Atap Runtuh SMKN 1 Cileungsi, Bupati Bogor Ditelepon Gubernur Jawa Barat
- account_circle Sandi
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025
- comment 0 komentar

Suasana SMKN 1 Cileungsi Ambruk. Foto : BPBD Kabupaten Bogor
bogorplus.id- Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan, langsung menerima telepon dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi setelah menerima kabar runtuhnya atap SMK Negeri 1 Cileungsi.
Diketahui, Bangunan SMK Negeri 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, runtuh saat pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Kabar runtuhnya bangunan sekolah itu tersebar di media sosial. Pada video yang beredar, menunjukkan para siswa bahu-membahu untuk menyelamatkan siswa lainnya yang terjebak reruntuhan bangunan.
“Kami pertama sangat mengapresiasi Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi. Beberapa saat yang lalu beliau langsung telepon ke saya dan pak wakil bupati,” kata Rudy di Jonggol, pada Rabu (10/9/2025).
Ia melanjutkan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan kepada Rudy untuk menengok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin memastikan KBM tidak terganggu.
Selain itu, lanjut Rudy, Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk penanganan SMK Negeri 1 Cileungsi.
“Menyampaikan bahwa tolong segera ditengok dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ingin memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar tidak terganggu dan minta berkolaborasi bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor,” ucapnya.
Meski kewenangan tingkat SMA/SMK berada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rudy menambahkan, para pelajar yang bersekolah di sana adalah anak-anak dari Kabupaten Bogor.
“Karena walaupun menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tapi diisi oleh anak-anak kita dari Kabupaten Bogor yang sekolah,” ucap dia.
Ia menegaskan, kerusakan SMK Negeri 1 Cileungsi merupakan tanggung jawab bersama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Bogor.
Dirinya melanjutkan, pihak pemerintah tidak akan saling melempar tanggung jawab dan memastikan memberikan yang terbaik dalam penanganan SMK Negeri 1 Cileungsi agar KBM tetap lancar.
“Maka tanggung jawab kita bersama-sama, tidak saling tunjuk, tapi sama-sama kita buat yang terbaik agar KBM tidak terganggu,” pungkasnya.
Sebagai informasi, atas peristiwa runtuhnya atap SMK Negeri 1 Cileungsi mengakibatkan 31 korban yang mengalami luka-luka.
Sebanyak 20 orang di Rumah Sakit Thamrin dan lima orang di Rumah Sakit Merry sudah dinyatakan telah selesai penanganan dan diperbolehkan pulang.
Sementara enam orang lainnya masih menerima perawatan di Rumah Sakit Thamrin.
- Penulis: Sandi