Bintang Internet Starlink Elon Musk Dapat Ditembus dengan Alat Seharga Rp 400 Ribu
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Jum, 1 Agu 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Elon Musk melalui SpaceX aktif dalam mendirikan proyek konstelasi satelit internet Starlink yang kini sudah mencapai ribuan di orbit Bumi. Namun, tampaknya, sistem perlindungan dari satelit ini sangat rentan, bahkan bisa ditembus hanya dengan alat yang harganya kurang dari Rp 400 ribu.
Satelit Starlink ini bertujuan untuk memberikan akses internet yang kini sudah mencakup 36 negara. Satelit tersebut dirancang untuk digunakan di daerah terpencil yang tidak memiliki infrastruktur seperti fiber optik.
Beberapa waktu lalu, saat konferensi tentang keamanan Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat, seorang peneliti keamanan dari Belgia, Lennert Wouters, menunjukkan cara dirinya bisa menembus sistem internet Starlink hanya dengan menggunakan papan sirkuit atau modchip yang dibuatnya sendiri seharga USD 25, yang kurang dari Rp 400 ribu.
Untuk menembus sistem internet Starlink, Wouters harus mengeluarkan parabola yang memungkinkannya untuk memasang modchip khusus dengan komponen murah dan mudah didapat.
Setelah modchip terpasang, papan sirkuit itu melakukan serangan injeksi kesalahan yang berhasil melewati sistem keamanan Starlink dan memberikan akses ke fungsi kontrol yang seharusnya tidak dapat diakses.
“Sebagai penyerang, katakanlah Anda ingin menyerang satelit itu sendiri. Kalian dapat mencoba membangun sistem buatan sendiri yang memungkinkan untuk ‘berbicara’ dengan satelit, tetapi itu cukup sulit. Jadi, jika ingin menyerang satelit, bisa melalui terminal pengguna karena itu lebih mudah,” katanya yang dikutip dari Mashable pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Sebagai catatan, sistem Starlink terdiri dari tiga komponen utama: satelit, gerbang yang menyediakan koneksi internet, dan terminal pengguna yang disebut Dishy McFlatface. Penelitian Wouters terfokus pada Dishy McFlatface.
Dia mengungkapkan kerentanan pada sistem SpaceX tahun lalu, dan perusahaan tersebut mengatasi masalah ini melalui program hadiah bug.
Sebagai respon terhadap penelitian Wouters, Starlink menerbitkan dokumen PDF enam halaman yang menjelaskan cara mereka mengamankan sistem dan meluncurkan pembaruan firmware yang membuat serangan menjadi lebih sulit dilakukan.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni