Dari Sungai ke Sekolah: Mahasiswa IPB Sulap Sampah Plastik Jadi Pojok Baca
- account_circle Sandi
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025
- comment 0 komentar

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB University mengubah sampah plastik menjadi pojok baca. Foto : bogorplus.id
bogorplusid–Permasalahan sampah plastik di lingkungan perairan masih menjadi tantangan serius di banyak wilayah, termasuk di Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga.
Menyadari hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IPB University berinisiatid mengubah persoalan itu menjadi peluang bermanfaat bagi masyarakat.
Mereka melaksanakan program kuliah kerja nyata ini sejak akhir Juni hingga awal Agustus.
Program utama yang dijalankan adalah pembersihan sampah di aliran sungai desa yang dilakukan rutin dua kali seminggu.
Kegiatan ini tidak hanya difokuskan pada mengangkat sampah, tetapi juga mencegah sampah baru masuk ke aliran sungai melalui pemasangan jaring dan wiremesh di titik-titik strategis.
“Setiap kali turun ke sungai, kami menemukan volume sampah plastik yang cukup banyak,”ujar salah satu mahasiswa anggota KKN, Dzulfiqar Yudha Pranata, Kamis (14/8).
Melihat volume sampah cukup banyak, para mahasiswa IPB ini inisiatif mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Sampah plastik yang terkumpul tidak langsung dibuang, melainkan diolah menjadi ecobrick.
Prosesnya dimulai dengan mencuci dan menjemur plastik, lalu memotongnya kecil-kecil.
Potongan plastik tersebut kemudian dimasukkan secara padat ke dalam botol plastik berukuran 1,5 liter hingga penuh.
Hasil ecobrick selanjutnya dirangkai dan dipadukan dengan potongan triplek sehingga terbentuk satu set furnitur berupa satu meja dan dua kursi.
Menariknya, furnitur ini dimanfaatkan untuk membuat pojok baca di SDN Cilubang 05, sekolah yang menjadi lokasi pendampingan KKN.
Anak-anak kini memiliki ruang kecil untuk membaca buku dengan meja dan kursi hasil olahan sampah yang awalnya mencemari sungai mereka sendiri.
“Kami ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dan mengedukasi. Dengan pojok baca ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan fasilitas baru, tetapi juga pembelajaran tentang pentingnya menjaga lingkungan,” tambahnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat untuk mengelola sampah secara kreatif sekaligus memperkuat kesadaran lingkungan sejak usia dini.
- Penulis: Sandi