Breaking News
light_mode
Trending Tags

Hobi Makan Mi Instan, Berikut Sederet Bahaya yang Mengintai

  • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
  • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
  • comment 0 komentar

bogorplus.id – Di Indonesia, variasi mi instan dirancang sedemikian rupa dengan berbagai rasa yang disesuaikan dengan selera masyarakat. Banyak orang yang berpenghasilan rendah sering menganggap makanan ini sebagai solusi di akhir bulan.

Mengapa begitu? Sebab mi instan tidak hanya terjangkau, tetapi juga mudah dibuat dan mengenyangkan. Selain itu, mi instan memiliki berbagai pilihan rasa. Namun, tahukah Anda bahwa di balik semua itu, mi instan menyimpan sejumlah risiko bagi kesehatan?

Berikut adalah beberapa risiko yang ditimbulkan oleh mi instan menurut berbagai sumber!

1. Dapat mengganggu makanan dalam tubuh

Mi instan memiliki kandungan protein dan serat yang sangat rendah. Padahal, protein berfungsi dalam proses penurunan berat badan karena dapat menambah rasa kenyang. Di samping itu, minimnya serat dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

2. Menyebabkan penambahan berat badan

Selain kandungan protein dan serat yang minim, mi instan juga kurang vitamin dan mineral. Kekurangan nutrisi ini, ditambah dengan jumlah kalori yang tinggi, dapat menyebabkan penambahan berat badan. Selain itu, masalah pencernaan akibat mengonsumsi mi instan juga memperparah kondisi tubuh.

3. Dapat merusak fungsi hati

Terlalu banyak mengonsumsi mi instan bisa berakibat buruk bagi hati. Ini disebabkan oleh mi instan yang mengandung bahan adiktif, pengawet, perasa, serta pemanis buatan. Kombinasi ini akan membuat hati bekerja lebih keras dan mengalami stres. Seiring berjalannya waktu, lemak akan menumpuk dan merusak hati sehingga mengganggu fungsinya.

4. Memiliki dampak negatif bagi otak

Mengapa mi instan bisa berdampak negatif terhadap otak? Karena mi instan mengandung mononatrium glutamat (MSG), yang merupakan bahan adiktif untuk meningkatkan rasa makanan. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi MSG secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti dampak negatif bagi otak, peningkatan tekanan darah, penambahan berat badan, dan juga memicu sakit kepala.

5. Rendah nutrisi

Meskipun mi instan praktis dan lezat, sebenarnya makanan ini tidak mengandung nutrisi yang memadai. Mi instan justru menyumbangkan banyak kalori, lemak jenuh yang tinggi, serta rendah protein dan serat. Oleh karena itu, makanan ini tidak dapat mendukung fungsi organ atau sel dalam tubuh seperti makanan yang sehat.

6. Dapat meningkatkan risiko kanker

Mi instan memiliki kandungan natrium yang tinggi. Konsumsi natrium yang berlebihan dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan serius seperti tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, batu ginjal, hingga kanker pankreas.

  • Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menkes: Orang dengan Penghasila Rp 15 Juta Pasti Lebih Cerdas dan Sehat

    • calendar_month Sel, 20 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa individu dengan penghasilan tinggi cenderung lebih sehat dan lebih cerdas. Ia juga berpendapat bahwa pendapatan yang tinggi merupakan salah satu indikator dari sebuah negara yang berkembang. Ia menetapkan bahwa penghasilan tinggi itu berada pada angka Rp 15 juta per bulan. Jika seorang memperoleh haji sebesar itu, […]

  • HJB ke -543 Gubernur Jabar Dedi Mulyadi : Bogor Tanah Pusaka Pajajaran 

    • calendar_month Sel, 3 Jun 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghadiri rangkaian Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 di Kabupaten Bogor. Dedi mempimpin langsung upacara HJB ke-543 di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (3/6). Dalam sambutannya, ia menceritakan sejarah atau histori dari kerajaan sunda yakni pajajaran yang ibu kota nya berada di Bogor. “Tanah Bogor yang saya menyebutnya […]

  • Dedie A. Rachim Serahkan Bantuan untuk Majelis Taklim Kampung Sukajadi

    • calendar_month Rab, 14 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim secara simbolis memberikan bantuan untuk anak-anak yatim serta donasi alat sound system untuk majelis taklim di Kampung Sukajadi, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Rabu (14/5/2025). Bantuan ini diserahkan saat acara bakti sosial yang diselenggarakan oleh Gerakan Masyarakat Kota Bogor (GMKB). Tidak hanya itu, Dedie Rachim bersama Ketua […]

  • DPMPTSP Hadirkan Gerai Pelayanan Publik di Bogor Barat, Warga Tak Perlu Lagi ke Cibinong 

    • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) meresmikan Gerai Pelayanan Publik (GPP). Program pelayanan berbasis digital itu diterapkan di wilayah Bogor Barat. Hal itu sebagai upaya pendekatan pelayanan kepada masyarakat. Kepala DPMPTSP, Irwan Purnawan mengatakan masyarakat Bogor Barat kini tak perlu lagi datang ke Cibinong untuk mengurus perizinan […]

  • Truk Aqua Alami Rem Blong di Pintu Tol Ciawi 2 

    • calendar_month Sen, 2 Jun 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Kendaraan Mitsubishi Fuso bernopol F-9717-FE mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi 2, Senin (2/6). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.15 WIB. Truk bermuatan air mineral Aqua itu awalnya melaju dari Ciawi menuju arah Jakarta. “Kendaraan mengalami gagal fungsi rem sehingga menabrak guardrill atau pagar pengaman jalan,”ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bogor Kota AKP Santi […]

  • Disdik Bogor Tanggapi Rencana Pendidikan Saham di Sekolah Dasar

    • calendar_month Jum, 3 Jan 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap pentinya edukasi mengenai pasar modal, termasuk jual beli saham Kula dari tingkat Sekolah Dasar (SD). Pernyataan ini disampaikan saat peresmian pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (2/1) lalu. Sri Mulyani mengusulkan agar materi edukasi pasar modal dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, bahkan sejak tingkat SD. Ia juga menyarankan […]

expand_less