Apa Motif Briptu Rizka Membunuh Suaminya? Ini Misteri di Balik Kematian Brigadir Esco
- account_circle Dheza
- calendar_month Sen, 22 Sep 2025
- comment 0 komentar

Kematian Brigadir Esco Faska Relly, anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat, pada 24 Agustus 2025 lalu masih menyisakan misteri. (X/@Meta80ki )
Bogorplus.id – Kematian Brigadir Esco Faska Relly, anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat, pada 24 Agustus 2025 lalu masih menyisakan misteri.
Sang istri, Briptu Rizka Sintiyani, kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap suaminya sendiri.
Awalnya, masyarakat merespons tragedi ini dengan duka dan empati. Kabar pingsannya Briptu Rizka saat jenazah suaminya dievakuasi menambah kesan dramatis pada peristiwa tersebut.
Namun, sikapnya yang dianggap tenang dan kurang proaktif selama hilangnya Brigadir Esco sejak 19 Agustus 2025, memunculkan kecurigaan.
Kepala Desa Jembatan Gantung, Suhaimi, menegaskan Rizka tidak pernah melaporkan hilangnya suaminya.
Padahal, secara profesi sebagai anggota kepolisian, tindakan tersebut seharusnya menjadi prosedur standar.
Hal ini kemudian menjadi salah satu titik perhatian utama pihak kepolisian dalam penyelidikan awal.
Gelar perkara yang dilakukan Polda NTB pada pertengahan September 2025 mengungkapkan fakta-fakta yang memicu penetapan tersangka terhadap Briptu Rizka.
Dari pemeriksaan 53 saksi dan sejumlah ahli forensik, penyidik menemukan dugaan adanya rekayasa di balik kematian Brigadir Esco.
Lantas, apa motif sebenarnya Briptu Rizka Sintiyani hingga tega membunuh suaminya?
Apa Motif di Balik Kematian Brigadir Esco?
Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Muhammad Kholid, menegaskan bahwa gelar perkara menetapkan istri korban sebagai tersangka.
Namun, hingga kini pihak kepolisian belum mengungkap secara rinci peran Briptu Rizka dalam dugaan pembunuhan, sehingga motif di balik kasus ini tetap menjadi misteri.
Namun, berbagai dugaan muncul, mulai dari konflik rumah tangga hingga kemungkinan keterlibatan pihak lain di luar rumah tangga mereka.
Polda NTB menyebutkan, penyidikan juga masih terus berlangsung dan penyidik fokus pada bukti objektif yang menguatkan konstruksi kasus.
Analisis awal menunjukkan masalah rumah tangga yang berlapis bisa menjadi salah satu faktor, meski penyidik juga mempertimbangkan kemungkinan motif lain yang lebih kompleks.
- Penulis: Dheza