Flu pada Kucing: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Sama halnya dengan manusia, kucing peliharaan Anda juga berisiko terkena flu. Meskipun tampaknya sepele, flu dapat mengakibatkan masalah serius pada kucing. Mari kita bahas lebih dalam mengenai penyebab dan cara menangani flu pada kucing dalam ulasan berikut.
Apa itu flu pada kucing?
Flu pada kucing merupakan istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan infeksi pada saluran pernapasan atau infeksi saluran pernapasan atas (URI).
Penyakit kucing ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Kucing yang terinfeksi dapat mengalami gejala seperti pilek, keluarnya air dari hidung dan mata, serta nyeri tenggorokan.
Flu kucing umumnya tidak menjadi masalah yang serius bagi kucing dewasa yang sehat. Namun, penyakit ini dapat berisiko menimbulkan pneumonia hingga kematian pada kucing dengan kondisi tertentu.
Kucing yang masih muda, berusia tua, memiliki sistem imun yang lemah, atau menderita penyakit kronis, adalah yang paling rentan terhadap komplikasi serius.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengunjungi dokter hewan jika kucing Anda menunjukkan tanda-tanda flu.
Penyebab kucing flu
Menurut informasi dari International Cat Care, hampir 90% kasus flu pada kucing disebabkan oleh feline herpesvirus (FHV), feline herpesvirus tipe 1 (FHV-1), atau feline calicivirus (FCV).
Selain itu, beberapa jenis bakteri juga dapat menyebabkan infeksi dan gejala flu pada kucing, seperti Bordetella bronchiseptica dan Chlamydophila felis.
Flu kucing sangat mudah menular. Virus dapat menyebar melalui kontak langsung antara kucing, misalnya melalui air liur, air mata, serta keluarnya kotoran dari mata dan hidung kucing yang terinfeksi.
Penyakit ini juga dapat menyebar secara tidak langsung, contohnya melalui mangkuk makanan, tempat tidur, bak sampah, bahkan tangan manusia yang terkontaminasi.
Kucing yang telah pulih dari flu tetap dapat menjadi pembawa virus seumur hidup. Kendati demikian, mereka tidak menunjukkan gejala penyakit.
Carrier dapat menularkan virus kepada kucing lainnya, umumnya saat kucing mengalami stres, misalnya ketika berada dalam kandang atau tempat penampungan.
Flu kucing tidak disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi manusia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi feline herpesvirus (FHV) dan feline calicivirus (FCV). Kedua virus ini juga tidak dapat menular ke manusia.
Tanda dan ciri-ciri kucing flu
Setelah virus dan bakteri penyebab flu masuk ke dalam tubuh kucing, mereka akan berkembang biak di saluran pernapasan bagian atas.
Hal ini dapat menyebabkan peradangan pada lapisan mukosa hidung, tenggorokan, dan mata kucing.
Peradangan inilah yang menyebabkan munculnya ciri-ciri flu pada kucing, antara lain:
- Pilek,
- Bersin,
- Batuk atau kesulitan bernapas,
- Mata dan hidung berair,
- Mata kemerahan (konjungtivitis),
- Nyeri tenggorokan,
- Sariawan,
- Keluarnya air liur yang berlebihan,
- Hilangnya nafsu makan,
- Demam,
- Hilangnya suara, dan
- Keletihan.
Ragam cara mengobati kucing flu
Sangat penting bagi Anda untuk tetap merawat kucing, terlepas dari apakah mereka sehat atau dalam keadaan sakit. Berikut beberapa cara untuk mengobati kucing yang terkena flu.
1. Isolasi kucing di ruangan terpisah
Jika Anda memiliki lebih dari satu kucing di rumah, hal yang perlu dilakukan adalah memisahkan kucing yang terkena flu dari kucing lain yang sehat.
Tempatkan kucing yang sakit di ruangan terpisah di dalam rumah Anda. Pastikan juga untuk memberinya tempat makan, wadah air, dan kotak pasir yang terpisah.
2. Jaga agar tempat tidur kucing tetap nyaman dan hangat
Kucing yang mengalami flu perlu tetap berada dalam suasana hangat dan nyaman. Ini dapat membantu sistem imun mereka melawan infeksi yang ada dalam tubuh.
Anda bisa memberikan tempat tidur yang lembut. Letakkan kucing di sudut ruangan yang tenang dan tidak bising agar ia bisa beristirahat dengan baik.
3. Berikan obat sesuai arahan dokter
Apabila flu disebabkan oleh infeksi virus, dokter Anda mungkin akan memberi resep obat antivirus untuk mempercepat penyembuhan dan mengurangi intensitas gejala.
Sementara itu, jika flu berasal dari bakteri, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Dokter hewan juga bisa meresepkan obat lain sesuai dengan gejala yang dialami kucing, seperti tetes mata untuk mengobati konjungtivitis atau dekongestan untuk mengurangi hidung yang tersumbat.
4. Pastikan kebutuhan makanan dan minuman terpenuhi
Kucing yang sedang sakit biasanya kehilangan selera makannya. Sebaiknya, pilih makanan basah yang mudah dicerna dalam porsi kecil dan berikan lebih sering daripada biasanya.
Anda juga bisa menawarkan kucing makanan yang memiliki aroma kuat, seperti ikan tuna atau ayam panggang, untuk meningkatkan selera makannya.
Jangan lupa menyediakan wadah air bersih agar kucing dapat minum. Jika mereka kesulitan, Anda bisa memberikan air menggunakan pipet untuk menghindari dehidrasi akibat flu.
5. Bersihkan area hidung dan mata
Mata dan hidung kucing yang berair saat flu rentan mengalami penumpukan kotoran.
Anda dapat menggunakan kain bersih yang dibasahi air hangat untuk membersihkan kotoran dari hidung dan mata kucing yang sedang sakit.
Lakukanlah dengan perlahan dan hati-hati agar tidak mengiritasi area mata dan hidung kucing.
6. Bantu kucing bernapas lebih baik
Anda bisa menggunakan nebulizer untuk membantu kucing bernapas dengan lebih lega. Alat ini mengubah air atau obat cair menjadi uap untuk melegakan saluran napas.
Selain itu, menjemur kucing di bawah sinar matahari pagi juga bisa membantu. Kehangatan sinar matahari dapat membantu mengencerkan lendir di hidung dan tenggorokan kucing.
7. Awasi kondisi kucing secara berkala
Sangat penting untuk terus memantau kondisi kucing yang sakit dengan seksama. Segera hubungi dokter hewan jika gejala flu kucing Anda semakin parah.
Anda juga perlu menghubungi dokter hewan jika kucing berhenti makan atau minum, atau jika ia mengalami demam tinggi dan kesulitan bernapas.
Dengan perawatan yang tepat, gejala flu pada kucing biasanya akan mulai membaik dalam 7 hingga 10 hari.
Jika kucing peliharaan Anda terkena penyakit ini, sangat penting untuk mengikuti petunjuk dari dokter hewan dan melakukan perawatan dengan teliti.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni