Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Mimisan dengan Tepat
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Mimisan adalah suatu keadaan ketika darah keluar dari rongga hidung. Pendarahan ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam.
Istilah medis untuk kondisi ini adalah epistaxis, yang bukan merupakan diagnosis penyakit, melainkan gejala yang menunjukkan adanya masalah tertentu dalam tubuh.
Banyak orang mungkin merasa takut ketika mimisan terjadi. Namun, penting untuk diingat bahwa mimisan sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya tidak berbahaya atau mengancam jiwa.
Penyebab Mimisan
Pendarahan pada mimisan biasanya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di bagian depan (anterior) atau belakang (posterior) hidung.
Kondisi ini dapat muncul ketika udara di hidung menjadi kering, dan ini bisa semakin parah jika seseorang mengorek hidungnya dengan keras. Kedua faktor ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah halus di hidung, sehingga darah mengalir keluar atau disebut mimisan.
Dalam beberapa situasi, darah yang keluar bisa mengalir hingga ke tenggorokan, terutama saat pasien membuka mulut.
Faktor Risiko Mimisan
Ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mimisan, antara lain:
- Trauma lokal di hidung, seperti mengorek hidung terlalu keras atau membuang ingus dengan kuat.
- Iritasi pada selaput lendir hidung akibat gas, suhu panas, atau bahan kimia.
- Bentuk hidung yang tidak lurus karena faktor genetik atau cedera.
- Keberadaan tumor di hidung, baik yang jinak maupun ganas.
- Penyakit sistemik seperti gangguan pembekuan darah, infeksi, tekanan darah tinggi, masalah hormonal, serta penyakit pembuluh darah lainnya.
- Alergi terhadap makanan tertentu.
- Alergi terhadap obat-obatan seperti kortikosteroid dan antikoagulan.
- Penggunaan obat semprot untuk hidung secara berlebihan.
Jenis Mimisan
Secara umum, mimisan terbagi menjadi dua tipe berdasarkan lokasi pendarahan:
- Mimisan anterior: Ini adalah tipe yang paling umum terjadi. Perdarahan berasal dari bagian depan hidung, biasanya dari pembuluh darah kecil di septum (dinding yang memisahkan kedua lubang hidung). Mimisan anterior umumnya tidak berbahaya dan mudah untuk diatasi.
- Mimisan posterior: Tipe mimisan ini lebih jarang muncul dan lebih sering dialami oleh orang dewasa yang lebih tua. Perdarahan berasal dari bagian belakang hidung. Mimisan posterior biasanya lebih kompleks untuk diatasi dan membutuhkan bantuan medis.
Gejala Mimisan
Secara umum, mimisan tidak disertai gejala lain selain perdarahan di hidung.
Namun, kamu harus waspada jika mengalami mimisan yang cukup banyak dan berlangsung lama, disertai dengan gejala lain seperti:
- Adanya pendarahan di area lain.
- Demam.
- Kulit tampak pucat.
- Kaki dan tangan terasa dingin.
- Peningkatan denyut jantung.
- Kesulitan bernapas.
- Penurunan kesadaran.
Diagnosis Mimisan
Diagnosis penyebab mimisan ditentukan berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik yang mendalam.
Pemeriksaan tambahan biasanya tidak diperlukan, kecuali jika ada kecurigaan terhadap tumor atau kondisi sistemik.
Pemeriksaan tambahan dapat meliputi tes darah lengkap, seperti pemeriksaan jumlah trombosit, lama pendarahan, dan lama pembekuan. Selain itu, juga dapat dilakukan pemeriksaan radiologi pada hidung dan sinus paranasal.
Pertolongan Pertama Mimisan
Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama saat mengalami mimisan:
- Tenang: Pertahankan ketenangan dan usahakan untuk tidak panik. Kepanikan dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat pendarahan semakin parah.
- Duduk Tegak dan Condongkan Tubuh ke Depan: Mengadopsi posisi duduk yang tegak berperan dalam menurunkan tekanan darah di bagian kepala dan menghindari aliran darah ke tenggorokan. Condongkan tubuh ke depan untuk mencegah darah tertelan.
- Tekan Hidung: Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan bagian lembut dari hidung (di bawah tulang hidung) selama 10 hingga 15 menit. Bernafaslah melalui mulut.
- Kompres Dingin: Tempatkan kompres dingin pada pangkal hidung untuk membantu menyempitkan pembuluh darah.
- Hindari Berbaring: Berbaring dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah di kepala dan memperburuk perdarahan.
- Jangan Mengorek atau Meniup Hidung: Setelah perdarahan terhenti, hindarilah mengorek atau meniup hidung setidaknya selama 12 jam.
Pengobatan Mimisan
Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi mimisan yang perlu diperhatikan:
- Saat menangani mimisan, pendamping pasien harus tetap tenang.
- Minta pasien duduk dengan tegak, menjaga kepala sedikit menunduk ke bawah.
- Pasien juga disarankan untuk sedikit membungkuk ke depan, agar darah tidak mengalir ke tenggorokan.
- Tekan hidung pasien dengan ibu jari dan telunjuk selama sekitar 10 hingga 15 menit untuk menghentikan pendarahan.
Jika langkah-langkah di atas sudah dilakukan namun perdarahan tetap berlanjut, segera bawa pasien ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Tim medis biasanya akan menggunakan beberapa teknik untuk menangani mimisan, seperti:
- Memberikan tampon atau perban yang dimasukkan ke dalam hidung untuk menghentikan pendarahan.
- Pasien juga dapat ditangani dengan membakar (kauter) pembuluh darah yang pecah menggunakan AgNO3 (nitrat), atau melalui tindakan bedah.
- Melakukan resusitasi cairan, terutama jika pasien mengalami syok dan penurunan kesadaran akibat kehilangan darah yang banyak selama mimisan.
Komplikasi Mimisan
Komplikasi mimisan jarang terjadi, namun ada beberapa yang mungkin muncul antara lain:
- Anemia: Kehilangan darah yang berlebihan bisa menyebabkan anemia.
- Syok hipovolemik: Pada kasus yang sangat jarang, kehilangan darah yang sangat banyak dapat memicu syok hipovolemik, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mendapat cukup darah dan oksigen.
- Infeksi: Perdarahan yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko infeksi pada hidung.
Pencegahan Mimisan
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari terjadinya mimisan, antara lain:
- Hati-hati saat mengorek hidung atau membersihkan ingus. Ini sangat penting, terutama jika kamu sering mengalami mimisan.
- Untuk mimisan yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan, konsultasikan dengan dokter mengenai aturan, jenis, dan dosis yang tepat.
- Selalu waspada terhadap berbagai risiko penyakit yang dapat menyerang tubuh. Terapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengambil suplemen serta vitamin.
Riset Seputar Faktor Risiko Mimisan
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Laryngoscope menyoroti adanya variasi genetik yang berkaitan dengan risiko meningkatnya mimisan berulang, terutama pada pasien dengan telangiektasia hemoragik herediter (HHT).
Selain itu, mimisan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti paparan polusi udara dan perubahan iklim, yang dapat meningkatkan frekuensi mimisan.
Dalam terapi, penelitian terbaru mengeksplorasi penggunaan bahan hemostatik topikal yang lebih maju dan teknik embolisasi arteri untuk menghentikan perdarahan hidung yang sulit diatasi.
Bahan hemostatik topikal, seperti gelatin dan kolagen, dapat mempercepat proses pembekuan darah dan secara efektif menghentikan pendarahan.
Sementara itu, embolisasi arteri adalah prosedur yang minim invasif, yang melibatkan penyumbatan pembuluh darah yang memberikan pasokan darah ke area yang mengalami perdarahan.
Prosedur ini sangat efektif untuk mengatasi mimisan posterior yang parah dan sulit dihentikan dengan cara konvensional.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni