Fast Charging: Teknologi Pengisian Daya Cepat pada Smartphone Masa Kini
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Jum, 26 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Teknologi pengisian cepat atau istilah “Fast Charging” merupakan salah satu fitur yang tersemat pada perangkat masa kini, terutama bagi kelas menengah ke atas. Hadirnya teknologi yang semakin meningkat membuat pengguna hanya membutuhkan waktu yang singkat dalam mengisi baterai handphone.
Namun, pengguna tidak dapat menggunakannya secara asal-asalan karena setiap tipe handphone memiliki standar pengisian cepat yang unik dan bahkan tidak akan aktif jika digunakan di perangkat lain.
Apa itu Fast Charging?
Fast charging merupakan teknologi pengisian baterai yang memastikan bahwa energi listrik dari sumber ke perangkat dapat bekerja dengan daya listrik yang besar. Daya listrik bisa dianalogikan seperti kemampuan bak tampung dalam mendistribusikan air ke ember atau bak mandi.
Semakin besar angkanya, maka perangkat semakin bisa terisi penuh dalam waktu singkat. Besaran dengan satuan Watt (W) secara teori berkaitan erat dengan tegangan yang menyebabkan listrik mengalir dengan arus kuat.
Kuat arus dalam hal ini biasanya secara khusus akan tercatat dengan satuan Ampere (A) di bagian keterangan produk sementara tegangan juga bisa disebut “Voltase” tertulis dengan satuan Volt (V).
Proses Fast Charging
Pengisian daya baterai Lithium-ion (Li-io) membagi proses menjadi beberapa tahap termasuk dase arus konstan dan tegangan konstan. Saat pengguna melakukan pengisian dari nol, baterai yang terisi dengan arus konstan meningkat sampai titik maksimal yang berada di kisaran 4,2V.
Setelah tegangan mencapai titik puncaknya, baterai akan terisi dengan arus kuat yang semakin mengecil secara eksponensial sehingga kecepatan pengisian baterai terus melambat.
Teknologi fast charging memanfaatkan fase awal pengisin daya saat beda potensial masih berupaya menyentuh titik puncaknya untuk memompa baterai dengan arus kuat maksimal secara konstan.
Namun, setiap perusahaan teknologi memiliki standar masing-masing yang biasanya hanya berlaku secara unik alias khusus untuk produknya dan tidak bisa digunakan untuk perangkat dari perusahaan lain.
Sejumlah perusahaan dapat menggenjotnya sejak berasal dari sumberl listrik seperti apa yang dilakukan OPPO dalam VOOC Flash Charge (20W) dengan menggunakan adaptor berkuat arus 4A pada tegangan 5A.
Di sisi lain, perusahaan teknologi juga dapat memanfaatkan tegangan tinggi untuk mengalirkan listrik dari sumber ke perangkat dengan menambahkan opsi step-down supaya sesuai tegangan baterai. psi tersebut diletakkan di dalam sebuah rangkaian ataupun chip khusus pada handphone dengan fungsi menurukan tegangan sekaligus menaikkan kuat arus sesuai dayanya (P=VI).
Menggunakan tegangan tinggi yang kuat arus rendah dalam teknologi fast charging juga dapat menekan banyaknya daya hilang saat digunakan pada rangkaian dengan hambatan tinggi seperti kabel yang lebih panjang.
Hambatan akan menurunkan tegangan sesuai dengan kuat arus yang melewatinya sehingga daya listrik kuat di perangkat semakin berkurang.
Dengan menggunakan teknologi fast charging bertegangan tinggi dan berkuat arus rendah, kemampian distribusi muatan listrik pada hambatan yang besar tetap bisa sesuai nilai daya sebenarnya.
Untuk memastikan proses berjalan maksimal, sejumlah perusahaan juga melengkapi teknologi mereka dengan sebuah protokol khusus yang dapat membuat adaptor dan perangkat saling mengenali.
Jika keduanya cocok, pengisian akan menggunakan teknologi fast charging yang sesuai. Namun jika tidak, maka akan berjalan seperti pengisisan standar pada umumnya.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni