Kisah Yanto Pedagang Bendera di Bogor Sejak 1998
- account_circle Sandi
- calendar_month Kam, 31 Jul 2025
- comment 0 komentar

Pedagang Bendera Merah Putih di Bogor. Foto :bogorplus.id
bogorplus.id- Di bawah terik mata hari, Yanto (45) mulai menata bendera-bendera merah putih untuk di jual kepada pengendara yang melintas di Jalan Sudirman, Kota Bogor.
Sejak pagi tadi, Kamis (31/7) pria asal Cirebon ini kembali menjajakan simbol kebanggaan Indonesia menjelang Hari Kemerdekaan yang tinggal beberapa minggu lagi.
Yanto bercerita, dirinya sudah hampir 27 tahun menjual bendera merah putih di Bogor. Ia berasal dari Cirebon, datang ke Kota Hujan untuk mencari nafkah.
“Dari tahun 1998 saya sudah jualan bendera di Bogor. Kalau sekarang tinggal di dekat Taman Peranginan,”ujarnya saat ditemui.
Meski sudah bertahun-tahun menggeluti bisnis ini, Yanto mengaku kondisi kali ini sedikit berbeda.
Satu per satu, pembeli mulai datang untuk membeli bendera, tetapi tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, ada yang beli, sebagian buat motor, ada juga yang ukuran satu meter buat di rumah. Harga bendera kecil buat motor Rp 5.000, yang ukuran satu meter saya jual Rp 20.000,”jelasnya.
Yanto sedikit khawatir, dengan penurunan minat masyarakat dalam memasang bendera menjelang peringatan kemerdekaan.
“Sekarang, sudah jarang yang pasang bendera, baik di motor maupun di rumah-rumah,”imbuhnya.
“Seingat saya, dulu ada program dari pemerintah kota yang mendorong warga untuk memasang bendera sepanjang jalan,” sambungnya.
Ia mengingat masa lalu ketika Pemerintah Kota Bogor aktif mengingatkan masyarakat untuk meramaikan suasana Hari Kemerdekaan dengan bendera
Bahkan, kata dia, dengan mengirimkan mobil keliling yang membawa pengeras suara.
“Dulu ada ‘woro-woro’ yang mengimbau semua warga untuk memasang bendera, mulai tanggal 1 Agustus sampai menjelang 17 Agustus. Itu sangat membantu pedagang bendera seperti saya, sekaligus membuat suasana lebih meriah,” lanjutnya.
Dengan semangat tanpa henti, Yanto berharap Pemerintah Kota Bogor dapat kembali menggelar program serupa untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya simbol kebangsaan ini.
“Kita perlu menggugah kesadaran masyarakat bahwa pemasangan bendera bukan hanya tentang simbol, tapi juga tentang semangat nasionalisme dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan kita,” ujarnya.
Sebagai pedagang yang sehari-hari bergantung pada penjualan bendera, Yanto juga berharap keberadaan bendera yang terpasang di jalan-jalan dan rumah-rumah bisa membawa semangat kebersamaan dan mempererat rasa cinta tanah air.
“Jika pemerintah kembali mengingatkan warga untuk memasang bendera, suasana Hari Kemerdekaan bisa kembali meriah seperti dulu,”tuturnya.
Dalam setiap helai kain merah putih yang ia jual, Yanto tidak hanya melihat barang dagangan, tapi juga sebuah harapan besar untuk melihat Indonesia lebih bersatu dan lebih mencintai tanah air.
“Semoga HUT Kemerdekaan yang ke-80 ini jadi momentum untuk kembali menumbuhkan semangat kebangsaan di masyarakat,”pungkasnya.
- Penulis: Sandi