Pemilik Hotel Indonesia Syariah Pekalongan Siapa? Viral Tamu Ditagih Biaya Tambahan Rp10 Ribu
- account_circle Dheza
- calendar_month Sab, 16 Agu 2025
- comment 0 komentar

Ilustrasi Hotel Indonesia Syariah Pekalongan yang viral karena biaya tambahan. (Freepik)
Bogorplus.id – Hotel Indonesia Syariah Pekalongan mendadak viral setelah video TikTok yang diunggah oleh tamu bernama Rama Sahid beredar luas.
Video tersebut menunjukkan insiden pengusiran tamu pada tengah malam karena menolak membayar biaya tambahan yang tidak tertera dalam aplikasi pemesanan online.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat Rama Sahid dihadapkan oleh seorang pria dan wanita yang mengetuk pintu kamarnya dengan keras.
“Oknum Hotel Indonesia ngusir jam 11 malam, loh kok bisa?” tulis Rama dalam unggahannya.
Rama menegaskan bahwa kamarnya sudah dibayar lunas melalui aplikasi pemesanan online.
Namun, pihak hotel tetap menagih biaya tambahan yang tidak jelas. Saat ia meminta pengembalian uang, pihak hotel menyarankan untuk mengajukan refund melalui aplikasi, yang berujung pada pengusiran.
Rama menolak permintaan tersebut dengan alasan bahwa selisih harga seharusnya diselesaikan antara pihak hotel dan aplikasi, bukan dibebankan kepada tamu.
“Yang ngakunya akadnya syariah, tetapi setelah sampai sana malah dikasih biaya tambahan,” tegasnya.
Menurutnya, ini adalah pengalaman pertama ia diminta membayar biaya tambahan meski sebelumnya sering menginap di hotel tersebut.
Siapa Pemilik Hotel Indonesia Syariah Pekalongan?
Di tengah perdebatan publik, perhatian kini beralih ke pemilik hotel.
Berdasarkan pengumuman tertulis yang beredar di media sosial, tertera nama Hj Afifah sebagai pemilik resmi Hotel Indonesia Syariah Pekalongan.
Manajemen Hotel Indonesia Syariah Pekalongan sendiri telah memberikan klarifikasi melalui akun TikTok resmi mereka.
Pihak hotel menuding tamu tidak mengikuti prosedur yang berlaku, termasuk tidak menyelesaikan administrasi dan menolak membayar biaya tambahan sebesar Rp10.224, yang merupakan kebijakan internal hotel.
Meski sudah ada klarifikasi, kemarahan publik tetap meluas. Banyak warganet mempertanyakan transparansi hotel terkait biaya tambahan yang tidak tercantum di aplikasi.
Rating hotel di Google Maps pun anjlok menjadi 3,7/5 bintang dari 830 ulasan.
Bahkan, netizen sempat menamai ulang hotel tersebut menjadi “Hotel Ghoib Indonesia Pekalongan”.
- Penulis: Dheza