Breaking News
light_mode
Trending Tags

Fantastis ! Tunjangan DPRD Kabupaten Bogor Capai Rp91 Juta per Bulan 

  • account_circle Sandi
  • calendar_month Sel, 9 Sep 2025
  • comment 0 komentar

bogorplus.id – Besaran tunjangan anggota DPRD Kabupaten Bogor kembali jadi sorotan publik. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2023, setiap wakil rakyat di Cibinong itu menerima berbagai pos tunjangan.

Tunjangan itu mulai dari representasi keanggotaan, jabatan, paket, alat kelengkapan DPRD, komunikasi, perumahan, transportasi hingga dana operasional pimpinan.

Nilainya tidak main-main. Ketua DPRD bisa membawa pulang Rp91,5 juta per bulan, Wakil Ketua Rp86,7 juta, dan anggota biasa Rp74,7 juta.

Porsi terbesar berasal dari tunjangan perumahan yang mencapai Rp38,5 juta–Rp44,5 juta, naik 100 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara tunjangan transportasi dan komunikasi masing-masing Rp14,7 juta per anggota. Angka-angka tersebut belum dipotong pajak.

Ironinya, kemewahan tunjangan itu berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat Kabupaten Bogor.

Data BPS 2024 mencatat jumlah penduduk miskin masih mencapai 446,8 ribu jiwa atau 7,05 persen dari populasi.

Pengangguran juga tinggi, dengan 2,86 juta orang tidak memiliki pekerjaan. Belum lagi angka anak putus sekolah yang menyentuh 59 ribu jiwa, serta infrastruktur pendidikan dan jalan raya yang masih memprihatinkan.

Pengamat Politik Yusfitriadi menilai, fenomena ini menunjukkan ketimpangan moral dan politik antara wakil rakyat dan masyarakat yang diwakilinya.

“Ketika DPRD menikmati tunjangan fantastis, rakyat masih dihantui kemiskinan, pengangguran, dan infrastruktur rusak. Ini ironi yang tidak bisa dibiarkan. DPRD Kabupaten Bogor harus segera melakukan evaluasi menyeluruh, menurunkan nominal tunjangan, memperbaiki kinerja, serta menunjukkan empati pada rakyat,”ujarnya, Selas (9/9).

Ia juga menyoroti lemahnya transparansi dan akuntabilitas DPRD Kabupaten Bogor. Menurutnya, publik tidak pernah mendapat informasi jelas mengenai perencanaan kerja, target, hingga laporan kinerja legislatif.

“Rakyat berhak tahu apa yang sudah dikerjakan wakilnya. Jangan hanya menari di atas tunjangan besar, sementara masalah mendasar masyarakat tidak tersentuh,” tambahnya.

Yusfitriadi mengingatkan, fenomena aksi masyarakat di 32 provinsi antara 25 Agustus–5 September 2025 seharusnya jadi pelajaran penting.

“Jika wakil rakyat terus abai terhadap krisis kepercayaan, maka akumulasi kekecewaan publik bisa meledak dengan caranya sendiri,”pungkasnya.

 

 

 

 

  • Penulis: Sandi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Bogor Sebut Koperasi dan Klinik Merah Putih Solusi Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

    Bupati Bogor Sebut Koperasi dan Klinik Merah Putih Solusi Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat

    • calendar_month Sen, 21 Jul 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Bupati Bogor Rudy Susmanto menghadiri acara peresmian Koperasi Desa Merah Putih di Desa Hambalang, Kabupaten Bogor, Senin (21/7). Rudy Susmanto mengatakan, Koperasi Desa Merah Putih sebagai tonggak awal kebangkitan ekonomi masyatakat. Menurutnya, Koperasi adalah lokomotif perekonomian Indonesia. Kata dia, Koperasi Desa Merah Putih menjadi semangat baru perekonomian bangsa Indonesia. “Tentu program yang dicanangkan oleh […]

  • Mitra Makan Bergizi Gratis di SPPG Jaksel Ambil Langkah Hukum, Belum Menerima Pembayaran Sejak Februari 2025

    • calendar_month Rab, 16 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Mitra dapur program Makan Bergizi Gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata, Jakarta Selatan, berencana mengambil langkah hukum setelah mengalami kerugian hampir mencapai Rp1 miliar, tepatnya sebesar Rp975. 375. 000. Kuasa hukum Danna Harly Putra menjelaskan bahwa kerugian ini terjadi karenakliennya, Ira Mesra, sebagai mitra, belum menerima pembayaran sama sekali sejak dapur beroperasi pada Februari 2025. Harly menyampaikan […]

  • TSI Bogor Buka Suara Terkait Pengunjung yang Turun dari Mobil Saat Safari Journey

    • calendar_month Sel, 18 Feb 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor buka suara terkait dengan aksi pengunjung yang turun dari kendaraan saat Safari Journey. Aksi itu terekam kamera pengunjung lainya, dalam video yang beredar di medsos itu, mereka turun dari kendaraan, lalu mendekat ke hewan. Padahal di area sana, sudah tertulis dengan jelang larangan pengunjung turun dalam kendaraan. Petunjuk warna […]

  • Siapa Asyifa Latief? Miss Indonesia 2010 yang Diduga Terima Dana dari Tersangka Korupsi Pertamina

    • calendar_month Sab, 3 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    Bogorplus.id – Miss Indonesia 2010, Asyifa Syafningdyah Putrambami Latief diduga menerima dana dari tersangka dalam kasus korupsi Pertamina. Asyifa Latief turut diperiksa oleh penyidik Kejaksaan Agung dalam mega korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) untuk periode 2018 hingga 2023. Kasus ini sendiri menjadi salah satu skandal korupsi terbesar dalam […]

  • PT INKA Siap Mendukung Penuh Proyek Tram Pakuan di Kota Bogor

    PT INKA Siap Mendukung Penuh Proyek Tram Pakuan di Kota Bogor

    • calendar_month Sel, 29 Jul 2025
    • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Pemerintah Kota Bogor menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan sistem transportasi modern yang ramah lingkungan. Dukungan penuh terhadap komitmen ini hadir dari PT Industri Kereta Api (INKA), yang bersedia memberikan kontribusi dalam mewujudkan proyek Tram Pakuan, sebagai bagian dari pergeseran sistem transportasi umum di “Kota Hujan”. Aspek teknis mengenai uji coba prototipe Tram Batere INKA […]

  • Cisadane Resik Kritik KLH Soal Penanganan Lingkungan : Tajam ke Puncak, Tumpul ke Salak

    Cisadane Resik Kritik KLH Soal Penanganan Lingkungan : Tajam ke Puncak, Tumpul ke Salak 

    • calendar_month Sen, 28 Jul 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Komunitas pemerhati lingkungan Cisadane Resik menuding Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) bersikap tebang pilih dalam penanganan kerusakan lingkungan. Mereka menilai KLH terlalu fokus pada kawasan Puncak, sementara kerusakan lingkungan di kawasan Gunung Salak justru minim tindakan. “KLH mengusulkan pencabutan izin di Puncak, tapi di Gunung Salak baru sampai penyegelan saja,”ujar Ketua Cisadane Resik, Sutanandika, Selasa […]

expand_less