Capai 14.000 Jenis, Berikut Anekaragam Jenis Tumbuhan Di Kebun Raya Bogor
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- comment 0 komentar

Foto: Istimewa
bogorplus.id – Kebun Raya Bogor didirikan pada tanggal 18 Mei 1817. Inisiator pembentukannya adalah Reinward, seorang botanisi asal Jerman.
Kebun ini berada pada ketinggian 200 mdpl dengan curah hujan dalam setahun tertentu. Pada awalnya, Kebun Raya Bogor mencakup area seluas sekitar 47 hektare, namun kemudian diperluas menjadi 87 hektare.
Kebun Raya Bogor merupakan salah satu lokasi konservasi ex-situ yang bertujuan untuk mengoleksi tumbuhan tropis dari daerah basah dataran rendah.
Koleksi tumbuhan di Kebun Raya ini terdiri dari sekitar 222 suku (famili), 1257 marga, dan 3423 spesies. Jumlah spesimen hidup yang ada di kebun raya ini mencapai sekitar 13. 684 unit.
Kebun Raya Bogor memiliki beberapa tugas atau fungsi, antara lain:
- Sebagai tempat konservasi ex-situ,
- Sebagai fasilitas penelitian, terutama tentang tumbuhan,
- Sebagai sarana pendidikan, dan
- Sebagai tempat wisata.
Berikut Ragam Jenis Tumbuhan yang Ada di Kebun Raya Bogor
A. Fabaceae
- Kempas (Koompasia excelsa), sering dijadikan tempat singgah oleh beruang madu karena banirnya sangat disukai oleh hewan tersebut (Helactos malayanus). Pohon jenis ini banyak ditemukan di Papua. Ciri-ciri pohon ini adalah kulit batangnya yang memiliki tekstur seperti bopeng. Banirnya tergolong kecil, bahkan hampir tidak memiliki banir.
- Angsana (Pterocarpus indicus), termasuk dalam marga Fabaceae yang memiliki getah berwarna merah. Biasanya ditanam di tepi jalan sebagai peneduh. Tanaman ini adalah pohon tua yang ditanam di Kebun Raya Bogor pada tahun 1844. Persambungan akar (root grafting) pada angsana adalah perakaran yang khas dari tanaman hutan tropis.
- Saga (Adenantera pavonina), dapat dimanfaatkan untuk mengobati sariawan dengan cara merebus daunnya dan mengonsumsinya. Buahnya berwarna merah dan kering.
- Gayam (Inocarpus vageferdis) adalah satu-satunya anggota Fabaceae yang memiliki daun tunggal. Batangnya bercabang banyak dan dapat berfungsi sebagai peneduh.
- Sindur (Sindora siamensis), batangnya tidak bercabang dan merupakan yang tertinggi di antara anggota Fabaceae lainnya.
- Ki Hujan (Samanea saman), pohon ini tidak tinggi dan tidak memiliki banir. Dapat digunakan sebagai tanaman teduh.
- Parkia (Parkia timoriana), memiliki banir papan. Dikenal juga sebagai kedawung, saat ini tanaman ini semakin sulit ditemukan. Bijinya berguna untuk membantu pencernaan.
B. Sonneratiaceae
- Pedada (Sonneratia caseolaris) adalah ciri khas hutan mangrove.
C. Myrtaceae
Myrtaceae memiliki karakteristik daun yang harum, kulit batang yang mengelupas, dan batang yang umumnya terlihat melengkung (tidak normal), namun biasanya lurus jika normal. Umumnya terdapat di bagian Timur Indonesia.
D. Lecitidaceae
- Keben (Barringtonia asiatica) adalah tanaman berdaun lebar mirip dengan ketapang dan memiliki batang tipe simpodial. Tanaman ini biasanya tumbuh di hutan pesisir. Selain itu, buahnya dapat digunakan sebagai racun ikan.
E. Pandanaceae
Pandan-pandanan (Pandanus amarylifolius) dan Pandanus connoideus. Tanaman pandan ini memiliki sistem akar yang unik dan menarik, dengan percabangan yang jelas di atas permukaan tanah. Akar tunjangnya memungkinkan pandan ini tumbuh di sekitar pantai (hutan pantai). Biasanya ditemukan di Papua dan dapat digunakan sebagai obat untuk HIV, meningkatkan kebugaran, dan lainnya. Di mulut, pandan ini memiliki rasa yang seolah seperti minyak, berwarna merah, dan sedikit kental.
F. Dilleniaceae
- Sempur (Dillenia pteropoda) adalah pohon yang memiliki banyak cabang. Daunnya terkelompok di bagian ujung. Terlihat banyak bekas dari daun penumpu. Lima daun bergerigi, tulang sekunder menyatu dengan tepi daun, dan batang serta rantingnya memiliki buku.
G. Ebenaceae
- Bisbul (Diospyros philippensis), memiliki batang berwarna hitam, namun berbeda dari kayu hitam.
H. Arecaceae
- Sawit (Elaeis guineensis), ditanam secara luas di Sumatera dan Kalimantan.
- Sagu (Metroxylon sagu), adalah tanaman monocarpic yang akan mati setelah berbuah atau berbunga. Sagu biasanya tumbuh di daerah lembab.
- Kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman serbaguna dari tiga spesies.
- Lontar (Borassus flabellifer). Tumbuh di bagian Timur Indonesia (area kering). Daun lontar dapat digunakan sebagai pengganti kertas.
I. Araucariaceae
Araucaria (Araucaria hunsteinii). Yang membedakannya dari jenis araucaria lainnya adalah kulit batang yang mengelupas dan ukuran daunnya yang lebih besar dibandingkan Araucaria cunninghamii. Banyak ditemukan di Papua.
- Agathis (Agathis dammara)
K. Pinaceae
Pohon pinus ini berasal dari Karibia. Batangnya memiliki alur dalam (Pinaceae) yang dapat memproduksi terpentin, yang juga dikenal dengan gondorukem.
L. Rubiaceae
Tanaman kopi ini termasuk dalam varietas Robusta. Banyak tumbuh di Sumatera (Bengkulu). Daun memiliki tepi bergelombang, dan daun sekunder dapat menjulur hingga ke tepi. Terdapat pula daun penumpu (Interpetiolaris Stipule).
M. Sapindaceae
Pohon ini memiliki daun majemuk dan tidak ada anak daun di ujung batang. Matoa juga dikenal sebagai rambutan Irian karena ditemukan banyak di wilayah tersebut. Namun sekarang, tanaman ini juga ditanam di berbagai daerah lain di Indonesia.
- Rambutan (Nephelium lappaceum), rambutan ini sekilas hampir mirip dengan rambutan N. mutabile. Perbedaannya terletak pada bentuk daunnya, di mana daun rambutan ini lebih bulat dibandingkan dengan N. mutabile.
- Leci adalah jenis tanaman tertua yang ada di Kebun Raya Bogor. Tanaman ini ditanam pada tahun 1823, enam tahun setelah Kebun Raya Bogor didirikan.
N. Moraceae
Ciri Moraceae adalah daun muda terlindungi oleh daun penumpu yang membentuk cincin.
- Karet Kerbau (Ficus elastica), memiliki akar menggantung serta mengeluarkan getah putih. Dulu, masyarakat Indonesia memanfaatkan getah tanaman ini sebagai sumber penghidupan sebelum adanya karet yang disadap saat ini (Hevea brasiliensis).
- Keluarga Beringin (Ficus superba)
- Keluarga Beringin (Ficus albipila). Salah satu pohon yang dikenal sebagai pohon jodoh (bersama dengan pohon meranti).
- Terep (Artocarpus odoratissimus), mirip dengan daun muda kemiri. Namun saat daun tersebut mulai menua, bentuknya akan mirip dengan daun jati.
O. Apocinaceae
- Bintaro (Cerbera odollam)
- Jelutung (Diera costulata)
P. Sapotaceae
- Payena lerii
- Nyatoh (Palaquium rostratum)
- Keluarga sawo (Manilkara fasciculata). Batangnya memiliki sistem terminalia bransistem.
- Sawo Kecik (Manilkara kauki). Batangnya juga memiliki sistem terminalia bransistem.
- Tanjung (Mimusops elengi)
Q. Sterculiaceae
- Coklat (Theobroma cacao). Theobroma berarti “makanan untuk Dewa” sehingga coklat dikenal sebagai salah satu bahan dasar untuk makanan para dewa.
- Jati Belanda (Guazuma ulmifolia). Tanaman ini memiliki ciri-ciri daun yang bergerigi tumpul, berbulu, dan susunannya alternatif.
R. Clusiaceae
- Keluarga Jambu-jambuan (Garcinia sicyoifolia). Tanaman ini mirip dengan manggis, terlihat jelas dari bentuk daunnya.
- Mammea (Mammea siamensis). Tanaman ini memiliki getah berwarna kuning.
S. Bombacaceae
- Durian (Durio zibethinus) adalah sejenis tumbuhan yang menghasilkan buah yang enak dan sangat disukai oleh banyak orang di Indonesia. Namun, di beberapa lokasi di Indonesia, harga durian cukup tinggi.
T. Anacardiaceae
- Bouea oppositifolia
- Gluta wallichii. Tanaman ini dikenal sebagai penghasil getah beracun dan ditanam sejak tahun 1866.
U. Dipterocarpaceae
Spesies ini adalah jenis tumbuhan yang memiliki buah dengan sayap. Sayapnya terdiri dari tiga sampai lima helai. Tumbuhan ini banyak ditemukan di hutan dataran rendah. Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kayu lapis.
- Resak (Vatica pauciflora)
- Merawan (Hopea sangal). Memiliki berbanir papan.
- Kamper (Dryobalanops aromatica). Perbedaannya dengan kamper tanduk adalah daun dari kamper ini lebih kecil dibandingkan kamper tanduk.
- Meranti merah (Shorea pinanga).
- Meranti (Shorea leprosula). Ini merupakan pasangan pohon jodoh dengan Ficus albipila.
V. Burseraceae
- Kenari (Canarium zeylanicum). Kenari memiliki daun dengan bentuk imparipinate, di mana di ujung cabang terdapat anak daun dan bersifat resinus (beraroma).
W. Lauraceae
- Kayu manis (Cinnamomum burmanni).
- Ki besi/Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri). Kayu Ulin termasuk dalam Apendiks 1 dan memiliki harga yang sangat tinggi. Karena kualitas kayu yang sangat baik, kayu ulin digunakan sebagai bahan atap shirap yang bernilai tinggi.
X. Casuarinaceae
- Cemara aru (Casuarina sumatrana)
Y. Annonaceae
- Burahol (Stelechocarpus burahol) adalah tumbuhan yang menghasilkan buah jenis cauliflora (menempel pada batang). Buah ini memiliki khasiat sebagai penghilang bau badan.
Z. Tanaman lainnya
- Teratai (Victoria amazonia)
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni