7 Faktor Penyebab Hipertensi yang Sering Diabaikan
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Tekanan darah tinggi adalah keadaan di mana nilai tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih. Istilah medis untuk kondisi ini adalah hipertensi. Jika tidak diatasi dengan benar, hipertensi dapat meningkatkan kemungkinan munculnya penyakit jantung, stroke, masalah ginjal, dan bahkan risiko kebutaan.
7 Faktor Penyebab Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diperhatikan
Tipe-Tipe Tekanan Darah Tinggi
Penyakit tekanan darah tinggi dapat dikategorikan dalam dua tipe, yaitu:
Tekanan darah tinggi primer
Jenis hipertensi yang dikenal sebagai hipertensi primer ini adalah yang paling umum. Hampir 90% dari semua kasus darah tinggi pada orang dewasa termasuk dalam kategori ini.
Hipertensi primer biasanya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menunjukkan gejala. Namun, penyebabnya belum sepenuhnya jelas. Ada spekulasi bahwa kondisi ini mungkin terkait dengan faktor keturunan, usia, gaya hidup, dan pola makan yang buruk.
Tekanan darah tinggi sekunder
Jenis hipertensi yang lebih jarang disebut sebagai hipertensi sekunder. Penyebab dari tekanan darah tinggi ini biasanya terkait dengan adanya penyakit lain, seperti:
- Penyakit ginjal
- Diabetes
- Gangguan hormonal, seperti masalah tiroid
- Sleep apnea atau gangguan bernapas saat tidur
- Penyakit jantung bawaan
- Obesitas
- Tumor otak
- Tumor pada kelenjar adrenal
Penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat memicu hipertensi sekunder. Beberapa obat yang dapat meningkatkan tekanan darah meliputi:
- Pil kontrasepsi
- Obat untuk flu dan batuk, seperti dekongestan
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
- Obat herbal yang mengandung akasia atau licorice
- Obat terlarang seperti kokain dan amfetamin
Penyebab Umum Tekanan Darah Tinggi
Dalam banyak situasi, penyebab pasti dari tekanan darah tinggi tidak diketahui. Namun, para ahli menyatakan bahwa kombinasi dari beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Keturunan
Individu yang memiliki orang tua atau anggota keluarga lain yang menderita hipertensi akan lebih rentan terhadap kondisi ini. Hal ini diduga terkait dengan faktor genetik.
2. Usia
Dengan bertambahnya usia, organ dan pembuluh darah dalam tubuh akan mengalami perubahan, termasuk ginjal dan arteri. Perubahan pada ginjal dapat mengurangi fungsi organ tersebut serta mengganggu keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh.
Sementara itu, proses penuaan juga dapat mengakibatkan dinding arteri menjadi kaku. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, orang yang berusia di atas 35 tahun lebih berisiko mengalami hipertensi.
3. Pola makan yang tidak sehat
Konsumsi makanan yang tidak sehat, seperti makanan yang tinggi garam, lemak tidak sehat, atau kolesterol tinggi, dapat berkontribusi kepada hipertensi. Jarangnya mengonsumsi makanan yang kaya kalium, seperti bayam, ikan salmon, dan kacang-kacangan, juga dapat menyebabkan defisiensi kalium, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.
4. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan likelihood terjadinya hipertensi. Semakin berat seseorang, semakin banyak darah yang diperlukan untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika volume darah meningkat, tekanan dalam pembuluh darah juga pasti akan meningkat.
5. Kurang aktivitas fisik
Orang yang tidak cukup berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan lebih rentan terhadap obesitas. Hal ini dapat membuat jantung harus bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan kemungkinan hipertensi.
6. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
Perlu dicatat bahwa bahan kimia dalam tembakau dapat mengakibatkan penyempitan pada pembuluh darah, yang berkontribusi pada peningkatan tekanan dalam pembuluh darah serta jantung. Keadaan ini bisa dialami oleh baik perokok aktif maupun mereka yang terpapar asap rokok.
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan juga memiliki dampak serupa. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengonsumsi alkohol lebih dari tujuh kali dalam satu minggu memiliki peluang besar untuk mengalami tekanan darah tinggi.
Hal ini mungkin berkaitan dengan efek berbahaya dari alkohol, termasuk anggur, yang dapat menjadikan dinding pembuluh darah lebih keras dan kaku, sehingga jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompa darah.
7. Stres
Stres, kecemasan yang berlebihan, dan kurang tidur adalah beberapa penyebab yang sering berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah. Hal ini diduga berkaitan dengan tingginya kadar hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin, yang muncul saat seseorang menghadapi tekanan berkepanjangan.
Mengingat bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke, penting untuk mengenali dan menghindari faktor-faktor risiko hipertensi agar dapat mencegah kondisi ini.
Ada beberapa faktor risiko, seperti faktor genetik, yang memang tidak dapat dihindari. Namun, dengan menjalani gaya hidup yang sehat, Anda dapat mencegah dan mengontrol risiko terjadinya tekanan darah tinggi dengan lebih efektif.
Penyebab tekanan darah tinggi patut diperhatikan karena dapat menyebabkan komplikasi penyakit yang lebih serius. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika Anda merasakan gejala yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, seperti sakit kepala yang sering, nyeri di dada, sesak napas, masalah penglihatan, dan detak jantung yang tidak teratur.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni