Tips Merawat Baterai Tanam Agar Tahan Lama
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Baterai tanam atau baterai yang tidak dapat dilepas adalah jenis baterai yang terdapat di smartphone. Mungkin kamu sudah familiar dengan berbagai jenis baterai. Namun, bagaimana cara untuk menjaga daya baterai yang satu ini?
Merawat baterai tanam tidak serumit merawat baterai yang bisa dilepas, dan sebenarnya baterai tanam memiliki kualitas yang lebih baik. Namun, ini juga tergantung pada cara kamu merawatnya serta penggunaan ponsel itu sendiri.
Artikel ini akan memberikan beberapa saran sederhana untuk merawat baterai tanam. Dengan perawatan yang tepat, kamu bisa memperpanjang umur baterai agar tidak cepat rusak. Jadi, jika kamu ingin ponselmu bertahan selama dua atau tiga tahun, sebaiknya ikuti saran-saran ini.
1. Hindari Menggunakan Baterai Hingga Habis
Jangan biarkan indikator baterai turun hingga 0%, karena ini tidak baik untuk baterai. Sebaiknya, mulai isi daya ketika indikator menunjukkan 10-20%. Jika kamu membiarkan baterai habis total, kapasitas baterai tanam bisa berkurang, yang dapat memperpendek umur baterai.
2. Gunakan Charger Asli Selalu
Pabrikan ponsel sudah melakukan pengujian untuk menentukan aliran listrik yang tepat untuk baterai. Oleh karena itu, menggunakan charger asli sangat disarankan agar aliran listrik ke baterai selalu sesuai dan aman.
Namun, jika terpaksa menggunakan charger yang bukan asli, pastikan arus yang diterima ponsel sesuai dengan yang dibutuhkan baterai.
3. Hindari Pengisian Daya Berlebihan
Walaupun banyak orang yang percaya ponsel modern bisa memutus aliran listrik otomatis setelah terisi penuh 100%, tetap disarankan untuk tidak membiarkan ponsel terlalu lama terhubung dengan charger. Ini penting untuk mencegah baterai menggelembung atau bahkan meledak.
4. Jangan Gunakan Ponsel Saat Mengisi Daya
Sebaiknya hindari penggunaan ponsel saat sedang dicas. Waktu pengisian rata-rata hanya sekitar 1 hingga 2 jam saja, yang tergolong singkat dibandingkan dengan 5 jam. Terutama saat bermain game sambil dicas, sangat tidak dianjurkan karena bisa meningkatkan suhu ponsel dan baterai.
Bukan tidak boleh sama sekali, tapi jika memang ada situasi mendesak, tidak masalah menggunakan ponselnya. Toh situasi darurat tidak selalu ada saat mengecas, kan?
5. Jangan Tempatkan Ponsel di Tempat Panas
Ketika ponsel diletakkan di suhu tinggi, baterai akan kehilangan beberapa persen dari kemampuannya. Misalnya, saat diletakkan di atas mesin yang menyala. Sebaiknya, simpan ponsel di tempat yang sejuk, seperti di atas meja.
6. Jangan Biarkan Baterai Kosong Terlalu Lama
Ketika baterai benar-benar kosong, sel dalam baterai akan dalam kondisi “tidur”. Jika tidak segera diisi, dikhawatirkan sel tersebut akan kehilangan kemampuan untuk menerima daya dari charger.
Oleh karena itu, ketika indikator baterai menunjukkan angka 10 atau 20%, siapkan untuk segera mengisi daya agar tidak mengalami masalah.
7. Gunakan Aplikasi Penghemat Baterai
Umumnya, ROM di ponsel Android sudah dilengkapi dengan fitur penghemat daya. Namun, untuk meningkatkan kinerjanya, kamu bisa menginstal aplikasi penghemat daya tambahan yang tersedia di Play Store.
Sebagai masukan, usahakan hanya menggunakan satu aplikasi agar kinerjanya optimal dan tidak memberatkan telepon tersebut. Jika kamu ingin rekomendasi aplikasi, silakan baca artikel tentang 3 Aplikasi Terpercaya untuk Menghemat Baterai HP Android.
8. Jangan Mengharapkan Baterai Tahan Selamanya
Hidup pun memiliki batasan, apalagi barang mati seperti baterai. Setiap tahun, daya tahan baterai tanam akan berkurang antara 5 hingga 10%. Ini menunjukkan bahwa baterai punya masa pakai yang terbatas.
Informasi yang kamu dapat dari tips di atas bermanfaat untuk memperpanjang masa pakai baterai, namun tidak akan menjadikannya abadi. Perlu diingat bahwa masa pakai baterai tanam umumnya lebih tahan lama, dan jika kamu menerapkan saran di atas, hal itu dapat meningkatkan daya tahannya.
Semoga ini bermanfaat dan Selamat mencoba.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni