membaik secara perlahan, sama seperti produk skincare yang cocok juga akan menimbulkan perubahan secara perlahan.
Ciri-Ciri Krim Wajah yang Tidak Aman
- Kulit wajah akan menipis.
- Tedapat pelebaran pembuluh darah.
- Kelainan kulit mirip jerawat.
- Bercak putih pada kulit.
- Tumbuhnya rambut atau bulu-bulu di kulit yang semakin banyak.
- Muncul garis-garis seperti stretch mark.
- Kulit jauh lebih sensitif.
Banyak orang menggunakan krim untuk mendapatkan kulit wajah putih, bebas jewarat, dan mulus secara instan. Namun, setelah berhenti memakai produk tersebut, kulit wajah akan Kembali seperti awal atau bisa sampai menimbulkan masalah kulit yang lebih parah selepas pemakaian.
Perawatan Kulit Setelah Lepas dari Krim Dokter
Apabila Anda mengikuti petunjuk penggunaan yang benar, lepas dari krim bukanlah hal yang sulit. Dokter akan memberikan perawatan kulit yang tepat tanpa membuat ketergantungan setelah berhenti pemakaian.
Berikut cara merawat kulit dari dermatologis:
- Gunakan sunscreen setiap hari untuk memperkuat lapusan pelindung kulit dari paparan sinar matahari.
- Gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering dan menjaga kulit tetap sehat dan lembut.
- Jangan menyentuk wajah apalagi memencet jerawat agar tidak menimbulkan masalah jerawat lebih buruk.
- Gunakan skincare yang tidak memiliki kandungan zat kimia berbahaya dan tidak memiliki kandungan pewangi tambahan karena dapat memicu alergi kulit atau iritasi kulit.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni