5 Jenis Terapi Kecemasan untuk Atasi Gejala Gangguan Kecemasan
- account_circle Putri Rahmatia Isnaeni
- calendar_month Sen, 29 Sep 2025
- comment 0 komentar

bogorplus.id – Bagi beberapa pasien, obat tidak cukup ampuh untuk menangani kondisi kesehatan mereka. Jika kondisi tersebut terjadi, dokter akan mengombinasikan konsumsi obat dan terapi kecemasan. Terapi ini dilakukan dengan tujuan mengelola kecemasan dalam jangka waktu panjang.
Jenis Terapi Kecemasan
Terapi kecemasan dapat membantu mencegah sekaligus mengatasi gangguan kecemasan. Terapi yang diberikan bergantung pada kondisi pasien. Gejala yang muncul juga memengaruhi keputusan dokter dalam menentukan jenis terapi kecemasan.
1. Terapi perilaku kognitif (CBT)
CBT merupakan terapi yang sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan. Terapi kecemasan ini terbukti efektif dalam pengobatan generalized anxiety disorder (GAD) atau gangguan kecemasan umum, seasonal affective disorder (SAD) atau gangguan afektif musiman, fobia dan gangguan panik.
Terapi perilaku kognitif, penderita gangguan kecemasan diminta untuk mengganti pola pikir negatif jadi realistis. Terapi ini juga turut mengubah pola perilaku pasien agar jadi lebih efektif.
2. Terapi pemaparan
Terapi ini merupakan salah satu bagian dari CBT yang umum digunakan untuk membantu mengobati gangguan kecemasan mulai dari SAD, gangguan stres pasca trauma, sampai fobia spesifik.
Dalam terapi ini, terapis akan memaparkan pasien pada objek atau situasi yang memicu munculnya gejala gangguan kecemasan.
3. Terapi perilaku dialektika (DBT)
Pasien akan diminta belajar menerima kecemasan sembari secara aktif berusaha mengubahnya. Cara ini mirip dengan gagasan mencintai diri sendiri apa adanya, namun tetap berusaha mengubah diri menjadi lebih baik.
4. Acceptance and commitment therapy (ACT)
ACT merupakan bentuk terapi kecemasan yang meminta penderitaannya untuk mengidentifikasi nilai dalam menjalani hidup. Setelahnya, pasien akan diminta bertindak dan menghadapi pemicunya sesuai nilai-nilai yang ada dalam diri mereka tersebut.
5. Terapi seni
Terapi ini melibatkan penggunaan seni visual seperti melukis, menggambar, atau memahat sebagai media relaksasi untuk mengatasi kecemasan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dokter akan mengombinasikan terapi seni dengan CBT.
Terapi ini tergolong masih baru. Maka dari itu, masih membutuhkan banyak penelitian pasti untuk mengurangi gejala kecemasan.
Efektivitas setiap terapi berbeda bergantung masing-masing penderita gangguan kecemasan. Dokter akan mengombinasi beberapa terapi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
- Penulis: Putri Rahmatia Isnaeni