Gua Gudawang, Sisi Lain Destinasi Wisata Bogor
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sel, 5 Agu 2025
- comment 0 komentar

Foto: Istimewa
bogorplus.id – Bogor mungkin sangat terkenal dengan berbagai wisata air terjunnya. Namun, jika kita lebih teliti dalam pencarian, tempat-tempat gua di Bogor juga menawarkan pengalaman berbeda mengenai Kota Hujan ini.
Salah satu contohnya adalah Gua Gudawang yang terletak di Cigudeg, Kabupaten Bogor. Tempat ini memperlihatkan bahwa Bogor tidak hanya terkenal dengan air terjun, tetapi Gua Gudawang adalah salah satu dari banyak destinasi gua di Bogor yang kurang diminati oleh pengunjung.
Asal usul nama gua ini memiliki beberapa penjelasan, ada yang beranggapan Gudawang berasal dari bahasa daerah yang berarti ekor kuda dikepang.
Ada juga versi lain yang menyatakan bahwa istilah Gudawang berasal dari gabungan kata kuda dan lawang yang berarti kuda di ambang pintu.
Versi kedua ini berkaitan dengan legenda mengenai Gua Gudawang sebagai salah satu lokasi sejarah dari Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Diceritakan bahwa pada masa lalu, Prabu Siliwangi mengikat kudanya di pintu masuk gua saat berkunjung.
Gua Gudawang sendiri memiliki banyak gua yang masing-masing memiliki nama. Namun, dari sekian banyak itu, hanya tiga gua yang terbuka untuk pengunjung umum karena alasan keamanan jalur gua. Ketiga gua tersebut adalah Gua Simenteng, Gua Sipahang, dan Gua Simasigit.
Daya tarik gua-gua ini terletak pada banyaknya formasi batuan stalaktit dan stalagmit yang hadir dalam berbagai bentuk serta ukuran.
Saat memasuki gua, kita dituntut untuk menuruni puluhan anak tangga yang sudah dicement. Kelelawar dan hawa lembap akan menyambut tatkala kita menjelajah lebih dalam.
Secara spesifik, masing-masing dari ketiga gua ini memiliki ciri dan karakteristik unik. Gua Sipahang terkenal dengan lorong-lorongnya yang indah serta kolam kecil yang terbentuk secara alami dari air yang menetes.
Gua Simasigit memiliki banyak batu besar dengan akses yang sangat ramah bagi semua pengunjung. Pintu masuknya juga didesain menyerupai kepala harimau yang terbuka lebar.
Terakhir, Gua Simenteng juga memiliki pintu yang menyerupai kepala harimau terbuka seperti Gua Simasigit. Masyarakat masih meyakini bahwa kedua gua ini tetap dilindungi oleh harimau. Gua Simenteng memiliki jalur yang lebih terjal dengan akses langsung turun dari pintu masuk.
Penting untuk diketahui bahwa ketiga gua ini memiliki panjang yang bervariasi, mulai dari Gua Simasigit yang 40 meter, Gua Simenteng yang 300 meter, dan Gua Sipahang sebagai yang terpanjang mencapai 700 meter.
Bagi kalian yang berminat untuk mengunjungi, pastikan untuk memperhatikan beberapa hal seperti memakai sepatu yang sesuai untuk medan licin, sebaiknya yang tahan air agar tidak basah. Jangan lupa juga untuk membawa alat penerangan seperti senter atau headlamp.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni