Perumda Pasar Tohaga Pastikan Pasar Cileungsi Bebas Praktik Beras Oplosan
- account_circle Sandi
- calendar_month 13 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Kepala Unit Pasar Cileungis Isni Jayanti saat melakukan monitoring ke pedagang beras. Foto :bogorplus.id
bogorplus.id- Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor memastikan pasar Cileungsi bebas dari praktik beras oplosan.
Hal itu ditegaskan oleh oleh Kepala Unit Pasar Cileungsi, Isni Jayati. Bahkan ia mengecek langsung ke pedagang beras.
Isni Jayanti mengatakan usai melakukan monitoring, pihaknya tidak menemukan sama sekali praktik maupun beras oplosan.
“Kami melakukan monitoring ke pedangan, kami cek mulai dari kualitas beras, Harga ecernya, sampai kemasannya,”ujarnya, Senin (28/7).
Ia menuturkan, pihaknya telah memberikan surat imbauan kepada seluruh penjual beras. Kata dia, para pedagang perlu meningkatkan kewaspadaan beras yang tidak sesuai takaran.
“Mewaspadai peredaran beras tak sesuai takaran, melakukan penimbangan ulang dengan alat yang sudah ditera ulang, dan menjaga kualitas dan transparansi informasi kepada konsumen,” lanjutnya.
Guna memastikan tidak ada beras oplosan, Isni akan melakukan pengecekan rutin terhadap beras-beras di Pasar Cileungsi.
Beras yang dilakukan pengecekan meliputi, beras medium maupun premium, hal itu untuk mengantisipasi beras bermasalah masuk dalam pasar.
“Kami pun menghimbau ke pihak pedagang juga agar perlu mewaspadai modus oplosan dari distributor,”tuturnya.
Kata Isni, pedagang beras di pasar tradisional kerap kali menjadi pihak yang dicurigai oleh pihak lain.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan para pedagang beras di pasar tradisional malah menjadi korban.
“Banyak kasus beras oplosan terjadi di level distributor. Beras berlabel premium dengan harga miring, yang ternyata hanya berisi 4,5 kg atau kualitas medium, patut diwaspadai,” katanya.
Sebagai informasi, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri sedang melakukan pemeriksaan terhadap empat produsen beras yang diduga menerapkan praktik beras oplosan.
Empat perusahaan itu yakni, Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Diketahui, Kementan bersama Satgas Pangan menemukan 212 merk beras yang diduga hasil praktik oplosan.
- Penulis: Sandi