Breaking News
light_mode
Trending Tags

Jenis Puasa dalam Islam Lengkap dengan Dalil dan Keutamaannya

  • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
  • calendar_month Rab, 20 Agu 2025
  • comment 0 komentar

bogorplus.idMelalui Al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW, ajaran Islam menekankan kepada umat Muslim untuk melaksanakan berbagai bentuk ibadah, termasuk puasa.

Sayyid Sabiq dalam karyanya Fiqih Sunnah Volume 2 menjelaskan puasa dari segi bahasa berarti menahan. Dalam istilah, puasa diartikan sebagai penahanan diri dari segala hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga terbenamnya matahari dengan disertai niat.

Ibadah puasa adalah bagian dari rukun Islam. Rukun Islam adalah dasar-dasar agama yang menjadi fondasi Islam. Oleh karena itu, puasa bisa dianggap sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan.

Dalam hukum Islam, puasa yang dianjurkan terbagi menjadi dua jenis, yaitu wajib dan sunnah. Mari kita lihat berbagai jenis puasa wajib dan sunnah dalam penjelasan di bawah ini.

13 Jenis Puasa dalam Islam

Berikut adalah berbagai jenis puasa wajib dan sunnah yang diambil dari buku Fiqih Sunnah Volume 2 serta buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari karya Muh. Hambali:

Jenis-Jenis Puasa Wajib

Ada setidaknya empat jenis puasa wajib bagi umat Muslim, yaitu sebagai berikut.

1. Puasa Ramadhan

Hukum untuk berpuasa selama sebulan Ramadhan adalah wajib bagi umat Islam. Kewajiban untuk melaksanakan puasa Ramadhan sudah dinyatakan secara jelas dalam Al-Qur’an, hadits, serta konsensus para ulama (ijma).

Nabi SAW juga menyampaikan keutamaan puasa Ramadhan melalui hadits dari Abu Hurairah RA: “Bulan yang penuh berkah telah datang kepada kalian. Allah SWT telah mewajibkan puasa di bulan itu kepada kalian. Di dalamnya, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya, ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa saja yang tidak mendapat kebaikannya, ia benar-benar tidak mendapat kebaikan.” (HR Nasa’i, Baihaqi, dan Ahmad)

2. Puasa Kafarat

Kafarat adalah hukuman yang harus dilaksanakan oleh seseorang sebagai konsekuensi dari perbuatan dosanya. Dengan kata lain, puasa Kafarat adalah puasa yang dilakukan sebagai penebusan untuk kesalahan atau kelalaian dalam menjalankan kewajiban.

Contoh situasi yang mengharuskan umat Muslim untuk melaksanakan puasa Kafarat adalah melakukan hubungan intim di siang hari bulan Ramadhan, membunuh hewan saat ihram, dan saat suami melakukan zhihar (menyamakan istrinya dengan perempuan mahram).

3. Puasa Nazar

Ini adalah puasa yang diucapkan oleh seseorang untuk dilaksanakan, biasanya terkait dengan sesuatu yang telah dilakukan. Misalnya, seseorang berjanji akan berpuasa selama lima hari jika ia berhasil diterima di universitas yang diimpikannya.

4. Puasa Qadha

Ada beberapa kondisi di mana orang tidak diwajibkan berpuasa Ramadan, salah satunya adalah wanita yang sedang haid. Namun, mereka tetap diwajibkan untuk mengganti (qadha) puasa tersebut sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan setelah bulan Ramadhan berakhir.

Aisyah RA meriwayatkan, “Pada masa Rasulullah SAW, kami (yakni kaum wanita) yang mengalami haid, diperintahkan agar mengqadha puasa (Ramadan), tetapi tidak mengqadha sholat (yang ditinggalkan pada masa haid).” (HR Bukhari dan Muslim).

Jenis-Jenis Puasa Sunnah

Selain itu, ada sembilan jenis puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Muslim, yaitu sebagai berikut:

5. Puasa Nabi Dawud

Cara pelaksanaannya adalah dengan berpuasa sehari dan tidak berpuasa pada hari berikutnya. Puasa Nabi Dawud dianggap sebagai puasa yang paling utama. Abdullah bin Amru meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Dawud, dan sholat yang paling disukai Allah adalah sholat Dawud. Dia tidur separuh malam, dan bangun untuk sholat pada sepertiganya, dan tidur lagi pada seperenamnya. Dia puasa satu hari dan tidak berpuasa satu hari (berikutnya).” (HR Ibnu Majah dan Ahmad)

6. Puasa Senin Kamis

Nabi Muhammad SAW biasa melaksanakan puasa sunnah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karena itu, puasa Senin Kamis termasuk dalam kategori sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan).

Dari segi pelaksanaannya, puasa Senin Kamis memiliki banyak keutamaan berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:

Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. lalu Allah SWT mengampuni setiap muslim (atau mukmin), kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah SWT berkata, ‘Tangguhkanlah untuk keduanya.'” (HR Ahmad)

7. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah.

Nabi Muhammad SAW menjelaskan keutamaan puasa Ayyamul Bidh lewat hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban. Dengan melaksanakan puasa pada hari-hari ini, pahalanya setara dengan berpuasa sepanjang tahun.

8. Puasa Enam Hari Bulan Syawal

Puasa enam hari di bulan Syawal dapat dilakukan mulai tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan ini. Melaksanakan puasa sunnah Syawal ini memiliki keistimewaan besar yang dinyatakan dalam sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Ayub Al-Anshari:

Artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu setara dengan puasa sepanjang tahun.”

9. Puasa Arafah

Puasa ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bersamaan dengan hari di mana jamaah haji berwukuf di Arafah. Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang keutamaan puasa Arafah. Diriwayatkan oleh Abu Qatadah RA, Nabi SAW bersabda:

Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang lalu dan tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu.” (HR Muslim, Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)

10. Puasa Asyura

Puasa ini dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Anjuran untuk puasa Asyura tercantum dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan:

“Hari ini adalah hari Asyura dan kalian tidak diwajibkan puasa pada hari ini. Sedangkan aku sekarang berpuasa pada hari ini. Siapa yang menghendaki, dia boleh berpuasa, dan siapa yang menghendaki dia boleh tidak berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim)

Keutamaan berpuasa pada hari Asyura dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah RA: “Puasa pada hari Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu. ” (HR Muslim, Ahmad, An-Nasai, Ibnu Majah, dan Abu Dawud)

11. Puasa Tasu’a

Ketika Nabi Muhammad SAW berpuasa pada hari Asyura dan mengajarkannya kepada kaum muslim, mereka berkata, “Wahai Rasulullah, hari ini merupakan hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.” Kemudian beliau bersabda, “Seandainya usiaku masih sampai pada tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari ke sembilan (Tasu’a).” (HR Ahmad dan Muslim)

Ibnu Abbas RA menyatakan bahwa Nabi SAW telah wafat sebelum tahun berikutnya tiba. Namun, dari hadis tersebut, beliau mendorong untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram.

12. Puasa di Bulan Sya’ban

Aisyah RA mengatakan, “Aku tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan aku tidak melihat beliau memperbanyak puasa dalam suatu bulan, kecuali bulan Sya’ban.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasa;i, dan Malik)

Usamah bin Zaid RA berkata, “Aku bertanya kepada Nabi SAW, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa pada bulan-bulan lain yang sesering pada bulan Sya’ban.’

Beliau bersabda, ‘Itu adalah bulan yang diabaikan oleh orang-orang, yaitu antara bulan Rajab dengan Ramadhan. Padahal pada bulan itu amal-amal diangkat dan dihadapkan kepada Tuhan. Maka, aku sangat menginginkan amalku diangkat sementara aku dalam keadaan berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i)

13. Puasa di Bulan-bulan Haram

Bulan haram adalah bulan-bulan yang diagungkan dan suci, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Disunnahkan untuk banyak berpuasa di bulan-bulan ini.

Nabi SAW bersabda, “Berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah. Berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah. Dan berpuasalah pada (sebagian) bulan haram, lalu tinggalkanlah.” (HR Nasa’i, Ahmad, dan Ibnu Khuzaimah)

Itulah 13 jenis puasa wajib dan sunnah yang diatur dalam Islam, lengkap dengan keutamaannya. Semoga kita dapat melaksanakan puasa-puasa tersebut sehingga dapat meraih keutamaannya!

  • Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni

Rekomendasi Untuk Anda

  • Barcelona Bantai Real Madrid 5-2, Catatkan Rekor Baru di El Clasico

    • calendar_month Sen, 13 Jan 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Barcelona sukses meraih Piala Super Spanyol untuk ke-15 usai mengalahkan Real Madrid dengan skor telak 5-2 di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Senin (13/1) dini hari. Meski bermain dengan sepuluh pemain setelah Wojciech Szczesny diusir keluar lapangan pada menit ke-57, Barcelona mampu bertahan dan memastikan kemenangan. Kemudian, Real Madrid sempat unggul lebih […]

  • Megawati Siap Temui Paus Fransiskus di Vatikan, Ada Apa?

    • calendar_month Ming, 2 Feb 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id– Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berencana akan bertemu secara khusus dengan Paus Fransiskus. Pertemuan itu akan berlangsung dalam acara World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan. “Rencana pertemuan telah dimatangkan oleh protokol Tahta Suci Vatikan,” kata Anggota MPR RI Ahmad Basarah dilansir dari antaranews, Minggu (2/2). Tak hanya itu, Megawati memiliki kesempatan untuk […]

  • Mobil Nissan Grand Livinia Tertabrak Kereta Api di Kedung Badak, Ini Penyebabnya !

    • calendar_month Sab, 19 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Mobil Nissan Grand Livinia dengan No Pol B 8178 PB itu tertabrak kereta api di pintu rel Kedung Badak, Kota Bogor, Sabtu (19/4). Kapolsek Tanah Sareal, Kompol Doddy Rosjadi menyebut, peristiwa itu terjadi pada pukul 17.30 WIB. Mulanya, Mobil Nissan Grand Livinia itu melintas dari arah Cibanteng Kabupaten Bogor menuju Pajajaran, Kota Bogor. “Saat […]

  • Operasi Patuh Lodaya di Bogor, Polisi Targetkan Pengendara yang Tak Pakai Helm

    Operasi Patuh Lodaya di Bogor, Polisi Targetkan Pengendara yang Tak Pakai Helm 

    • calendar_month Sel, 15 Jul 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Satlantas Polres Bogor menggelar operasi patuh lodaya di Simpang PDAM, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (15/7). Penindakan tilang pengendara yang melanggar itu menggunakan ETLE mobile dan manual oleh para petugas. Pelu diketahui, operasi patuh lodaya telah dimulai pada Senin (14/7) sampai Minggu (27/7) serentak di wilayah Jawa Barat. KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto […]

  • Mahasiswa KKN UIKA dan SMPN 4 Gunung Putri Gelar Kegiatan Edukatif di Momentum Hari Anak Nasional

    Mahasiswa KKN UIKA dan SMPN 4 Gunung Putri Gelar Kegiatan Edukatif di Momentum Hari Anak Nasional 

    • calendar_month Jum, 25 Jul 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, SMPN 4 Gunung Putri sukses menggelar serangkaian kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, khusunya Kelompok 39 yang bertugas di Desa Tlajung Udik. Peringatan Hari Anak Nasional dimulai dengan senam pagi ceria. Kemudian, dilanjutkan dengan permainan […]

  • Sosok Bella Lopulisa Terungkap, Siapa Dia? Lady Nayoan Beberkan Identitas Wanita yang Diduga Selingkuhan Rendy Kjaernett

    Sosok Bella Lopulisa Terungkap, Siapa Dia? Lady Nayoan Beberkan Identitas Wanita yang Diduga Selingkuhan Rendy Kjaernett

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Dheza
    • 0Komentar

    Bogorplus.id – Isu perselingkuhan baru-baru ini menghantam rumah tangga aktor Rendy Kjaernett dan Lady Nayoan. Setelah sebelumnya sempat berdamai karena kasus serupa, kini pasangan tersebut kembali jadi sorotan publik akibat munculnya foto mesra Rendy bersama seorang wanita yang diduga Bella Lopulisa. Foto tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial dan mengundang spekulasi baru […]

expand_less