Sampah Organik vs Anorganik: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sen, 15 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Sampah adalah material yang dibuang karena tidak lagi digunakan. Secara umum, sampah dikelompokkan menjadi dua kategori: sampah organik dan sampah anorganik. Penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya, mulai dari definisi, jenis-jenisnya, contohnya, serta cara penggunaannya.
Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari materi hidup. Sampah ini dapat diuraikan oleh mikroba karena memiliki sifat biodegradabel. Proses penguraian sampah jenis ini dapat terjadi secara alami. Sebagian besar sampah organik berasal dari limbah rumah tangga.
Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang berasal dari substansi non-hidup, termasuk produk sintetis dan hasil dari proses pengolahan material tambang. Sampah ini biasanya berbentuk logam, plastik, kertas, kaca, keramik, dan detergen.
Sebagian besar sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Meskipun ada beberapa jenis sampah anorganik yang bisa terurai, prosesnya berlangsung sangat lama.
Jenis dan Contoh Sampah Organik dan Anorganik
Sampah organik dan anorganik memiliki beberapa jenis yang berbeda. Berikut adalah contoh-contohnya yang perlu diketahui.
1. Sampah Organik Basah
Sampah organik basah mengandung banyak air. Seiring waktu, sampah jenis ini cenderung menyebabkan bau tak sedap karena kelembapan yang menyebabkan pembusukan.
Contoh dari sampah organik basah mencakup sisa sayuran, kulit pisang, buah busuk, kulit bawang, dan lain-lain.
2. Sampah Organik Kering
Sampah organik kering mengandung air dalam jumlah sedikit. Sebagian besar sampah organik kering sulit untuk diolah kembali, sehingga sering kali dibakar untuk dibuang.
Contoh dari sampah organik kering antara lain kayu, ranting, daunan kering, dan sebagainya.
Jenis dan Contoh Sampah Anorganik
Dalam buku yang ditulis oleh Indriyani Rachman, PhD, dan Dr Hj Rita Retnowati tentang Implementasi SDGs Dalam Pendidikan Lingkungan, dijelaskan bahwa sampah anorganik terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Sampah Anorganik Lunak
Disebut sampah anorganik lunak karena limbah ini memiliki sifat yang lembut atau fleksibel sehingga mudah dibentuk.
Contoh sampah anorganik lunak termasuk plastik, styrofoam, kemasan makanan cepat saji, dan juga limbah cair seperti air deterjen, air sabun, minyak goreng, dan lain-lain.
2. Sampah Anorganik Keras
Dikenal sebagai sampah anorganik keras karena memiliki karakter yang keras atau padat tetapi bisa dihancurkan dengan metode tertentu, misalnya dengan pemanasan.
Contoh sampah anorganik keras adalah keramik, pecahan kaca, paku berkarat, botol plastik, dan kaleng bekas.
Pemanfaatan Sampah Organik
Beberapa jenis sampah organik dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Hal ini penting untuk mengurangi sampah di tempat pembuangan akhir. Proses daur ulang sampah organik juga bisa menjadi sumber pendapatan.
1. Pembuatan Pupuk
Sampah organik yang dihasilkan dari buah dan sayuran busuk bisa diolah menjadi pupuk, seperti pupuk kompos dan pupuk organik lainnya.
2. Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik sering digunakan sebagai tambahan pakan bagi kambing, sapi, dan kerbau. Selain itu, sampah ini juga dapat diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan.
3. Diubah Menjadi Biogas dan Listrik
Sampah organik dapat diolah menjadi biogas yang bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Umumnya, bahan yang dimanfaatkan adalah kotoran dari hewan dan manusia serta limbah dari tempe dan tahu.
Pemanfaatan Sampah Anorganik
Di sisi lain, beberapa jenis sampah anorganik dapat digunakan kembali. Ada tiga cara untuk memanfaatkan limbah anorganik, yaitu dengan metode reuse, reduce, dan recycle.
1. Reuse (Penggunaan Kembali)
Reuse berarti menggunakan sampah kembali tanpa perlu banyak perubahan. Barang ini dapat dipakai dengan fungsi yang sama atau dengan fungsi yang berbeda. Contohnya adalah:
- Memanfaatkan wadah bekas yang sudah kosong untuk keperluan lain.
- Menggunakan sisa kertas yang masih bersih untuk menulis.
2. Reduce (Pengurangan)
Reduce adalah tindakan yang bisa mengurangi jumlah sampah, sejak sebelum membeli barang. Misalnya:
- Membeli barang dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
- Menghindari produk yang dapat menyebabkan banyaknya limbah.
- Memilih barang yang dapat diisi ulang.
- Mengeliminasi penggunaan barang-barang yang tidak diperlukan.
3. Recycle (Daur Ulang)
Recycle adalah proses memanfaatkan kembali sampah melalui beberapa tahap pengolahan untuk mendapatkan fungsi yang sama atau fungsi yang berbeda. Contohnya adalah:
- Mengolah sampah plastik menjadi kerajinan.
- Mengolah sampah kertas untuk diproduksi menjadi kertas kembali.
Itulah penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara sampah organik dan anorganik, mulai dari definisi, jenis-jenisnya, contoh-contoh, dan manfaatnya.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni