9 Cara Menghadapi Pasangan yang Suka Selingkuh
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- comment 0 komentar

Foto: Istimewa
bogorplus.id – Mengetahui bahwa pasangan berselingkuh atau tidak setia pasti akan menciptakan perasaan sakit hati bagi siapa pun. Hubungan yang telah dibangun dalam waktu lama dapat tiba-tiba berubah menjadi situasi krisis yang bisa berujung pada kehancuran.
Diselingkuhi adalah kondisi yang sangat menjengkelkan, cukup sederhana. Namun, emosi yang mengikutinya jarang sekali simpel dan bisa meninggalkan bekas trauma ketika berusaha untuk menjalin hubungan baru.
Ketika mengalami pengkhianatan, timbul berbagai perasaan seperti kemarahan, rasa malu, kesedihan, kekecewaan, dan benar-benar patah hati. Situasi ini juga membuat seseorang yang diselingkuhi mulai mempertanyakan apa yang salah dalam dirinya, dalam hubungan tersebut, dan dalam hidupnya.
Jika kamu sedang menghadapi masalah ini, berikut beberapa cara untuk mengatasi pasangan yang berselingkuh.
1. Jangan menyalahkan diri sendiri
Apapun yang terjadi, usahakan untuk tidak menyalahkan diri sendiri ketika mendapati pasangan berselingkuh.
Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan pasangan melakukan tindakan yang menyakitkanmu. Meskipun ia mungkin bisa menjelaskan alasannya, penting untuk diingat bahwa alasannya tidak ada hubungannya dengan dirimu. Ingatan ini mungkin sulit, tetapi sangat penting.
Selain itu, menyalahkan diri sendiri, pasangan, atau orang lain tidak akan mengubah apapun dan hanya akan membuang energi. Menghabiskan waktu meratapi diri sendiri justru dapat membuatmu merasa semakin tidak berdaya dan berpotensi membuatmu berpikir buruk tentang dirimu.
2. Terimalah bahwa perasaan buruk ini hanya sementara
Dalam waktu dekat, kamu mungkin akan lebih sensitif dan cepat marah karena butuh waktu untuk move on dan kembali ke kondisi normal. Tarik napas dalam-dalam, dan terimalah bahwa segala sesuatunya akan terasa menyakitkan untuk sementara waktu.
Ini bukan berarti kamu harus menerima atau menyetujui perilaku pasangan. Ini berarti bahwa kamu tidak seharusnya membuang waktu untuk memperjuangkan sesuatu yang di luar kontrolmu. Sebaliknya, fokuslah pada perbaikan diri dan penyembuhan hatimu.
3. Pahami perasaanmu yang sedang tidak baik
Perasaan kaget, cemas, jengkel, marah, takut, depresi, dan bingung adalah hal yang wajar. Mungkin kamu akan merasa seperti sedang berada di roller coaster emosional untuk beberapa waktu.
Memang diperlukan waktu untuk menyembuhkan luka akibat pengkhianatan dari pasangan. Jangan berharap perasaan campur aduk dan ketidakpercayaan ini akan hilang dengan cepat, meskipun kamu berusaha memaafkan pasangan dan memperbaiki hubungan.
Hubungan kalian pasti telah berubah, dan sangat wajar jika kamu merindukan masa-masa awal hubungan yang pernah kalian jalani.
4. Perhatikan kesehatan diri lebih baik
Kamu mungkin merasakan beberapa reaksi fisik yang disebabkan oleh stres, seperti mual, diare, kesulitan berkonsentrasi, kehilangan nafsu makan, atau masalah tidur yang berlebihan atau tidak cukup.
Setelah keadaan tubuh mulai tenang, usahakan untuk memulihkan kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat secara teratur. Selain itu, coba untuk tidur pada jam yang teratur, berolahraga setiap hari, minum banyak air, dan cari kesenangan.
Orang paling penting dalam situasi ini adalah dirimu sendiri, jadi sangat penting untuk merawat dirimu dengan baik. Nikmati makanan kesukaanmu, tonton film yang disukai, atau manjakan dirimu dengan aktivitas menyenangkan seperti pergi ke salon.
Usahakan agar dirimu tidak terluka lebih dalam lagi. Meskipun mungkin ada rasa sakit, hatimu tidak perlu lagi menerima perlakuan buruk.
5. Hindari keinginan untuk membalas dendam
Dikhianati oleh pasangan bisa memicu kemarahan. Ketika merasa marah, naluri pertama yang muncul mungkin untuk menghukum pasangan dengan mempermalukannya di depan orang lain. Selain itu, bisa jadi ada niatan yang lebih buruk melalui platform media sosial.
Beberapa orang mungkin berpikir untuk bermain api atau berselingkuh sebagai cara untuk membalas dendam.
Kamu mungkin merasa puas untuk sementara dari tindakan semacam itu, tetapi pada akhirnya, tindakan tersebut dapat merugikan dirimu sendiri. Hal ini justru membuatmu terus berada dalam keadaan marah dan menghalangimu untuk fokus pada pemulihan serta melanjutkan hidup, baik ketika memilih untuk berpisah atau bertahan bersama pasangan.
6. Jangan buat keputusan karena rasa takut
Sangat sulit untuk memilih antara tetap bersama atau meninggalkan orang yang telah mengkhianatimu. Namun, pastikan kamu melakukan apa yang terasa benar untuk hatimu. Jangan biarkan rasa takut menentukan pilihan dalam hidupmu.
Tidak bijak untuk tetap bersama hanya karena takut akan kesendirian, atau meninggalkan orang yang kamu cintai karena khawatir ia akan menyakitimu lagi.
Jika ingin menenangkan pikiran, luangkan waktu sejenak untuk diri sendiri. Setelah itu, pastikan keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk hidupmu.
7. Jauhi media sosial sementara dan fokus pada orang-orang terdekat
Kamu mungkin merasa tergoda untuk mengintip akun pasangan atau orang ketiga melalui media sosial. Namun, sebaiknya hindari hal itu. Selain itu, hentikan sejenak aktivitas di media sosial.
Saat berusaha mengatasi rasa sakit hati, kamu lebih memerlukan teman-teman terdekatmu. Fokuslah pada orang-orang yang selalu mendukungmu, karena mereka yang akan mendengarkan ceritamu dan mendukung pilihanmu selanjutnya.
8. Hindari membuat kesimpulan sebelum mengetahui fakta sebenarnya
Mungkin kamu tanpa sengaja melihat pesan di ponsel pasangan atau mendengar kabar dari teman mengenai perselingkuhan, usahakan untuk tidak langsung menyimpulkan. Apalagi jika ada yang membicarakan rencana pertemuan pasanganmu dengan orang ketiga.
Jika kamu belum mendapatkan informasi secara langsung, bisa jadi itu belum tentu benar. Tak peduli seberapa besar kamu mempercayai sumbernya, gosip tidak pernah memperbaiki keadaan.
Jika merasa cemas, sebaiknya tanyakan langsung kepada pasangan sebelum membuat asumsi sendiri.
9. Gunakan bantuan profesional untuk memahami situasi
Hindari berusaha mengatasi masalah perselingkuhan ini seorang diri. Sebelum memutuskan untuk mengakhiri hubungan atau tidak, bicarakan dengan seorang profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Mereka akan bersikap netral dan dapat membantumu memahami apa yang terjadi.
Meminta bantuan kepada orang yang berpengalaman dapat membantumu berkomunikasi dengan lebih baik dan juga memproses perasaan terhadap perilaku pasangan yang negatif.
Jika kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan, ingatkan dirimu bahwa kamu sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga pernikahan itu.
Perselingkuhan adalah tantangan sulit yang dapat dihadapi oleh setiap pasangan, namun penting untuk diingat bahwa tidak selalu berakhir dengan sedih. Saat kamu memprosesnya dengan baik seiring waktu, pemahaman tentang langkah selanjutnya dalam hidupmu, baik itu untuk kembali bersama atau berpisah, akan semakin jelas.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni