6 Tata Cara Berhubungan Suami Istri Sesuai Sunnah Islam
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Kam, 25 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Berhubungan suami istri sebenarnya bukanlah pembicaraan yang tabu. Pasangan yang telah menikah wajib mengetahui cara memperlakukan pasangannya dengan baik.
Dalam Al-Qur’an dan Hadist, sebenarnya telah diatur bagaimana cara berhubungan suami istri yang baik menurut Islam sesuai sunnah. Aturan ini tidak mengurangi berkah dan kepuasan saat berhubungan seks dengan pasangan.
Berikut 6 Cara berhubungan suami istri menurut Islam sesuai sunnah:
1. Awali dengan Doa
Berhubungan suami istri wajib diawali dengan doa seperti mengawali kegiatan lainnya. Bacaan doa untuk memperbaiki niat keberkahan, kesehatan, dan kepuasan suami istri
بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Artinya: “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang engkau anugerahkan kepada kami.”
2. Selalu menjaga kebersihan
Pasangan suami istri wajib membersihkan tubuh, termasuk organ genitalnya setelah berhubungan. Kebersihan menjamin kesehatan dan berkah dari Allah SWT selalu menyertai pasangan suami istri.
3. Mempertimbangkan kondisi suami istri
Kondisi fisik, psikologis, dan emosi harus menjadi fokus utama sebelum melakukan hubungan suami istri. Suami harus mempertimbangkan uzur sang istri jika tidak bisa melayani kebutuhan seks pasangan.
Pastikan tidak ada yang tersakiti setelah melakukan hubungan suami istri secara fisik dan mental. Kondisi yang baik adalah memastikan suami dan istri sama-sama merasa puas dan mendapat berkah.
4. Awali dengan foreplay
Foreplay ternyata merupaka posisi yang sangat penting dalam berhubungan suami istri menurut Islam. Hal ini telah diingatkan Rasulullah SAW dalam hadisnya yang menceritakan Jabir bin Abdullah.
فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ” تَزَوَّجْتَ يَا جَابِرُ ”. فَقُلْتُ نَعَمْ. فَقَالَ ” بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا ”. قُلْتُ بَلْ ثَيِّبًا. قَالَ ” فَهَلاَّ جَارِيَةً تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ، وَتُضَاحِكُهَا وَتُضَاحِكُكَ ”. قَالَ فَقُلْتُ لَهُ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ هَلَكَ وَتَرَكَ بَنَاتٍ، وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أَجِيئَهُنَّ بِمِثْلِهِنَّ، فَتَزَوَّجْتُ امْرَأَةً تَقُومُ عَلَيْهِنَّ وَتُصْلِحُهُنَّ. فَقَالَ ” بَارَكَ اللَّهُ لَكَ ”. أَوْ قَالَ خَيْرً
Artinya: Rasulullah SAW mengatakan padaku, “Ya Jabir, apakah kau telah menikah?” Aku menjawab, “Ya,” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau menikahi perempuan atau janda?” Aku menjawab, “Seorang janda.” Dia bertanya, “Kenapa tidak perawan sehingga kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu. Engkau bisa menyenangkannya seperti dia menyenangkanmu.” Aku menjawab, “Abdullah (ayahku) wafat dan meninggalkan gadis dan aku tidak suka menikahi mereka, sehingga aku menikahi janda sehingga dia bisa merawat mereka.” Rasulullah SAW lalu berkata, “Semoga Allah memberkatimu,” atau “Itu hal yang baik.” (HR Bukhari).
Foreplay dapat membantu pasangan merasa rileks dan nyaman. Dengan begitu pasangan tidak perlu ragu melakukan foreplay sebelum berhubungan seks.
5. Tidak di dubur
Islam membolehkan hubungan suami istri dilakukan asal menggunakan pose yang menjadi persetujuan keduanya. Persetujuan mungkin akan membuat pasangan merasa puas, tidak tersakiti, dan mendapat berkah.
Namun, dalam Islam dilarang suami melakukan hubungan seks dengan istri di bagian dubur, karena dubur merupakan organ yang biasa digunakan manusia untuk membuang fases hasil sistem percernaan tubuh.
6. Tidak melakukan saat istri sedang haid
Wanita memiliki siklus datang bulan yang disebut haid atau menstruasi. Selama periode ini, tubuh mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi dari dalam tubuh, sehingga Islam telah mengatur agar tidak melakukan suami istri saat sedang haid.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni