Breaking News
light_mode
Trending Tags

Sejarah Bogor: Kerajaan Kuno, Prasasti, dan Penetapan Hari Jadi Bogor

  • account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
  • calendar_month Sel, 19 Agu 2025
  • comment 0 komentar

bogorplus.id – Dinasti Sung di Tiongkok dan prasasti yang ditemukan di pertemuan sungai Ciaruteun dengan sungai Cisadane menunjukkan bahwa setidaknya pada awal abad ke-5 Masehi, telah terdapat suatu bentuk pemerintahan di daerah yang kini dikenal sebagai Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Catatan sejarah kuno Dinasti Sung mencatat bahwa pada tahun 430, 433, 434, 437, dan 452, kerajaan Holotan mengutus perwakilannya ke Tiongkok. Ini diungkapkan oleh bogorkab. go. id.

Dalam bukunya yang berjudul Dari Holotan ke Jayakarta, sejarawan Prof. Dr. Slamet Muljana menyimpulkan bahwa Holotan adalah bentuk transkripsi dari kata Aruteun dalam bahasa Cina, dan kerajaan Aruteun dianggap sebagai salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.

Prasasti Ciaruteun menjadi bukti sejarah mengenai peralihan kekuasaan dari kerajaan Aruteun ke kerajaan Tarumanagara di bawah Raja Purnawarman, sekitar akhir abad ke-5.

Prasasti-prasasti lainnya yang ditinggalkan oleh Purnawarman meliputi prasasti Kebon Kopi yang terletak di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), serta prasasti Lebak (yang berada di tengah sungai Cidanghiyang, Provinsi Banten).

Selanjutnya, pada abad ke-6 dan ke-7, Kerajaan Tarumanagara menjadi satu-satunya penguasa di wilayah Jawa Barat. Setelah Tarumanagara, kerajaan-kerajaan terkenal yang muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) antara lain Sunda, Pajajaran, Galuh, dan Kawali.

Dalam 4 abad sebelum itu, Sri Baduga Maharaja diakui sebagai raja yang memulai era kerajaan Pajajaran dan dikenal dengan prinsip “ajaran dari nenek moyang yang dihormati yang mengutamakan kesejahteraan. ”

Tercatat secara berurutan dalam sejarah ada beberapa kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:

  • Kerajaan Aruteun, salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.
  • Kerajaan Tarumanegara, yang dipimpin oleh 12 raja, berkuasa dari tahun 358 hingga 669.
  • Kerajaan Galuh, yang dipimpin oleh 14 raja, berkuasa dari 516 hingga 852.
  • Kerajaan Sunda, yang dipimpin oleh 28 raja, bertahta dari tahun 669 sampai tahun 1333.
  • Kerajaan Kawali yang dipimpin oleh 6 raja dan berlangsung dari tahun 1333 hingga 1482.

Kerajaan Pajajaran, yang berkuasa dari tahun 1482 sampai tahun 1579, mencatat pelantikan raja yang terkenal, Sri Baduga Maharaja, yang menjadi sorotan. Saat itu, upacara Kuwedabhakti dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 1482.

Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari Jadi Bogor yang secara resmi disahkan dalam rapat pleno DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor pada tanggal 26 Mei 1972.

  • Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni

Rekomendasi Untuk Anda

  • 5 Curug di Bogor dengan Harga Tiket Murah

    5 Curug di Bogor dengan Harga Tiket Murah 

    • calendar_month Sab, 26 Jul 2025
    • account_circle Sandi
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Bagi para pecinta traveling dan pelancong yang gemar menjelajahi keindahan alam, curug atau air terjun menjadi salah satu destinasi yang sayang untuk dilewatkan. Keindahan panorama alam, suara gemericik air, serta udara sejuk pegunungan Bogor menjadikan wisata curug sebagai alternatif menarik dengan biaya yang cukup terjangkau. Kabupaten Bogor dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki […]

  • Briptu Rizka Sintiyani Siapa? Istri yang Diduga Tega Bunuh Suami Brigadir Esco

    Briptu Rizka Sintiyani Siapa? Istri yang Diduga Tega Bunuh Suami Brigadir Esco

    • calendar_month Sen, 22 Sep 2025
    • account_circle Dheza
    • 0Komentar

    Bogorplus.id – Briptu Rizka Sintiyani kini menjadi sorotan setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian suaminya, Brigadir Esco Faska Rely, anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat. Penetapan status tersangka ini disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Mohammad Kholid. “Ya, hasil gelar perkara penyidik menetapkan istri Brigadir Esco berinisial R menjadi tersangka,” […]

  • Rotasi Pejabat Pemkab Bogor Sudah Siap, Bupati Rudy Susmanto Tunggu Lampu Hijau Kemendagri

    • calendar_month Sen, 5 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    Bogorplus.id – Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengungkapkan, pemerintah daerah siap melakukan rotasi, mutasi, dan promosi jabatan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Eselon II di Kabupaten Bogor. Proses ini sudah direncanakan dan disiapkan dengan matang, namun masih terhalang oleh satu faktor utama, yakni persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rudy menyebut, meskipun persiapan sudah hampir rampung, […]

  • Profesor Arkeolog Menolak Berkontribusi dalam Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

    • calendar_month Sel, 27 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Ketua Pusat Prasejarah dan Studi Austronesia Indonesia, Harry Truman Simanjuntak, menolak untuk memakai istilah ‘sejarah resmi’ dalam proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Kebudayaan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini. Istilah ini merupakan salah satu alasan mengapa profesor arkeologi ini memutuskan untuk keluar dari tim tersebut tidak lama […]

  • BPBD Kota Bogor : 14 Rumah Rusak Akibat Gempa

    • calendar_month Jum, 11 Apr 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id- Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor,  mencatat ada 14 laporan rumah rusak akibat gempa bumi, Kamis (10/4) malam. Gempa dengan magnitudo 4,1 itu terletak pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Tenggara Kota Bogor pada kedalaman 5 kilometer. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah […]

  • Dedi Mulyadi Jadi Sorotan Media Luar Terkait Vasektomi

    • calendar_month Sel, 13 Mei 2025
    • account_circle Tim Bogor Plus
    • 0Komentar

    bogorplus.id – Nama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi perhatian media internasional dalam beberapa hari terakhir. Ini bermula dari wacana yang mewajibkan vasektomi untuk mereka yang menerima bantuan sosial (bansos). Usulan ini muncul setelah pernyataan Dedi pada akhir April kemarin. Saat itu, Dedi diwartakan mengusulkan agar suami menjadi syarat vasektomi bagi penerima bantuan sosial. “Jangan membebani reproduksi […]

expand_less